https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/issue/feedJurnal Peduli Masyarakat2024-09-07T11:54:28+00:00Livana PHlivana.ph@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong><img src="/public/site/images/nimda/COVER_JPM_DEPAN_TUNGGAL.jpg" width="195" height="274">JURNAL PEDULI MASYARAKAT</strong> merupakan jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan oleh Global Health Science Group pada volume 1 nomor 1 November 2019 dengan <a href="http://u.lipi.go.id/1571725836" target="_blank" rel="noopener">p-ISSN 2715-6524</a> dan <a href="http://u.lipi.go.id/1574266004" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN 2721-9747</a> Jurnal ini menerima manuskrip yang berfokus pada kegiatan yang ada di masyarakat baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kegiatan lain di masyarakat pada semua usia mulai infant hingga lansia. JURNAL PEDULI MASYARAKAT terbit 4 kali dalam setahun yaitu bulan terbitan Maret, Juni, September, dan Desember. Artikel yang terbit di JURNAL PEDULI MASYARAKAT telah melalui proses telaah sejawat yang memiliki keahlian yang relevan.</p> <p> </p>https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/3740Edukasi Pentingnya Peran Keluarga terhadap Pemberian Mp-ASI sebagai Upaya Pencegahan Stunting pada Masa Golden Age pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta2024-09-02T07:29:51+00:00Hasrun Ningsihningsihhasruncantik@gmail.comIsmiati Ismiatilivana.ph@gmail.comFuji Khairanilivana.ph@gmail.com<p>Dalam praktiknya masih banyak masyarakat Indonesia yang memberikan MP-ASI kurang dari enam bulan. Hal inilah yang menyebabkan tingginya insiden infeksi seperti diare, infeksi saluran napas, alergi hingga gangguan pertumbuhan. Tingginya kejadian infeksi berdampak pada menurunnya kesehatan bayi balita sehingga kebutuhan gizi tidak optimal yang berujung pada kasus stunting. Salah satu penyebab tingginya kasus stunting di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi anaknya. Oleh karena itu, diperlukan upaya promotif dan preventif dengan memberikan edukasi pentingnya pemberian MPASI khususnya pada masa Golden Age usia 6-24 bulan agar masalah stunting tidak menjadi masalah yang selalu menghantui kesehatan anak di Indonesia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengedukasi Peran Keluarga Terhadap Pemberian MP-ASI Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Masa Golden AGE Pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pemberian penyuluhan seputar MPASI dilanjutkan dengan sesi diskusi untuk mengetahui pemahaman pentingnya pemberian MP-ASI dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk menvegah stunting. Peserta pengabdian masyarakat ini sebanyak 30 ibu yang memiliki anak usia 6 bulan-24 bulan dan datang ke posyandu Dusun Mengalung dengan hampir 90% ibu belum memahami pentingnya MP-ASI namun setelah diberikan edukasi pemahaman ibu dapat dilihat secara aktif Membahas dan memecahkan masalah ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi anak.Pengabdian kepada masyarakat berupa pemberian edukasi kepada ibu balita dilakukan dengan baik dan peserta aktif berdiskusi dalam kegiatan tersebut. Kedepannya diharapkan pengabdian masyarakat dapat dilakukan dengan mempraktikkan pembuatan MPASI</p>2024-07-16T14:08:04+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/3722Edukasi Bahaya Paparan Pestisida Paraquat terhadap Kesehatan Wanita Tani Desa Bentakan, Baki, Sukoharjo2024-09-02T07:29:52+00:00Wimpy Wimpywimpyzabarjad86@gmail.comArdy Prian Nirwanalivana.ph@gmail.comRahma Dewi Rhomadonalivana.ph@gmail.comRahma Novita Sariningtyaslivana.ph@gmail.comNonik Restu Putrilivana.ph@gmail.com<p>Paraquat (1,1-dimetil,4,4 bipirilidium) adalah pilihan utama para wanita tani di Desa Bentakan, Baki, Sukoharjo untuk mengatasi masalah gulma. Herbisida ini efektif dalam memberantas gulma tanpa merusak tanaman budidaya, memiliki aksi bunuh yang cepat, harga terjangkau dan banyak di pasaran. Kombinasi kelebihan ini membuat para wanita tani memilih paraquat sebagai andalan utama dalam meningkatkan hasil pertanian. Penggunaan paraquat yang tidak sesuai dengan petunjuk teknis, ketidak sesuaian alat pelindung diri, dan rendahnya kesadaran kebersihan pribadi berisiko menimbulkan permasalahan kesehatan serius. Iritasi mata dan kulit, gangguan pernapasan, dan lemah otot adalah gejala awal keracunan paraquat. Risiko kesehatan lebih lanjut adalah adalah kerusakan organ paru – paru, hati, penyakit kardiovaskular dan kanker. Program ini penting dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan para wanita tani tentang paraquat, sehingga risiko bahaya kesehatan berkurang. Sasaran kegiatan adalah 24 wanita tani Desa Bentakan, Baki, Sukoharjo. Kegiatan berlangsung 2 hari dengan pre test, pemaparan materi metode ceramah, dilanjutkan workshop pemeriksaan residu paraquat dalam urine, diskusi interaktif dan diakhiri post test. Tingkat kehadiran peserta mencapai 96 %. Hasil uji statistik paired samples T-Test menunjukkan nilai sig (2-tailed) 0,000 (<0,005) berarti ada perbedaan pengetahuan secara signifikan sebelum dan sesudah pemaparan materi dimana rerata nilai post test lebih tinggi dibanding pre test.</p> <p> </p>2024-07-16T18:44:07+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/3667Edukasi Pencegahan Kecanduan Game Online pada Siswa di SMP Negeri 2 Kembaran Banyumas2024-09-02T07:29:52+00:00Lina Setianilinasetiani18@gmail.comIta Apriliyaniitaapriliyani@uhb.ac.idArni Nur Rahmawatiarninr@uhb.ac.id<p>Game online ialah sebuah permainan yang bisa dimainkan oleh orang banyak di waktu bersamaan dengan memanfaatkan jaringan internet. Game online di era digitalisasi sekarang sangat pesat mudah diakses menggunakan komputer atau smartphone. Pengguna game online secara berlebihan dapat menimbulkan kecanduan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan kecanduan game online pada siswa di SMP Negeri 2 Kembaran Banyumas. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2024 dan 19 Maret 2024. Edukasi dilakukan menggunakan metode ceramah dan evaluasi menggunakan kuesioner pre test dan post test. Media yang digunakan adalah power point dan LCD. Hasil tingkat pengetahuan pre test pada tanggal 14 Maret 2024 terdapat 20 (56%) siswa kategori baik, 8 (22%) siswa kategori cukup dan 8 (22%) siswa kategori kurang. Hasil tingkat pengetahuan post test kedua pada tanggal 19 Maret 2024 terdapat 32 (89%) siswa kategori baik dan 4 (11%) siswa kategori cukup. Kesimpulannya bahwa untuk mengurangi tingkat kecanduan pada game online dapat dilakukan dengan menggunakan teknik self management dan buku daily activity untuk mengatur aktivitas sehari-hari.</p>2024-07-16T18:50:09+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/3668Edukasi Oral Hygiene pada Anak Usia Pra Sekolah2024-09-02T07:29:52+00:00Ayu Afriani Panyuwaayupanyuwa@gmail.comSopia Della Tuapetellivana.ph@gmail.com<p>Kesehatan gigi dan mulut pada anak usia pra sekolah merupakan aspek penting dalam mendukung tumbuh kembang optimal. Edukasi oral hygiene pada anak perlu dilakukan sejak dini untuk membentuk kebiasaan baik dalam merawat kesehatan gigi dan mulut. Edukasi oral hygiene pada anak usia pra sekolah bertujuan untuk mengevaluasi dam meningkatkan pengetahuan anak usia pra sekolah mengenai oral hygiene. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pembelajaran interaktif dalam bentuk ceramah dan demonstrasi yang dilakukan selama dua hari kepada 33 anak usia pra sekolah. Evaluasi pengetahuan dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan untuk mengukur perubahan tingkat pengetahuan anak mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Hasil tingkat pengetahuan sebelum penyuluhan dilakukan yaitu sebanyak 69.7% memiliki pemahaman yang tidak memadai tentang pentingnya menjaga kebersihan mulut dan hanya 30.3% yang memiliki pengetahuan cukup atau baik. Setelah penyuluhan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam tingkat pengetahuan anak. Jumlah anak dengan tingkat pengetahuan sangat kurang dan kurang masing-masing menurun menjadi 21.2%, sementara jumlah anak dengan pengetahuan cukup meningkat menjadi 42.4%, dan yang memiliki pengetahuan baik meningkat menjadi 15.2%. Edukasi oral hygiene melalui metode pendekatan yang interaktif pada usia anak pra sekolah terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan anak usia pra sekolah tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.</p>2024-07-16T18:59:43+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/3745Pemberian Olahan Nugget Ikan Kembung dan Daun Kelor dalam Upaya Peningkatan Nafsu Makan Balita Stunting Usia 3-5 Tahun di Puskesmas Klampok 1 Kabupaten Banjarnegara2024-09-02T07:29:52+00:00Sally Nur FutihahSallynurfutihah@gmail.comFauziah Hanum Nur Adriyanifauziahhanum@uhb.ac.idArlyana Hikmantiarlyanahikmanti@uhb.ac.id<p>Stunting merupakan suatu keadaan dimana anak memiliki tubuh lebih kecil dari usia mereka yang terjadi akibat kekurangan asupan gizi dalam jangka waktu yang lama terjadi saat janin dalam kandungan namun, kondisi stunting nampak setelah usia 2 tahun. Banyak faktor penyebab tingginya angka stunting balita seperti asupan nutrisi kurang dan infeksi seperti diare dan ISPA yang menyebabkan penurunkan nafsu makan balita. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk mengetahui dampak pemberian nugget ikan kembung dan daun kelor dengan peningkatan peningkatan nafsu makan balita stunting setelah intervensi selama 7 hari. Metode pengabdian ini antara lain intervensi penyuluhan pre dan post test serta observasi dengan food record. Populasi pada pengabdian ini balita stunting usia 3-5 tahun. Besar sampel dalam kegiatan sejumlah 7 responden dilakukan pada tanggal 23 - 29 Desember 2023. Hasil pengabdian ini didapatkan pengetahuan ibu sebelum intervensi didapatkan kurang (71.4%), cukup (29%), setelah intervensi seluruhnya baik (100%) dan penaikan frekuensi makan balita yang signifikan (57%), (29%) mengalami penurunan frekuensi makan dan (14,2%) balita menetap. Sehingga disimpulkan pemberian olahan nugget ikan kembung dan daun kelor dalam upaya peningkatan nafsu makan balita stunting usia 3-5 tahun di Puskesmas Klampok 1 dengan rata rata peningkatan nafsu makan perhari setelah pemberian PMT didapatkan 0,54 sendok makan perhari.</p>2024-07-21T18:38:46+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/3870Edukasi Pemberian Kompres Bawang Merah untuk Menurunkan Demam Balita pada Kader dan Ibu di Posyandu Melati 6 Desa Karang Duren2024-09-02T07:29:52+00:00Firli Nursyafaahfirlinursyafaah638@gmail.comEtika Dewi Cahyaningrumtita.etika@gmail.comMurniati Murniatimurniati@uhb.ac.id<p>Penyakit dimana suhu tubuh naik diatas normal mencapai suhu di atas 37,5°C disebut demam. Berdasarkan hasil rapat yang dilakukan pada Senin, 16 Oktober 2023 bersama salah satu kader Posyandu Melati 6 di Desa Karang Duren, Wilayah Sokaraja, terdapat 20 kasus demam pada anak usia enam hingga dua tahun di September 2023. Mayoritas kasus ini disebabkan oleh cuaca yang sangat panas, namun ada juga yang disebabkan oleh gejala suatu penyakit. Kader juga menyatakan bahwa 100% ibu memperkirakan tingkat panas dalam tubuh mereka menggunakan tangan. Kegiatan PkM dirancang dengan memadukan metode ceramah dan diskusi guna meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat, khususnya ibu balita, dalam memanfaatkan kompres bawang merah sebagai pengobatan tradisional agar dapat meredakan demam pada anak. Media yang digunakan adalah buku saku, power point, dan leaflet. Kegiatan ini diikuti oleh lima orang kader dan 23 orang ibu dalam dua pertemuan. Pengetahuan kader meningkat dari rata-rata 78,3 menjadi 88,0 pada kegiatan ini, sedangkan pengetahuan ibu meningkat dari rata-rata 58,3 menjadi 87,8. Selain itu, keterampilan tiga kader mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 100 dibandingkan rata-rata sebelumnya 66,7. Melalui kegiatan edukasi kesehatan seperti edukasi dan simulasi penggunaan kompres bawang merah untuk mengatasi demam pada balita, kegiatan ini menghasilkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan.</p>2024-07-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/3869Peningkatan Pengetahuan Kader tentang Chest Therapy pada Balita ISPA di Desa Karangaren2024-09-02T07:29:52+00:00Zulfiati Syangadahzulfiatisyangadah024@gmail.comMurniati Murniatimurniati@uhb.ac.idEtika Dewi Cahyaningrumtita.etika@gmail.com<p>Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu penyakit yang sering menyerang anak usia dibawah lima tahun (balita) terutama di negara-negara berkembang. Munculnya produksi sputum yang berlebihan pada ISPA dapat menghambat jalan pernafasan dan mengurangi efesiensi ventilasi yang diperlukan. Penatalaksanaan non farmakologis chest therapy dapat digunakan sebagai alternatif untuk membantu mengeluarkan dahak sehingga dapat mengurangi masalah pernapasan pada balita. Tujuan pengabdian iniuntuk meningkatkan pengetahuan kader tentang chest therapy yang diharapkan dapat menyampaikan kepada masyarakat khususnya ibu balita. Kader merupakan salah satu individu yang terpilih oleh posyandu sebagai sukarela terkait pelayanan kesehatan. Metode yang dilakukan dengan ceramah dan demonstrasi menggunakan media power point dan leaflet. Evaluasi pengetahuan menggunakan pre test dan post test, sedangkan evalusi minat dengan kuesioner intensi. Kegiatan ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dan diikuti 15 kader posyandu balita di Desa Karangaren. Total kader yang mampu dievaluasi sebanyak 10 (71,4%) kader dari 14 kader, dengan hasil dari kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 10,5 dari nilai rata-rata 82,5 menjadi 93. Dari seluruh kader 10 (100%) yang terlibat memiliki minat yang sangat baik dalam menginformasikan yang didapatkan tentang chest therapy. Kesimpulan kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan kader serta adanya minat kader dalam menginformasikan kembali.</p> <p> </p>2024-07-31T14:38:42+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/3976Edukasi Dispensasi terhadap Pernikahan Usia Dini di Provinsi Banten2024-09-02T07:29:52+00:00Tuti Yelviantilivana.ph@gmail.comNova Tri Handriyantonovatrihandriyantomars@gmail.com<p>Fenomena sosial yang banyak terjadi diberbagai wilayah di Indonesia adalah pernikahan di usia dini. Masyarakat pada umumnya melakukan pernikahan dini di pengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya masalah ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, budaya sekitar dan aturan agama tertentu, perjodohan,orang tua khawatir terhadap pergaulan anaknya, bahkan karena keinginan dari anak sendiri untuk segera menikah. Beberapa efek ditimbulkan dari pernikahan dini ini terutama perempuan antara lain rentan tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), risiko bunuh diri, terputusnya akses pendidikan, serta pencegahan dan pembatalan pernikahan. Dalam Undang-Undang Perkawinan sendiri menganut prinsip bahwa calon suami istri itu harus telah masuk cukup usia untuk dapat melangsungkan pernikahan. Undang-Undang Perkawinan memberi batasan minimal usia ideal untuk menikah bagi laki-laki maupun perempuan yaitu setelah berumur 21 tahun. Pernikahan dini masih ditemukan di Provinsi Banten. Melalui kegiatan edukasi kesehatan ini diharapkan masyarakat sadar untuk menikahkan anaknya diusia yang di tetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat dapat disimpulkan bahwa kasus pernikahan dini di Provinsi Banten tidak terlalu banyak, dan melalui edukasi kesehatan ini masyarakat semakin memahami pentingnya kematangan usia pernikahan.</p>2024-08-04T16:21:53+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/3941Edukasi dan Implementasi Aromaterapi Peppermint untuk Penurunan Risiko Mual Muntah pada Pasien Post Apendiktomi dengan Anestesi Spinal di RSUD Cilacap2024-09-02T07:29:53+00:00Pertiwi Putri Kinantipertiwiputri0711@gmail.comDwi Novitasaridwinovitasari@uhb.ac.idEmiliani Elsi Jerauemilianielsi@uhb.ac.id<p>Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) atau mual muntah pasca operasi adalah respons fisiologis di mana terjadi dalam 24 jam pertama setelah operasi, kondisi ini bisa memicu stres dan mengurangi keinginan pasien untuk bergerak atau melakukan ambulasi dini. Minyak esensial peppermint dikenal efektif dalam mengatasi masalah pencernaan karena sifat anti kejang dan kemampuannya dalam mengurangi mual. Sebanyak 30 pasien di RSUD Cilacap menjadi peserta dalam kegiatan PkM ini. PkM ini bertujuan meningkatkan pemahaman peserta serta mengurangi gejala mual dan muntah yang timbul pasca apendiktomi. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi dengan menggunakan media audio visual. Tahapan kegiatan meliputi pretest dan posttest untuk mengukur tingkat pengetahuan serta evaluasi tingkat mual muntah sebelum dan setelah intervensi menggunakan Rhodes Index Nausea, Vomiting, and Retching. Hasil PkM menunjukkan sebelum edukasi mayoritas peserta memiliki tingkat pengetahuan kurang yaitu 18 peserta (60%). Setelah edukasi, mayoritas peserta memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu 26 peserta (87%), rata-rata kenaikan tingkat pengetahuan 37,4. Tingkat mual muntah sebelum intervensi berada dalam kategori sedang sebanyak 22 peserta (73%), setelah intervensi menjadi kategori ringan sebanyak 27 peserta (90%), rata-rata penurunan tingkat mual muntah 6,6. Kesimpulan dari kegiatan PkM ini aromaterapi peppermint dapat diaplikasikan untuk mengurangi mual muntah pada pasien post apendiktomi.</p>2024-08-10T03:33:29+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/3940Implementasi Slow Deep Breathing dengan Bermain Meniup Baling-Baling untuk Menurunkan Tingkat Nyeri pada Anak Usia Sekolah Post Operasi Sirkumsisi2024-09-02T07:29:53+00:00Paksi Giat Lanapaksigiat@gmail.comDwi Novitasaridwinovitasari@uhb.ac.idEmiliani Elsi Jerauemilianielsi@uhb.ac.id<p>Sirkumsisi menimbulkan nyeri post operasi akibat hilangnya efek obat anestesi setelah operasi. Penanganan nyeri dapat dilakukan terapi slow deep breathing dengan memperlambat pernapasan secara sadar dan fokus pada napas secara dalam pada anak diperlukan pendekatan yaitu dengan memasukkan aktivitas bermain di dalam slow deep breathing yang diterapkan dengan bermain meniup baling-baling. Tujuan PkM ini untuk menurunkan tingkat nyeri pada anak usia sekolah post operasi sirkumsisi dengan terapi slow deep breathing. Metode PkM ini adalah ceramah dan demonstrasi. Tahap awal kegiatan dilakukan pre-test dengan menilai skala nyeri menggunakan wong baker face pain rating scale, lalu diberikan slow deep breathing dengan bermain meniup baling-baling selama 15 menit, kemudian dilakukan post-test untuk mengukur kembali skala nyeri. Hasil PkM menunjukkan sebelum intervensi diberikan mayoritas peserta mengalami nyeri sangat hebat sebanyak 14 peserta (70%), setelah intervensi terjadi penurunan skala nyeri sebanyak 11 peserta (55%) dengan p-value <0,05. Kesimpulan dari kegiatan PkM ini adalah slow deep breathing dengan bermain meniup baling-baling dapat diaplikasikan untuk mengurangi tingkat nyeri pada anak usia sekolah post operasi sirkumsisi.</p>2024-08-10T03:29:19+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/3698Pelatihan Kepenulisan: Kunci Membuka Kreativitas dan Membangun Karakter pada Mahasiswa2024-09-02T07:29:53+00:00Margaretha Karolina Sagalamargaretha.karolina@fkip.unila.ac.idMastri Dihita Sagalamastri.dihita@fkip.untan.ac.id<p>Di era digital ini, kemampuan menulis yang baik menjadi semakin penting. Namun, banyak orang yang merasa kesulitan untuk menulis dengan baik dan kreatif. Pelatihan kepenulisan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini, dimana pada forum mahasiswa Pendidikan Teknologi dan Informasi FKIP Universitas Lampung ditemukan bahwa minat dan kemampuan menulis pada mahasiswa masih kurang. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pelatihan penulisan guna meningkatkan kreativitas dan memangun karakter menulis pada mahasiswa. Metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana proses pelatihan kepenulisan yang ditujukan kepada forum mahasiswa Pendidikan Teknologi dan Informasi serta Komunitas Penulis Muda Lampung. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Pelatihan ini berlangsung dalam tiga pertemuan selama masing-masing 3jam, pertemuan pertama membahas penulisan sastra puisi, pertemuan kedua membahas penulisan esai dan yang terakhir adalah penugasan esai. Adapun metode pelatihan menggunakan ceramah, diskusi dan tanya jawab, serta praktik secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan kepenulisan memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kreativitas dan karakter mahasiswa. Peserta pelatihan menunjukkan peningkatan dalam hal kemampuan menulis, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. Mereka juga menjadi lebih percaya diri dan berani untuk mengekspresikan ide-idenya melalui karya tulisan.</p>2024-08-16T03:37:46+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/4104Media Penerapan Logo Therapy Guna Mencapai Kesejahteraan Mental Anak Pengidap Kanker2024-09-02T07:29:53+00:00Wasilatur Rahmah Siftia Rusydiwasilatur.22092@mhs.unesa.ac.idFarah Nikmatus Saniafarah.22087@mhs.unesa.ac.idHayyin Farihatul Mauliyahhayyinfarihatul.23026@mhs.unesa.ac.idFikriyatul Mufidahfikriyatul.22248@mhs.unesa.ac.idFaisol Faisolfaisol.21076@mhs.unesa.ac.idBakhrudin All Habsybakhrudinhabsy@unesa.ac.id<p>Kanker merupakan salah satu penyakit yang mematikan, sehingga memerlukan penanganan serius. Namun, tidak hanya dari sisi medis saja, pengidap kanker juga memerlukan intervensi berupa konseling atau pendampingan psiklogis lainnya. Anak pengidap kanker rentan megalami stres saat sebelum atau pasca terapi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Yayasan Peduli Kanker Anak Indonesia (YPKAI) Surabaya, dengan menggunakan metode Community Development. Tim PKM berinisiatif memberikan konseling dengan teknik Logo Therapy yang bertujuan anak pengidap kanker di YPKAI Surabaya dapat menemukan makna dan tujuan hidupnya. Dari 7 anak yang mendapatkan penanganan, hasil menunjukkan bahwa 2 anak tidak memerlukan konseling individu, 1 anak menunjukkan hasil yang lebih baik setelah mendapatkan konseling individu, 1 anak hanya mendapatkan latihan sensori motorik dan 3 orang anak lainnya membutuhkan penanganan lanjutan berupa konseling individu. Diadakan pula pelatihan dan pembentukan kader Harchilwell sebagai bentuk keberlanjutan program.</p> <p> </p>2024-08-17T18:55:17+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/4118Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Gangguan Muskuloskeletal pada Pekerja Kantor di Tempat Kerja2024-09-02T07:29:53+00:00Anisa Humaero Rafifahanisa2100029197@webmail.uad.ac.idDiah Putri Waluyati2300029126@webmail.uad.ac.idWidya Putra Sasi Kirana2300029140@webmail.uad.ac.id<p>Gangguan muskuloskeletal, merupakan penyakit tidak menular yang dapat diakibatkan oleh paparan berulang dari faktor risiko di tempat kerja. Pekerja kantor merupakan kelompok yang berisiko mengalami gangguan muskuloskeletal,, oleh karena itu meningkatkan pengetahuan pekerja kantor mengenai gangguan muskuloskeletal, merupakan salah satu tindakan pencegahan. Tujuan dari kegiatan sosialisasi dan edukasi ini adalah meningkatkan pengetahuan para pekerja mengenai gangguan muskuloskeletal. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan luring melalui pemaparan materi menggunakan powerpoint, didukung dengan leaflet, soft file materi, dan video. Kegiatan sosialisasi dan edukasi ini melibatkan 14 tenaga kerja dari berbagai bagian di Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebelum pelaksanaan, panitia mempersiapkan materi, perangkat presentasi, dan jadwal kegiatan. Pretest diberikan kepada peserta untuk mengetahui tingkat pemahaman awal terkait gangguan muskuloskeletal,. Setelah kegiatan sosialisasi dan edukasi selesai, dilakukan posttest untuk mengevaluasi tingkat pemahaman peserta. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terjadi peningkatan pengetahuan setelah sosialisasi dan edukasi dengan proporsi jawaban benar pada beberapa pertanyaan sebesar 100%.</p>2024-08-17T19:08:54+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/3847Peningkatan Kemandirian Kesehatan Masyarakat dalam Penggunaan Aloe Barbadensis Milleer untuk Pembengkakan Payudara2024-09-02T07:29:53+00:00Aris Prastyoningsiharis.prast@ukh.ac.idFrieda Ani Noorlivana.ph@gmail.comAjeng Maharani Pratiwilivana.ph@gmail.comTresia Umariantilivana.ph@gmail.comMerlin Christiani Ferreiralivana.ph@gmail.com<p>Secara non farmakologi, pemberian kompres Aloe Barbandensis dapat mengurangi pembengkakan payudara. Tanaman Aloe Barbandensis yang mengandung antrakuinon, aloeemodin, enzim bradycanase, karboksipeptidase, salisilat, tanin dan saponin yang mempunyai manfaat dalam mengobati nyeri dan bersifat anti inflamasi. Kegiatan pengabdian masyarakat se-Indonesia dilaksanakan secara luring pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2024 di aula kantor Kepala Desa Kajoran dengan peserta sebanyak 43 orang. Peserta kegiatan terdiri dari kader kesehatan, bidan, pengurus keluarga dan tokoh masyarakat desa. Pelaksanaan di Timor Leste dilakukan secara online dengan menggunakan media Zoom Meeting yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 Mei 2024. Kegiatan pengabdian masyarakat internasional di Timor Leste dengan peserta sebanyak 203 orang yang terdiri dari bidan, masyarakat dan pelajar. Data pre test menunjukkan skor minimal 60 dan skor maksimal 90 serta skor rata-rata 79. Sedangkan skor post test menunjukkan skor minimal 60, skor maksimal 100 dan skor rata-rata menjadi 88. Masyarakat memahami bahwa aloe barbandensis dapat digunakan untuk terapi non farmakologi pembengkakan payudara yang dikombinasikan dengan pijat oksitosin. Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, masyarakat dapat mengetahui manfaat terapi non farmakologi pembengkakan payudara dengan gel aloebarbandensis yang dipadukan dengan pijat oksitosin. Harapan dari adanya pengabdian ini adalah agar seluruh lapisan masyarakat mengetahui dan dapat melakukan sosialisasi kepada sasaran yaitu ibu menyusui yang mengalami pembengkakan, sehingga kasus ini dapat dicegah agar tidak mengalami mastitis dan abses, sehingga tingkat masyarakat kesehatan dapat meningkat secara mandiri.</p>2024-08-21T09:16:38+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/4094Edukasi Pencegahan Bullying di Kalangan Remaja pada Siswa SMK Keperawatan2024-09-02T07:29:53+00:00Adi Buyu Prakosoadi_buyuprakoso@udb.ac.idMarni Marnilivana.ph@gmail.com<p>Banyak kasus bullying yang melibatkan remaja sebagai pelaku dan korban. Pada masa ini, banyak remaja yang belum mempunyai kemampuan mengatasi perubahan fisik dan psikis yang menyebabkan emosi bergejolak. Bullying merupakan suatu sikap agresif yang ditujukan untuk menyakiti atau mencederai seseorang secara verbal, sosial, dan fisik yang dilakukan secara berulang-ulang. Baik pelaku, korban maupun saksi yang melihat perilaku bullying pasti akan mempunyai permasalahanmta serius yang akan berlangsung lama dalam kehidupannya. Melihat banyaknya kasus bullying yang terjadi dan dampak serius yang ditimbulkannya, maka perlu dilakukan upaya preventif. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya bagi para remaja yang merupakan salah satu penyumbang terbesar terjadinya peristiwa bullying Tujuan dari edukasi ini adalah memberikan edukasi tentang bullying kepada siwa-siswi SMK jurusan keperawatan dan gurunya agar dapat menghindari tindakan bullying di sekolah. Upaya yang dapat dilakukan antara lain memberikan edukasi dan memberikan pencegahan, cara menangani kasus bullying. Hasil kegiatan pendidikan Secara umum kegiatan siswa berjalan dengan lancar serta mendapat respon positif dari peserta maupun sekolah. Selama pelaksanaan pendidikan, dari awal penyampaian materi, sesi diskusi dan pendampingan konseling hingga tahap evaluasi, siswa terlihat antusias dan aktif. Pemberian edukasi memang perlu dilakukan dan siswa harus dididik terus menerus tentang bullying dan memahami artinya. Secara konsistensi agar siswa selalu mendapatkan informasi tentang bullying, mengetahui maknanya dan memahami cara menangani kasus bullying. Pengetahuan siswa tentang bullying mengalami peningkatan setelah diberikan edukasi atau konseling, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan atau konseling memberikan dampak positif terhadap pengetahuan siswa.</p>2024-08-25T02:38:49+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/4160Pendidikan Kesehatan tentang Efek Tiroid pada Kehamilan melalui Peran Tim Pendamping Keluarga2024-09-02T07:29:53+00:00Heni Elmiani Sariheni@poltekborneomedistra.ac.id<p>Gangguan tiroid merupakan salah satu kelainan endokrin yang paling umum terjadi pada kehamilan. Kehamilan dikaitkan dengan modifikasi besar dalam regulasi fungsi tiroid. Perubahan ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti peningkatan globulin pengikat tiroksin (TBG) karena peningkatan estrogen dan human chorionic gonadotropin (HCG), peningkatan kehilangan yodium melalui ginjal karena peningkatan laju filtrasi glomerulus, modifikasi metabolisme perifer ibu. hormon tiroid, dan modifikasi transfer yodium ke plasenta. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi ibu hamil terhadap pentingnya efek dari gangguan tiroid selama kehamilan. Metode yang digunakan untuk memberikan edukasi tentang efek tiroid pada kehamilan adalah metode konseling melalui media booklet dengan peran Tim Pendamping Keluarga. Kegiatan pelayanan masyarakat menunjukkan tanggapan yang positif dari ibu hamil di keluarahan gunung samarinda dan partisipasi aktif dalam proses diskusi mengenai efek gangguan tiroid pada kehamilan. Peserta pengabdian ini sebanyak 25 ibu hamil dengan hamper 95% ibu belum memahami tentang efek gangguan tiroid pada kehamilan.</p>2024-08-25T03:19:54+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/3948Implementasi Relaksasi Genggam Jari dalam Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Pasca Anestesi General2024-09-02T07:29:54+00:00Alenta Crismarinialentacr@gmail.comTophan Heri WibowoBowo_4@yahoo.comSurtiningsih Surtiningsihsurtiningsihasrof@gmail.com<p>Secara global, terdapat 310 juta operasi yang dilaksanakan setiap tahun, bekisar 40 sampai 50 juta di AS dan 20 juta di Eropa. Dibandingkan dengan anestesi regional, lebih dari 80% operasi dilakukan dengan anestesi general. Permasalahan yang sering ada pada pasca anestesi general adalah nyeri pasca operasi. Relaksasi genggam jari bisa menjadi cara non farmakologis untuk menangani nyeri. Di Ruang Melati RSUD Kota Kendari menunjukkan dari 32 responden setelah diberikan implementasi relaksasi genggam jari didapat hasil sebesar 19 peserta mengalami penurunan menjadi nyeri ringan (59,4%) dan nyeri sedang sebesar 13 peserta (40,6%). Berdasarkan uraian tersebut telah terbukti bahwa relaksasi genggam jari berpengaruh dalam penurunan skala nyeri pada pasien yang mengalami luka pasca operasi. Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk penurunan nyeri pasien pasca anestesi general menggunakan Relaksasi Genggam Jari. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan mengimplementasikan langsung dengan menerapkan Teknik Relaksasi Genggam Jari. Khalayak sasaran PkM ini adalah pasien pasca anestesi general di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember yang mengalami nyeri. Kegiatan ini diharapkan mampu menurunkan nyeri pada pasien pasca anestesi general serta nantinya bisa dijadikan media pembelajaran di Universitas Harapan Bangsa Purwokerto.</p>2024-08-29T02:01:59+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/4209Edukasi tentang Pencegahan Resiko Jatuh dan Penaganan Awal Saat Jatuh pada Pasien dan Keluarga2024-09-02T07:29:54+00:00Wirda Y Dulahuwirda@ung.ac.idRachmawaty D HunawaRachmawaty@ung.ac.idDewi Suryaningsih Hioladewisuryaningsih@ung.ac.id<p>Kejadian jatuh yang sering dialami oleh seseorang juga dapat terjadi di tempat mana saja yang berpotensi seseorang mengalami jatuh. Seseorang yang berpeluang mengalami kemungkinan terjatuh yang bisa saja dapat berdampak pada cedera fisik maupun jatuh tanpa cedera fisik. Adapun dalam penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa masih banyaknya pasien dan keluarga yang belum sepenuhnya mengetahui adanya tujuan edukasi serta penanganan awal dalam pencegahan risiko jatuh, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang pencegahan resiko jatuh dan penaganann awalnya untuk meminimalisir cedera yang kemungkinan terjadi. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila dengan jumlah peserta yaitu 30 orang dengan metode yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan mitra yaitu metode ceramah pemberian edukasi tentang Pencegahan resiko jatuh dan penaganan awal saat jatuh pada pasien dan keluarga. Pengukuran tingkat pengetahuan siswa dilakukan dengan mengidentifikasi melalui tes sebelum edukasi (<em>pre</em><em> test</em>) dan tes setelah edukasi (<em>post</em><em> test</em>). Hasil pelaksanaan kegiatan didapatkan bahwa terjadi perubahan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah kegiatan dengan nilai rata rata pada pre test penilaian pengetahuan responden sebelum diberikan penyuluhan 46.70% dan setelah dilakukan sosialisasi mengenai edukasi tentang Pencegahan resiko jatuh dan penaganan awal saat jatuh pada pasien dan keluarga<strong> </strong>pengetahuan responden meningkat dengan kategori baik mencapai 96.70%. oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi ini berhasil meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga sehingga perlu dilaksanakan kegiatan yang sama baik di ruang poliklinik lainnya hingga ruangan perawatan pasien dalam rangka pencegahan resiko jatuh.</p>2024-09-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/3804Edukasi Perawatan Kaki Diabetes Meningkatkan Pengetahuan Pasien dan Family Caregiver dengan Diabetes Melitus: Sebuah Pemberdayaan Berbasis Patient and Family-Centered Care2024-09-02T07:29:54+00:00Ike Wuri Winahyu Sariike.wuri@yahoo.comFerianto Feriantoferianto.dilla30@gmail.comTika Sari Dewitikasaridewi93@gmail.com<p>Tingginya prevalensi Diabetes Mellitus (DM) menunjukkan bahwa DM adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius dan dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Pasien memerlukan dukungan dari anggota keluarga lain dalam perjalanan penyakitnya. Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, peran family caregiver dalam merawat kaki diabetik sangat penting. Pemberdayaan pasien dan family caregiver ini adalah bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu penerapan hasil penelitian dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Perawat, sebagai bagian dari tim kesehatan, berperan dalam memberikan edukasi kesehatan dan membimbing penderita DM untuk merawat kaki secara mandiri sebagai bentuk pencegahan komplikasi. Penyuluhan kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan family caregiver tentang perawatan kaki diabetik. Metode yang digunakan adalah evaluasi pretest dan posttest pada pasien dan family caregiver. Kegiatan inti meliputi pemberian materi tentang perawatan kaki diabetik menggunakan media audiovisual dan poster. Terdapat peningkatan pengetahuan pasien dan family caregiver sebelum dan sesudah penyuluhan, dengan rata-rata nilai sebelum penyuluhan sebesar 67,03 meningkat menjadi 82,70 setelah penyuluhan, dengan peningkatan rata-rata 15,67 poin.</p>2024-08-31T04:25:14+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/4164Pelaksanaan Prenatal Yoga dalam Menurunkan Gangguan Hipertensi pada Kehamilan2024-09-02T11:39:44+00:00Heni Elmiani Sariheni@poltekborneomedistra.ac.idMarcella Citra Ginandalivana.ph@gmail.comZainab Inayah Al Hudalivana.ph@gmail.comAndi Putri Tafriziyahlivana.ph@gmail.comIlma Nafiahlivana.ph@gmail.comMeldawati Meldawatilivana.ph@gmail.com<p>Terapi yoga meningkatkan aspek kesehatan khususnya penyakit yang berhubungan dengan stress. Bukti menunjukkan stress dapat berkontribusi terhadap penyakit jantung, kanker, stroke, serta penyakit kronis lainnya. Penelitian rtelah menunjukkan ibu yang mengalami stress prenatal meningkatkan risiko spontan aborsi, persalinan premature, malformasi janin, dan pertumbuhan janin terhambat. Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat adalah Meningkatkan kesadaran awal dan pengetahuan dasar ibu hamil tentang kondisi dan manfaat prenatal Yoga. Metode yang digunakan untuk memberikan edukasi tentang pelaksanaan prenatal yoga dalam menurunkan gangguan hipertensi pada kehamilan melalui media booklet dan pelaksanaan langsung yang dilakukan di Puskesmas Graha Indah Balikpapan. Kegiatan pelayanan masyarakat menunjukkan tanggapan yang positif dari ibu hamil dan partisipasi aktif dalam proses diskusi dan pelaksanaan prenatal yoga di Puskesmas Graha Indah. Peserta pengabdian ini sebanyak 15 ibu hamil dengan hampir 90% ibu belum memahami tentang manfaat dan belum pernah melaksanakan prenatal yoga. Diharapkan bahwa masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan tentang pelaksanaan dan manfaat prenatal yoga</p> <p> </p>2024-09-02T11:39:44+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/4202Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam Priode Emas Pertumbuhan dan Perkembangan Balita2024-09-05T02:38:32+00:00Marista Fianalivana.ph@gmail.comAde Komariahadeqomariah109@gmail.comDesty Endrawati Subrotolivana.ph@gmail.comRastia Ningsihlivana.ph@gmail.comNeneng Novi Silvia Sa’adahlivana.ph@gmail.comNasty Masnawatilivana.ph@gmail.com<p>MP-ASI yang diberikan kepada anak usia 6-24 diberikan secara bertahap baik jenis, frekuensi pemberian, jumlah porsi dan bentuk makanan yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak dalam mencerna makanan untuk pemenuhan kebutuhan gizinya. Tujuan untuk memberikan pemahaman berkaitan pembuatan MP-ASI dan manfatnya bagi balita. Penyuluhan dilakukan kepada ibu yang memiliki bayi dan balita yang di lakukan di kelurahan pasuluhan pada 28 Juli 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh 35 orang ibu yang sedang hamil dan memiliki bayi/balita serta 10 orang mahasiswa pendamping, kader, dan bidan wilayah setempat. Pre-test, diketahui bahwa 85% dari peserta (25 orang) belum memahami tentang MP-ASI dan cara pemberian yang tepat, serta 15% dari peserta (15 orang) telah memahami dan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai MPASI dan cara pemberian yang tepat. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, jumlah peserta yang memahami dan mengerti mengenai MPASI dan cara pemberiannya meningkat menjadi 85% (29 orang), sedangkan 15% (6 orang) masih kurang memahami. Pentingnya bagi para ibu untuk memiliki pengetahuan yang cukup terkait dengan pemberian MP-ASI. Ketepatan pemberian MPASI akan menjauhkan anak dari malnutrisi maupun gagal tumbuh pada 1000 hari pertama kelahiran.</p>2024-09-05T02:21:54+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/4265Pelatihan Slow Stroke Back Massage sebagai Upaya Penurunan Kecemasan Ibu Nifas2024-09-05T03:22:54+00:00Marliana Sulis Setiowatimmarliana33@gmail.comFeti Kumala Dewivettykumala@gmail.comSurtiningsih Surtiningsihsurtiningsihasrof@gmail.com<p>Ibu nifas rentan terhadap gangguan kesehatan mental berupa kecemasan. Prevalensi kecemasan ibu nifas di Indonesia 9,8% dengan ciri-ciri kelelahan, cepat marah, susah tidur dan dampak kecemasan yaitu ASI kurang lancar sampai kematian ibu. Salah satu asuhan untuk menurunkan kecemasan pada ibu nifas dengan massage. Slow stroke back massage memberi efek relaksasi dan melepas hormon endorphin sehingga kecemasan menurun. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah melatih pasangan suami istri pijat slow stroke back massage sebagai upaya menurunkan kecemasan ibu nifas. Metode pengabdian kepada masyarakat dilakukan pada 7 pasangan suami dan ibu nifas dengan gejala kecemasan seperti kelelahan dan kerepotan dalam rumah tangga melalui pengkajian data dengan memberikan pengetahuan dan melatih slow stroke back massage, serta pretest dan posttest. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan karakteristik pasutri sebagian besar berumur 20-35 tahun sebanyak 100%, multipara 71%, pendidikan terakhir di jenjang pendidikan menengah 56%, penghasilan sebagian besar di rentang 500.000-1.000.000 sebanyak 71%, peningkatan pengetahuan dan keterampilan pasutri tentang slow stroke back massage sebesar 100% setelah penyuluhan dan penurunan skor kecemasan pada ibu nifas setelah dilakukan slow stroke back massage sebesar 60%.</p>2024-09-05T03:22:54+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/4214Edukasi Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan pada Remaja Pubertas2024-09-05T03:46:19+00:00Ismiati Ismiatiismi51ati@gmail.comElly Sustiyanilivana.ph@gmail.comHasrun Ningsihlivana.ph@gmail.comFuji Khairanilivana.ph@gmail.comMustika Ayu Lestarilivana.ph@gmail.com<p>Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak hingga masa dewasa. Remaja pada tahap ini belum belum mencapai kematangan mental dan sosial sehingga remaja harus menghadapi banyak tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja pubertas terkait kesehatan reproduksi. Metode kegiatan yang dilakukan adalah Edukasi pada remaja yang memasuki masa pubertas untuk menjaga kesehatan reproduksi. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di SMK Qamarul Huda pada tanggal 30 Oktober 2023. Alat yang digunakan yaitu leaflet dan daftar pertanyaan terkait materi penyuluhan yang akan dibagikan saat sebelum dan setelah melakukan penyuluhan. Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu siswa/i kelas X di SMK Qamarul Huda yaitu sebanyak 15 orang. Hasil kegiatan ini didapatkan 15 siswa/i kelas X sudah diberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi pada masa pubertas. Berdasarkan hasil evaluasi bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan siswa/i tentang kesehatan reproduksi sebelum dan setelah kegiatan. Perubahan ini berdampak positif pada peningkatan pengetahuan pada siswa/i kelas X yang berarti kegiatan pengabdian masyarakat ini bermanfaat untuk siswa/i kelas X di SMK Qamarul Huda.</p>2024-09-05T03:46:19+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/4260Implementasi Pemberian Aromaterapi Lemon dalam Penurunan Mual Muntah Pasien Post Sectio Caesarea2024-09-06T07:52:37+00:00Naufal Putra Harfiyantoharfiyantonaufalputra@gmail.comAmin Susantoaminsusanto@uhb.ac.idEmiliani Elsi Jeraumelinjerau@gmail.com<p>Masalah kesehatan yang sering ada pada pasien post sectio caesarea salah satunya yaitu mual muntah. Penanganan mual muntah dapat diatasi dengan pendekatan nonfarmakologi seperti aromaterapi lemon. Aromaterapi lemon digunakan untuk memberikan sensasi kenyamanan dan relaksasi pada tubuh dan pikiran serta mengurangi mual muntah. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini untuk mengurangi mual muntah pasien post sectio caesarea menggunakan Aromaterapi Lemon. Kegiatan PkM dilakukan dengan mengimplementasikan aromaterapi lemon dengan pre test yaitu menilai tingkat mual muntah peserta menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) lalu pemberian intervensi selama 10-15 menit kemudian post test dilakukan dengan menilai kembali tingkat mual muntah pasien post sectio caesarea. Peserta dalam kegiatan PkM ini adalah pasien post sectio caesarea yang mengalami mual muntah. kegiatan PkM menunjukkan sebelum intervensi, tingkat mual muntah berada dalam kategori sedang dengan nilai rata-rata 4,8 dan setelah intervensi skala mual muntah berada dalam kategori ringan dengan nilai rata-rata 2,3. Rata-rata tingkat penurunan mual muntah sebesar 2,5. Kesimpulan dari kegiatan PkM ini adalah aromaterapi lemon dapat di aplikasikan untuk mengurangi tingkat mual muntah pada pasien post sectio caesarea. Kegiatan PkM memiliki luaran berupa leaflet, SOP dan jurnal tentang implementasi pemberian aromaterapi lemon dalam penurunan mual muntah pasien post sectio caesarea.</p>2024-09-06T07:48:53+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/4062Pemberdayaan Masyarakat dalam Mengaplikasikan Sunnah Rasul: Dzikir untuk Menurunkan Kecemasan di Masa Pandemi Covid-192024-09-06T08:05:52+00:00Diyanah Syolihan Rinjani PutriDiyanah@ukh.ac.idDewi Suryandarilivana.ph@gmail.com<p>Pencetus kecemasan di masyakarat pada masa pandemi COVID-19 adalah stres akibat isolasi sosial atau physical distancing pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kecemasan berlebihan pada masa karantina dapat meningkatkan risiko ansietas, depresi, hingga gejala stres pascatrauma. Salah satu cara untuk magatasi masalaah kecemasan pada masa pandemi Covid-19 dengan pendekatan yaitu dengan tatlaksana non-farmakologis yaitu Penerapan Sunnah Rasul: Dzikir merupakan salah satu bentuk kegiatan atau aktivitas yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menurunkan kecemasan masyarakat beragama Islam di Posyandu Wonolapan. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah dan media leaflet. Pengabdian masyarakat akan dilaksanakan di Posyandu Pucangan Kartasura pada Minggu, 27 Juni 2021. Masyarkat pada akhir kegiatan mampu menjelaskan dengan sederhana pengertian Sunnah Rasul, tujuan Sunnah Rasul, kapan saja melakukkan Sunnah Rasul, tahapan dzikir dalam Sunnah Rasul (100%), prosentase keaktifan masyarakat dalam penyuluhan Sunnah Rasul: Dzikir adalah (95%). Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentalaksanaan kecemasan di masa pandemi covid-19.</p>2024-09-06T08:05:52+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/4224Pemberdayaan Kader Posyandu Balita dalam Upaya Pencegahan Kejadian Stunting melalui Implementasi SDIDTK2024-09-06T08:35:04+00:00Tri Sakti Widyaningsihimoet.sakti@gmail.comNovita Kurnia Wulandarinovita.kurnia.wulandari@gmail.comMaria Wisnu Kanitamwkanita@gmail.com<p>Peran serta masyarakat semakin menonjol dalam upaya penyelenggaraan kesehatan seperti dalam pelaksanaan Posyandu yang dilakukan di setiap desa di seluruh Indonesia sebagai salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat. Terdapat empat peran kader posyandu dalam mencegah kasus stunting, yaitu pelayan kesehatan, penyuluh kesehatan, penggerak dan pemberdayaan masyarakat, serta pemantauan kesehatan. Kader posyandu dilibatkan oleh puskesmas dalam kegiatan pelayanan kesehatan desa yang salah satunya adalah pemantauan kesehatan masalah pertumbuhan dan perkembangan balita di wilayahnya. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberdayakan kader posyandu balita untuk menerapkan konsep dan implementasi Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada balita dalam upaya pencegahan stunting di kelurahan Banyuanyar.Metodologi pelaksanaan: Kegiatan PKM ini menggunakan metode Survey, FGD, Observasi dan demonstrasi, dengan sasaran 15 kader posyandu balita di Kelurahan Banyuanyar. Materi edukasi tentang konsep SDIDTK menggunakan lembar balik dan dilakukan implementasi Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) sebagai pemberdayaan kader Posyandu Balita. Kegiatan pemeriksaan balita yang berkunjung ke posyandu dilakukan sebagai salah satu upaya tim PKM untuk melakukan monitoring dan evaluasi dalam pencegahan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang merupakan dampak jangka panjang dari kejadian stunting.Hasil Kegiatan: Upaya edukasi dan pemberdayaan kader posyandu balita di RW 12 Kelurahan Banyuanyar terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan tentang Konsep dan implementasi Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) sudah terlaksana dan dapat diterima dengan baik oleh kader. Kader sangat antusias dengan kegiatan ini dan mengalami perubahan pengetahuan dan keterampilan kearah yang lebih baik setelah dilakukan monitoring dan evaluasi melalui pre dan post tes pada kader Posyandu Balita. Program ini sangat penting dilakukan keberlanjutannya, terutama pada ibu yang memiliki balita yang berisiko maupun yang mengalami stunting di Kelurahan Banyuanyar.</p>2024-09-06T08:35:04+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM/article/view/4257Implementasi Terapi Musik dalam Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea2024-09-07T11:54:28+00:00Lestari Mei Lindalestarimeilinda0@gmail.comDwi Novitasaridwinovitasari1110@gmail.comEmiliani Elsi Jeraumelinjerau@gmail.com<p>Persalinan yang disebut sectio caesarea melibatkan sayatan pada abdomen (laparatomi) dan dinding rahim (histerektomi) untuk melahirkan bayi. Pasien yang telah melakukan operasi sectio caesarea akan mengalami nyeri seiring efek obat biusnya habis. Terapi musik adalah salah satu metode non-farmakologi yang diaplikasikan untuk mengatasi nyeri. Tujuan dari PkM ini adalah membantu menurunkan skala nyeri pasien post operasi sectio caesarea dengan menggunakan terapi musik. Mitra program PkM ini adalah RSI Banjarnegara dengan jumlah 20 peserta yang telah menjalani sectio caesarea. Metode PkM ini adalah mendemonstrasikan terapi musik dimana sebelum implementasi, dilakukan pre-test untuk mengukur skala nyeri dengan Numeric Rating Scale (NRS), memberikan implementasi terapi musik klasik Mozart selama 15 menit, kemudian dilakukan post-test untuk mengukur kembali skala nyeri dengan NRS. Analisa data PkM ini adalah dengan mengidentifikasi distribusi frekuensi karateristik usia, riwayat operasi dan skala nyeri pre dan post serta uji deskriptif statistik untuk mengetahui rata-rata pre dan post penurunan skala nyeri pada pasien post sectio caesarea. Hasil PkM menunjukkan penurunan intensitas nyeri, dimana sebelum implementasi skala nyeri mayoritas pada nyeri sedang yaitu sebanyak 14 peserta (70%), setelah implementasi skala nyeri berada pada nyeri ringan sejumlah 15 peserta (75%), penurunan rata-rata nyeri sebanyak 2,25.</p>2024-09-07T11:54:28+00:00##submission.copyrightStatement##