Penatalaksanaan Holistik pada Pria Usia 66 Tahun dengan Demam Thypoid melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga
Abstract
Insiden Demam Typhoid di Indonesia berkisar antara 350-810 per 100.000 penduduk dengan prevalensi penyakit sebesar 1,6%. Demam Typhoid menduduki urutan ke 5 penyakit menular yang terjadi pada semua usia. Penyakit ini penting untuk ditatalaksana secara komprehensif agar tujuan pengobatan dapat tercapai. Pelayanan dokter keluarga berbasis evidence based medicine dengan mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, serta penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka penyelesaian masalah pasien dengan pendekatan patient centered dan family approach. Studi ini merupakan laporan kasus. Sampel pada studi ini berjumlah 1 orang. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan kunjungan ke rumah untuk menilai lingkungan fisik. Penilaian berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses, dan akhir studi secara kualitiatif dan kuantitatif. Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan pasien mengenai penyakit yang dideritanya dan kebersihan diri kurang. Pengetahuan keluarga tentang Demam Typhoid masih rendah. Setelah dilakukan intervensi, didapatkan perbaikan skor pengetahuan pasien dan keluarganya yang meningkat sebanyak 50 poin, pasien menjaga kebersihan makanan dan diri, serta pasien dan keluarga sudah menjaga kebersihan lingkungan rumah. Telah dilakukan penatalaksanaan holistik dengan pendekatan dokter keluarga Tn. S usia 66 tahun dengan Demam Typhoid yang disesuaikan berdasarkan diagnostik holistik awal. Intervensi yang dilakukan telah menambah pengetahuan pasien dan mengubah beberapa perilaku pasien dan keluarganya, yang ditunjukkan dengan perbaikan pada diagnostik holistik akhir.
References
World Health Organization. (2018). Typhoid and other invasive salmonellosis. World Health Organization.
Purba I, Wandra T, Nugrahini N, Nawawi S, Kandun N. (2016). Program Pengendalian Demam Tifoid di Indonesia: tantangan dan peluang. Media Litbangkes. 26(2):99 – 108.
Lestari D, Karyus A. (2020). Penatalaksanaan Demam Tifoid pada Lansia dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga. Majority.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Riset Kesehatan Dasar Nasional. Depertamen Kesehatan RI.
Puskesmas Tanjung Sari Natar. (2022). Profil Puskesmas Tanjung Sari Natar. Puskesmas Tanjung Sari Natar.
Trismiyana E. (2020). Kebersihan makanan dan hand hygiene sebaai faktor risiko demam tifoid di Bandar Jaya, Lampung. Holistik Jurnal Kesehatan. 14(3): 470-478.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Pedoman Manajemen Hepatitis, Diare, dan Infeksi Saluran Pencernaan. Kementerian Kesehatan RI.
Badan Litbang Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Litbang Kesehatan.
Hartanto D. (2021). Diagnosis dan Tatalaksana Demam Tifoid pada Dewasa. Continuing Medical Education. 48(1): 5-7.
Levani Y & Prastya A. (2020). Demam Tifoid : Manifestasi Klinis, Pilihan Terapi Dan Pandangan Dalam Islam. Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran. 3(1): 10-16.
Manalu T & Rantung J. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Demam Tifoid. Jurnal Penelitian Perawat Profesional. 3(4): 837-844.
Saputra D. (2021). Terapi Pada Demam Tifoid Tanpa Komplikasi. Jurnal Penelitian Perawat Profesional. 3(1): 213-222.