Teknik Relaksasi Nafas Dalam untuk Mengurangi Nyeri pada Penderita Hipertensi

  • Dwi Nanda Monalisa Fakultas Kesehatan, Universitas Harapan Bangsa
  • Dwi Novitasari Fakultas Kesehatan, Universitas Harapan Bangsa
  • Purwatiningsih Purwatiningsih Fakultas Kesehatan, Universitas Harapan Bangsa
Keywords: hipertensi, nafas dalam, nyeri

Abstract

World Health Organization (WHO) menyatakan penyandang hipertensi terus meningkat disetiap tahunnya, pada tahun 2025 mendatang diperkirakan penderita hipertensi akan mencapai 1,5 miliar dan setiap tahun penderita hipertesi dengan komplikasi yang meninggal dunia mencapai 9,4 juta. Tujuan penelitian untuk mengetahui hasil dari implementasi asuhan keperawatan menggunakan  teknik relaksasi nafas dalam pada pasien hipertensi disertai nyeri kepala ringan. Dalam metode penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif studi kasus pada responden hipertensi. Fokus studi kasus ini adalah responden dengan hipertensi disertai nyeri di RS Chuzan Okinawa Jepang di bangsal 2B yang mengalami masalah keperawatan gangguan aman dan nyaman nyeri akut. Teknik dalam pengambilan sampel pada studi kasus ini yaitu purposive sampling, yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu maka dalam studi kasus ini peneliti memilih 1 orang pasien diagnosa hipertensi disertai nyeri kepala. Metode pengumpulan data yang dipakai yaitu wawancara terhadap pasien, observasi dan pemeriksaan fisik. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan pasien mengalami penurunan skala nyeri dari awal skala 4 ke 3.Tindakan non farmakologi dengan menggunakan teknik yaitu relaksasi nafas dalam mampu menurunkan skala nyeri pada pasien dengan hipertensi disertai dengan nyeri kepala.

References

AHA. (2017). Hypertension: The Silent Killer: Update JNC-8 Guideline Recommendations. Alabama Pharmacy Association

Ainurrafiq, A., Risnah, R., & Ulfa Azhar, M. (2019). Terapi Non Farmakologi Dalam Pengendalian Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi: Systematic Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 2(3), 192–199. Https://Doi.Org/10.56338/Mppki.V2i3.806

Berman, A., Snyder, S. J., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb’s. Of Fundamentals Nursing Concepts, Process, And Practice(10th ed.). PearsonEducation, Inc.

Gusmiarti, W., Novitasari, D., & Maryoto, M. (2021). Asuhan Keperawatan Gerontik Nyeri Akut pada Ny. Y dengan Masalah Asam Urat di Desa Wonosroyo, Watumalang, Wonosobo. Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 1082–1088.

Hall, J. (2016). Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology(13 th). Elsevier

Hartanti, R. D., Wardana, D. P., & Fajar, R. A., (2016) Terapi Relaksasi Napas Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pasien Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK), 9(1), 1978-3167

Herdman, H., & Kamitsuru, S. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-2020(11th ed.). EGC.

Ilmia, I. (2021). Gambaran Tekanan Darah Pada Lansia Di Rojinhome Ryukryu Medicals Okinawa Jepang. 21–28.

Iqbal, A. M. & Jamal. (2023). Essential Hypertension. StatPearls

Kemenkes RI. (2019). Hipertensi Penyakit Paling Banyak Diidap Masyarakat.

Lukitaningtyas, D. & Cahyono, E. A. (2023). Hipertensi; Artikel Review. Jurnal Pengembangan Ilmu Dan Praktik Kesehatan. 2 (2), 100-117.

Ngurah, G. (2020). Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi Dengan Gangguan Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri. Jurnal Gema Keperawatan, 13(1), 35–42. Https://Doi.Org/10.33992/Jgk.V13i1.1181

Nurman, M. (2017). Efektifitas Antara Terapi Relaksasi Otot Progresif Dan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Pulau Birandang Wilayah Kerja Puskesmas Kampar

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.

Prihandiono (2014) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta: FKUI.

Rahayu, S. M. (2020). Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi. Journal Media Karya Kesehatan, 3(1), 91–98. https://doi.org/10.1017/CBO978110741532 4.004

Rezu¸s, E.; Burlui, A. Cardoneanu, A. Rezu¸s, C. Codreanu, C. Pârvu, M. Zota, G.R. & Tamba, B.I. (2020) Inactivity and skeletal muscle metabolism : A vicious cycle in old age. Int. J. Mol. Sci

RisKesDas .(2018). Kementrian Kesehatan, Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Hasil Utama RisKesDas 2018. 14 Mei 2019. http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf

Suadnah., Karim, A., & Darmayanti, W. (2023). Pengaruh Teknik Relaksasi Napas Dalam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Kampung Pasir Semut Desa Ranca Gede Tahun 2022. Jurnal Ilmu Komunikasi Andalan, 7(2),

Suciani, E. (2021). Gambaran Tekanan Darah Pada Lanjut Usia (Lansia) Di Rojinhome Kabushiki Kaisha Anju Okinawa Jepang. Jurnal Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Snppkm), 1145–1146.

Tawaang, E., Mulyadi, N., & Palandeng, H. (2013). Pengaruh Teknik Relaksasi Napas Dalam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Sedang-Berat Di Ruang Irina C Blu Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal Keperawatan Unsrat, 1(1), 104995.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2017).Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Dpp Ppni.

United Nations. World Population Prospects 2022: Summary of Results. Available online: https://www.un.org/development/ desa/pd/sites/www.un.org.development.desa.pd/files/wpp2022_summary_of_results.pdf (accessed on 30 Mei 2024).

Yaslina, Y., Maidaliza, M., & Srimutia, R. (2021). Aspek Fisik dan Psikososial terhadap Status Fungsional pada Lansia. Prosiding Seminar Kesehatan Perintis

Wulandari, F. W., Ekawati, D., Harokan, A., & Murni, N. S. (2023). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi. 8. Timur Tahun 2017. Jurnal Ners, 1(2).

Published
2024-06-21
How to Cite
Monalisa, D. N., Novitasari, D., & Purwatiningsih, P. (2024). Teknik Relaksasi Nafas Dalam untuk Mengurangi Nyeri pada Penderita Hipertensi. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 6(6), 2555-2564. https://doi.org/10.37287/jppp.v6i6.3618

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>