Hubungan Konsumsi Kopi dengan Kejadian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) pada Remaja

  • Mohammad Haidar Kanzulli Universitas Lampung
  • Suharmanto Suharmanto Universitas Lampung
  • Waluyo Rudiyanto Universitas Lampung
Keywords: kesehatan remaja, konsumsi kopi, GERD

Abstract

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan gangguan pencernaan umum yang disebabkan oleh aliran balik asam lambung ke esofagus, yang dapat mengakibatkan berbagai gejala klinis seperti nyeri ulu hati, nyeri epigastrium, dan mual. ​​Konsumsi kopi yang tinggi pada remaja diduga berkontribusi terhadap peningkatan kejadian GERD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara konsumsi kopi dan kejadian GERD pada remaja di SMAN 5 Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan analisis observasional. Sampel penelitian sebanyak 293 siswa yang dipilih melalui stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang tervalidasi dan reliabel. Variabel bebasnya adalah konsumsi kopi, sedangkan variabel terikatnya adalah kejadian GERD yang diukur menggunakan GERD-Q. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi dan kejadian GERD (p=0,002). Sebagai kesimpulan, konsumsi kopi ringan hingga sedang dapat meningkatkan risiko GERD pada remaja.

References

Adiansyah M, Muniroh L, Putri Maharani F. 2024. Coffee Consumption Habits and The Level of Iron Adequacy with Anemia in Adolescent Girls. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan .34(3): 504–12.

Arivan R, Deepanjali S. 2018. Prevalence and risk factors of gastro-esophageal reflux disease among undergraduate medical students from a southern Indian medical school: A cross-sectional study. BMC Research Notes .11(1): 448–53.

Artanti D, Hegar B, Kaswandani N, Soedjatmiko, Prayitno A, Devaera Y, et al. 2019. The gastroesophageal reflux disease questionnaire in adolescents: What is the best cutoff score? Pediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition .22(4): 341–9.

Chang P, Friedenberg F. 2014. Obesity and GERD. Gastroenterology Clinics of North America .43(1): 161–73.

Clarrett DM, Hachem C. 2018. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Science of Medicine .115(3): 214–8.

El-Serag HB, Sweet S, Winchester CC, Dent J. 2014. Update on the epidemiology of gastro-oesophageal reflux disease: A systematic review. Gut .63(6): 871–80.

Iriondo-DeHond A, Uranga JA, del Castillo MD, Abalo R. 2020. Effects of Coffee and Its Components on the Gastrointestinal Tract and the Brain–Gut Axis. Nutrients .13(1): 88–120.

Manning MA, Shafa S, Mehrotra AK, Grenier RE, Levy AD. 2020. Role Of Multimodality Imaging In Gastroesophageal Reflux Disease And Its Complications, With Clinical And Pathologic Correlation. Radiographics .40(1): 44–71.

Menezes MA, Herbella FAM. 2017. Pathophysiology of Gastroesophageal Reflux Disease. World Journal of Surgery .41(7): 1666–71.

Nadia R. 2020. Habit “Nongkrong” Di Kafe Pada Remaja ( Studi Deskriptif Pada Remaja SMA Negeri 1 Medan ). Medan: Universitas Sumatera Utara.

Nirwan JS, Hasan SS, Babar Z-U-D, Conway BR, Ghori MU. 2020. Global Prevalence and Risk Factors of Gastro-oesophageal Reflux Disease (GORD): Systematic Review with Meta-analysis. Scientific Reports .10(5814): 1–10.

Novitasari Y. 2024. Correlation between Eating Frequency, Coffee and Tea Consumption with the Incidence of Gastritis at the Jenggawah Jember Community Health Center. Jember: Universitas Jember.

Parasa S, Sharma P. 2013. Complications of Gastro-Esophageal Reflux Disease. Best Practice and Research: Clinical Gastroenterology .27(3): 433–42.

Patria AC. 2023. Hubungan Antara Konsumsi Kopi dan Merokok Terhadap Kejadian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) pada Mahasiswa Preklinik Angkatan 2019-2021 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Permadi RA, Sayekti WD, Abidin Z. 2022. Analisis Preferensi Konsumen Kedai Kopi Di Kota Bandarlampung. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis .10(1): 132.

R Hartoyo FZ, Tandarto K, Sidharta V, Tenggara R. 2022. The Association Between Coffee Consumption and Gastroesophageal Reflux Disease. The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology and Digestive Endoscopy .23(1): 62–83.

Renaldi K. 2020. The Role of GERD Questionnaire (GERD-Q) for Reflux Esophagitis. The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology and Digestive Endoscopy .21(3): 169–70.

Saputri RK, Lilfitriyani H. 2021. Hubungan Konsumsi Minuman Ringan dan Kopi dengan Kejadian Hipertensi Remaja. Jurnal Medika Cendikia .7(2): 108–17.

Saraswati A, Garianto E. 2018. Hubungan antara Konsumsi Kopi dengan Gejala Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Community Medicine and Public Health of Indonesia Journal .1(3): 177–84.

Sharma A, Sharma PK, Puri P. 2018. Prevalence And The Risk Factors Of Gastro-Esophageal Reflux Disease In Medical Students. Medical Journal Armed Forces India .74(3): 250–4.

Syam AF, Hapsari PF, Makmun D. 2016. The Prevalence and Risk Factors of GERD among Indonesian Medical Doctors. Makara Journal of Health Research .20(2): 35–40.

Watanabe Y, Fujiwara Y, Shiba M, Watanabe T, Tominaga K, Oshitani N, et al. 2015. Cigarette smoking and alcohol consumption associated with gastro-oesophageal reflux disease in Japanese men. Scandinavian Journal of Gastroenterology .38(8): 807–11.

Wei T-Y, Hsueh P-H, Wen S-H, Chen C-L, Wang C-C. 2019. The Role of Tea and Coffee in the Development of Gastroesophageal Reflux Disease. Tzu Chi Medical Journal .31(3): 169.

Yamasaki T, Hemond C, Eisa M, Ganocy S, Fass R. 2018. The changing epidemiology of gastroesophageal reflux disease: Are patients getting younger? Journal of Neurogastroenterology and Motility .24(4): 559–69.

Published
2024-12-01
How to Cite
Kanzulli, M. H., Suharmanto, S., & Rudiyanto, W. (2024). Hubungan Konsumsi Kopi dengan Kejadian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) pada Remaja. Journal of Language and Health, 5(3), 1073-1080. https://doi.org/10.37287/jlh.v5i3.5036