https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/issue/feedJournal of Language and Health2025-03-01T00:00:00+00:00Yazid Basthomiybasthomi@um.ac.idOpen Journal Systems<p><img src="/public/site/images/nimda/COVER_JLH_DEPAN_TUNGGAL_BARCODE_P-ISSN.jpg" width="188" height="265"> <strong>Journal of Language and Health (JLH)</strong> is a peer-reviewed journal which promotes discussion on a broad range of the relationships between language and health. Catering for the linguistic expressions of health condition (including clinical and pathological), the journal publishes conceptual and empirical articles in the area. Submissions may include experimental, review, and theoretical discussion articles, with studies of either quantitative and/or qualitative frameworks. Articles may relate to any area of the intersections between language and health with regard, but not limited, to etiological issues, diagnosis, intervention, and theoretical frameworks.</p> <p> </p>https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/5437Pengaruh Audiovisual Model Choacing Model Grow Me terhadap Peningakatan Self-Efficacy Mahasiswa Keperawatan di Laboratorium Pemeriksaan Fisik2025-01-11T05:01:11+00:00Dita Dwi Oktavianilivana.ph@gmail.comNunik Purwantilivana.ph@gmail.comSiti Nur Hasinasitinurhasina@unusa.ac.id<p>Proses belajar mengajar kini fokus pada keterlibatan aktif peserta didik melalui teori dan praktik, seperti di laboratorium. Namun, rendahnya <em>self-efficacy</em> mahasiswa keperawatan menghambat kinerja mereka. Untuk meningkatkan self-efficacy, media pembelajaran berbasis <em>coaching</em> merupakan cara untuk meningkatkan efikasi diri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh Audiovisual Model <em>Choacing Grow Me </em>Terhadap Peningkatan <em>Self-Efficacy </em>Mahasiswa Keperawatan Di Laboratorium Di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode design <em>Quasy Experimental</em> dengan menggunkaan <em>pre-post</em>. Populasi penelitian ini sebanyak 172 mahasiswa dengan 76 sampel yang di bagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol, sampel dipilih menggunakan <em>Purposive Sampling</em> dengan teknik <em>Non-probabilty sampling</em>, dan analisis data menggunakan <em>Uji Wilcoxon Sign Rank Test</em>. Hasil penelitian menunjukan bahwa Audiovisual Model <em>Choacing</em><em> Grow Me</em> berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan <em>Self-Efficacy</em>. Hasil analisis menggunakan Uji <em>Wilcoxon Sign Rank Test</em> menunjukan nilai p <em>value</em> 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh audiovisual Model <em>Choacing</em><em> Grow Me </em>terhadap peningkatan <em>Self Efficacy </em>Mahasiswa Keperawatan di Laboratorium Pemeriksaan Fisik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Kesimpulan penelitian ini yaitu pemberian Audiovisual Model <em>Choacing</em><em> Grow Me </em>memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat <em>Self-Efficacy </em>Mahasiswa Keperawatan di Laboratorium Pemeriksaan Fisik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.</p>2025-03-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/5438Hubungan antara Kelekatan Ibu dan Anak dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-3 Tahun2025-01-11T06:29:02+00:00Arvino Aprilianlivana.ph@gmail.comAbdul Muhithlivana.ph@gmail.comSiti Nur Hasinasitinurhasina@unusa.ac.id<p>Pada saat ini, sebagian ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun tidak mempedulikan perkembangan anaknya, ibu harus waspada dengan tanda-tanda keterlambatan pada tumbuh kembang anak. Pada masa usia ini, merupakan suatu masa yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak, salah satunya adalah perkembangan motorik kasar anak. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara kelekatan ibu dan anak dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun. Jenis penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan <em>Cross sectional</em>. Populasi penelitian adalah 54 responden ibu dan anak usia 1-3 tahun. Besar sampel 48 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, kemudian diambil dengan teknik <em>Simple sampling</em>. Instrumen menggunakan Kuisioner Kelekatan dan DDST dengan <em>offline. </em>Variabel independen kelekatan ibu dan anak dan variable dependen perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun. Data dianalisis menggunakan uji korelasi <em>Chi Square</em>. Hasil dari penelitian didapatkan Dari hasil analisis uji <em>Chi Square </em>dengan nilai kemaknaan α = 0,05 didapatkan nilai <em>p </em>(<em>v</em>alue) = 0,004<0,05 yang berarti berarti ada hubungan antara kelekatan ibu dan anak dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun. Simpulan dalam penelitian ini adalah kelekatan ibu dan anak memiliki hubungan yang signifikan terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun.</p>2025-03-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/5371Hubungan antara Depresi dan Kelelahan pada Pasien Kanker Payudara2025-01-31T15:59:50+00:00Reanita Anggis Derayaanggisderaya@gmail.comDwi Retnaningsihdwiretnaningsih81@yahoo.co.id<p>Kelelahan akibat kemoterapi secara signifikan memengaruhi aktivitas harian dan kualitas hidup pasien. Gejala yang sering dilaporkan meliputi kelelahan fisik, hilangnya minat, perasaan bersalah, gangguan tidur dan nafsu makan, serta penurunan konsentrasi. Objective: Penelitian ini meneliti korelasi antara depresi dan kelelahan pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Method: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan instrumen HADS untuk mengukur depresi dan FAS untuk mengukur tingkat kelelahan. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling, melibatkan 55 responden yang memenuhi kriteria sebagai pasien kanker dengan kemoterapi. Seluruh responden memberikan persetujuan yang telah diinformasikan sebelumnya, dengan peneliti menjamin kerahasiaan dan anonimitas mereka. Results: Uji Rank Spearman menunjukkan korelasi kuat antara depresi dan kelelahan pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi (p=0,000, rho=0,744) yang berarti ada hubungan antara depresi dan kelelahan pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.</p> <p> </p>2025-03-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/5610Terapi CBT untuk Mengurangi Insomnia pada Pasien Dewasa yang Mengalami Low Back Pain2025-01-31T19:37:29+00:00Devin Mahendikadmahendika@gmail.comJoseph Izmardha Couteaujosephicouteau@gmail.comDian Mutiasaridianmutiasari@gmail.comNurul Fathimahnurulfathimah1@gmail.com<p><em>Low back pain</em> (LBP) merupakan salah satu gangguan yang menyerang sistem muskuloskeletal. Terjadinya NBB dapat menyebabkan gangguan tidur karena sifat nyeri yang progresif. Saat ini, terapi perilaku kognitif (CBT) telah muncul sebagai intervensi yang dapat digunakan untuk mengatasi insomnia pada pasien LBP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah manajemen CBT dapat mengurangi insomnia pada pasien dewasa dengan LBP. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain telaah pustaka. Metode pencarian penelitian yang disertakan dalam telaah ini melibatkan kata kunci seperti "CBT," "Nyeri punggung bawah," dan "Insomnia" di Google Scholar, PubMed, JSTOR, dan ScienceDirect. Kriteria inklusi adalah desain penelitian observasional dan eksperimental, aksesibilitas teks lengkap, dan artikel yang ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Kriteria eksklusi meliputi abstrak konferensi, telaah pustaka, opini, protokol eksperimental, laporan kasus, dan rangkaian kasus. Intervensi CBT dilakukan selama 4–8 minggu, dengan setiap sesi berlangsung selama 40–90 menit. Di semua studi yang ditinjau, terapi CBT meningkatkan kualitas hidup pasien hingga 70–80% dalam 6–12 bulan pengamatan, termasuk perbaikan suasana hati, gangguan tidur, dan manajemen nyeri bagi mereka yang memiliki gangguan dan disabilitas (p=0,01; p<0,05). Namun, penerapan intervensi terapeutik ini memerlukan eksplorasi lebih lanjut, dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti pengalaman pasien, persepsi dan harapan, partisipasi aktif selama terapi, dan modalitas rehabilitasi sebagai umpan balik setelah terapi. Intervensi CBT efektif dalam meningkatkan kinerja dan kualitas hidup pada pasien dewasa dengan LBP dan insomnia komorbid.</p>2025-03-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##