Program Pendampingan Kelompok Disabilitas Rungu dalam Pertolongan Pertama pada Trauma di Kabupaten Kediri

  • Elfi Quyumi Rahmawati STIKES Pamenang
  • Nirmala Kusumaningrum Sunaryo STIKES Pamenang
  • Didik Susetiyanto Atmojo STIKES Pamenang
  • Dwi Rahayu STIKES Pamenang
  • Fajar Rinawati STIKES Pamenang
Keywords: disabilitas, perdarahan, pertolongan pertama, trauma, tuna rungu

Abstract

Pendarahan yang terjadi karena kasus trauma, menjadi sangat penting bagi penolong untuk menghentikannya secepat mungkin. Untuk mewujudkan Program Aksi Keselamatan Jalan (Road Safety) perlu sinergi berbagai pihak dalam keselamatan lalu lintas di jalan. Pertolongan pertama pada kecelakaan berguna untuk masyarakat umum, karyawan, tenaga kerja, dan semua individu. Pertolongan pertama bertujuan menyelamatkan jiwa penderita, meringankan penderitaan dan mencegah agar korban tidak menjadi lebih parah serta mempertahankan jiwa penderita hingga pertolongan lebih lanjut diberikan. Mengingat pertolongan pertama pada trauma sangat penting dipahami dan dikuasai oleh orang awam, sehingga perlu dilakukan pendekatan yang tepat salah satunya melalui metode pembelajaran langsung. Disabilitas merupakan bagian dari kelompok sosial di masyarakat dengan berbagai macam keterbatasan (intelektual, mental, dan/atau sensorik) dalam jangka waktu lama, sehingga mengalami hambatan dan kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan dan berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan lingkungan di sekitarnya. Program Pengabdian Masyarakat ini bertujuan mendampingi kelompok disabilitas tuna rungu melakukan praktek penanganan perdarahan dan pertolongan pertama pada trauma. Metode yang digunakan adalah dengam memberikan Pendidikan Kesehatan tentang penanganan perdarahan dan pertolongan pertama pada trauma. Program pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di ruang Kilisuci Pemkab Kediri pada hari Minggu, 30 Juli 2023 pada 42 anggota gerkatin. Setelah diberikan edukasi tentang penanganan perdarahan dan pertolongan pertama pada trauma, dilakukan evaluasi dengan memberi pertanyaan kepada peserta. Peningkatan pengetahuan diketahui ketika mampu menjawab pertanyaan setelah dilakukan kegiatan penyuluhan. Mereka mampu menyebutkan dengan benar tentang perdarahan dan Langkah apa saja yang harus dilakukan ketika bertemu dengan penderita, serta bagaimana cara meminta bantuan. Selanjutnya, secara umum dapat mempraktekkan dengan temannya tahapan dalam melakukan pertolongan pertama pada trauma.

 

References

Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat (2019). Buku Saku Pertolongan Pertama pada kecelakaan Jadilah Penolong Kecelakaan dijalan. Semua orang bisa jadi Penolong. Kementrian Kesehatan RI.

Elmqvist et al. (2019). Communication in Emergency Medicine: Implication for patient safety. Communication Monographs. 2007; 72: 390-413. 2009

Fathoni, M., Rini, I. S., Tony, S., Suryanto, & Dewi, K. N. (2019). Panduan kecil Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). Buku Pertolongan Pertama Gawat Darurat Ppgd, 80.

Krisanty Paula dkk. (2009). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta : Trans Info Media

Maftuhin Arif. (2016). Mengikat Makna Diskriminasi Penyandang Cacat, Difabel, dan Penyandang Disabilitas. INKLUSI : Journal of Disability Study. Vol 3, No 2, Juli – Desember 2016, h 139-162.

Musliha. (2010). Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta : Nuha Medika

Nurli Rosmi. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SD Negeri 003 Pulau Jambu. Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau. Volume 1 Nomor 2 November 2017.

RI, K. K. (2018a). PEMENUHAN AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG DISABILITAS. Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 1, No.2(ISSN 2442-7659), 269–308.

RI, K. K. (2018b). Penyandang Disabilitas di Indonesia : Fakta Empiris dan Implikasi untuk Kebijakan Perlindungan Sosial Pengantar. Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, (ISSN 2442-7659)

RI, K. K. (2018c). Situasi Disabilitas. Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, (ISSN 2442-7659).

RISKESDAS. (2013). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Sarana, L., Susilo, J., Darwis, A., Pahlevi, F., Herman, Y., PS, S., & Sidabutar, D. (2019). Pedoman Pertolongan Pertama. In Markas Pusat Palang Merah Indonesia (pp. 175–177).

M. Syafi’ie. (2014). Pemenuhan Aksesibilitas bagi Penyandang Disabilitas. INKLUSI Journal of Disability Study. Vol I, No 2 Juli – Desember 2014

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif ± Progresif. Jakarta. Kencana

Widinarsih Dini. (2019). Penyandang Disabilitas di Indonesia : Perkembangan Istilah dan Definisi. Jurnal ilmu Kesejahteraan Sosial Jilid 20, Nomor 2, Oktober 2019, 127-142.

Published
2023-08-04
How to Cite
Rahmawati, E., Sunaryo, N., Atmojo, D., Rahayu, D., & Rinawati, F. (2023). Program Pendampingan Kelompok Disabilitas Rungu dalam Pertolongan Pertama pada Trauma di Kabupaten Kediri. Jurnal Peduli Masyarakat, 5(3), 581-586. https://doi.org/10.37287/jpm.v5i3.1953