Efektifitas Batuk Efektif pada Penderita Tuberculosis Paru
Abstract
Oksigenasi sebagai kebutuhan dasar manusia digunakan untuk mempertahankan metabolisme seluler. Kurangnya oksigen dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh benda asing dan adanya sputum pada jalan napas. Kondisi peradangan pada bronkeolus penderita tuberculosis menyebabkan batuk dan sesak napas hingga terjadi penurunan kadar oksigen. Tujuan penelitian ini mendiskripsikan asuhan keperawatan dari tahap anamnesis hingga evaluasi pada pasien tuberculosis paru dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif. Metode penelitian dengan studi kasus deskriptif. Populasi pada pasien tuberculoasis paru di ruang Edelweis RSUD Kota Tegal yang mengalami masalah bersihan nafas tidak efektif, dan sampel berusia dewasa jenis kelamin laki-laki yang telah dirawat lebih 24 jam. Pengumpulan data menggunakan studi dokumen pada rekam medis, wawancara dengan pendekatan pola fungsional Handerson pada responden dan keluarga, observasi, dan pemeriksaan fisik. Implementasi dengan pemantauan frekuensi napas, pola napas, produksi sputum, batuk efektif paska nebulizer. Analisis data dengan memvalidasi data hasil pengkajian dengan standar diagnosa keperawatan Indonesia untuk membuat kesimpulan masalah keperawatan yang muncul pada responden. Proses asuhan dilakukan tiga hari hingga evaluasi. Hasil penelitian menunjukan perkembangan ditandai dengan meningkatnya saturasi oksigen dari 94% menjadi 96%, RR awalnya 31x/ menit menjadi 24x/menit, dan indikator lauran batuk efektif yang awalnya cukup menurun dari skala 2 menjadi cukup meningkat skala 4.
References
Agustina, D., Pramudianto, A., & Novitasari, D. (2022). Implementasi Batuk Efektif Pada Pasien Pneumonia Dengan Masalah Gangguan Oksigenasi. Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), 2(1), 30–35. https://doi.org/https://doi.org/10.36086/jkm.v2i1.1153
Bagcchi, S. (2023). WHO’s Global Tuberculosis Report 2022. The Lancet Microbe, 4(1), e20.
Dinkes Kota Tegal. (2022). Profil Kesehatan Kota Tegal 2022. Pemerintah Kota Tegal, Dinas Kesehatan Kota Tegal. https://dinkes.tegalkota.go.id/download
Ekaputri, M., Kurniyanti, W. S., Putri, A. E. D., Setiani, D. Y., Sriwiyati, L., Sartika, D., Mahardini, F., Kristanto, B., & Siswandi, I. (2023). Keperawatan Medikal Bedah 1. In R. E. H. Patrianti (Ed.), Penerbit Tahta Media (1st ed.). Tahta Media Group.
Faradis, N. A., & Indarjo, S. (2018). Implementasi Kebijakan Permenkes Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(2), 307–319.
Handayani, R., Novitasari, D., & Ragil, N. (2022). Studi Kasus Intervensi Batuk Efektif untuk Mengurangi Sesak Nafas dan Pengeluaran Sekresi pada Pasien Bronkopneumonia. INDOGENIUS, 1(2), 67–71.
Isbaniyah, F., Thabrani, Z., & Soepandi, P. Z. (2011). Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia (KONSENSUS TB). Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Kaswandani, N., Jasin, M. R., & Nugroho, G. (2022). Infeksi Tuberkulosis Laten pada Anak: Diagnosis dan Tatalaksana. Sari Pediatri, 24(2), 134–140.
Kemenkes RI. (2018). Tuberkulosis ( TB ). Tuberkulosis, 1(april), 2018.
Latif, A. I., Tiala, N. H., & Masahuddin, L. (2023). TUBERKULOSIS: Tinjauan Medis, Asuhan Keperawatan, dan E-Health (H. Amran (ed.); 1st ed.). CV. Ruang Tentor.
Lestari, P., Susmarini, D., & Awaludin, S. (2018). The Effect of Quarter Turn from Prone on Oxygen Saturation among Premature Babies with Respiratory Distress Syndrome. Jurnal Keperawatan Soedirman, 13(1), 38–43.
Lewis, S. L., Bucher, L., Heitkemper, M. M., Harding, M. M., Kwong, J., & Roberts, D. (2016). Medical-Surgical Nursing-E-Book: Assessment and Management of Clinical Problems, Single Volume. Elsevier Health Sciences.
Mertaniasih, N. M. (2019). Buku Ajar Tuberkulosis Diagnostik Mikrobiologis. Airlangga University Press.
Naqvi, K. F., Mazzone, S. B., & Shiloh, M. U. (2023). Infectious and Inflammatory Pathways to Cough. Annual Review of Physiology, 85, 71–91.
Nengsih, F., Murwati, M., & Sofais, D. A. R. (2023). Pemberian Nebulizer dan Batuk Efektif Pada Pasien TB Paru Dengan Penerapan Aplikasi Teori Florance Nightingale di Puskesmas Tabat Karai Kabupaten Kepahiang Tahun 2022. Jurnal Ilmiah Amanah Akademika, 6(1), 80–89.
Novitasari, D., & Abdurrosidi, A. (2022). Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Oksigenasi Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif pada Pasien TB Paru. Journal of Management Nursing, 1(4), 125–132.
Novitasari, D., & Putri, R. A. A. (2022). Latihan Batuk Efektif pada Pasien dengan Pneumonia. Jurnal Sehat Mandiri, 17(1), 87–98.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIC-NOC. Mediaction.
Oktaviani, S. D., Sumarni, T., & Supriyanto, T. (2023). Studi Kasus Implementasi Batuk Efektif pada Pasien dengan Tuberkulosis Paru. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 5(2), 875–880.
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia(SIKI). Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. (ed.)). EGC.
Tahir, R., Imalia, D. S. A., & Muhsinah, S. (2019). Fisioterapi Dada Dan Batuk Efektif Sebagai Penatalaksanaan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada Pasien TB Paru Di RSUD Kota Kendari. Health Information: Jurnal Penelitian, 11(1), 20–25.
Wahdi, A., & Puspitosari, D. R. (2021). Menganal Tuberkulosis, Klasifikasi TBC, Cara Pemberantasan, Asuhan Keperawatan TBC Dengan Aplikasi 3S (SDKI, SLKI & SIKI) (1st ed.). CV Pena Persada.
Wahid, A., & Suprapto, I. (2013). Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Respirasi. CV Trans Info Media.
WHO. (2015). The end TB strategy. World Health Organization. https://www.who.int/publications/i/item/WHO-HTM-TB-2015.19
WHO. (2022). Global Tuberculosis Report 2022. World Health Organization. https://www.who.int/publications/m/item/global-tb-report-2022-advocacy-toolkit.