Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Meningkatnya Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

  • Tresia Pitriani Institut Citra Internasional
  • Rezka Nurvinanda Institut Citra Internasional
  • Indri Puji Lestari Institut Citra Internasional
Keywords: bayi, BBLR, faktor

Abstract

Bayi berat lahir rendah (BBLR) yaitu bayi dengan berat badan lahirnya dibawah 2.500 gram.BBLR masih menjadi penyebab utama kematian pada bayi.Adanya peningkatan signifikan kasus BBLR di RSUD Drs.H.Abu Hanifah.Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan meningkatnya kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSUD Drs.H.Abu Hanifah tahun 2022. Penelitian dengan rancangan case control.Populasinya seluruh bayi baru lahir di RSUD Drs.H.Abu Hanifah dari bulan Januari sampai Desember tahun 2022 berjumlah 386 bayi.Sampel untuk perbandingan kasus dan kontrol adalah 1:1 yaitu 88 responden sebagai kasus dan 88 responden sebagai kontrol.Teknik sampling yaitu teknik non-probability sampling dengan teknik consecutive sampling.Penelitian dilakukan tanggal 3 April–13 April tahun 2023 di RSUD Drs.H.Abu Hanifah.Analisa data menggunakan uji chi square dengan hasil analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara usia ibu (p-value=0,005),usia kehamilan (p-value=0,000), paritas (p-value=0,016),jarak kehamilan (p-value=0,002) dan kadar Hb (p-value=0,010) dengan kejadian BBLR di RSUD Drs.H.Abu Hanifah tahun 2022.Diharapkan bagi institusi kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR.

References

Amellia, S. W. N. (2019). Asuhan Kebidanan Kasus Kompleks Maternal & Neonatal. Pustaka Baru Press.

Aldina, M., Utami, K. D., Reski, S., & Saraheni. (2022). Hubungan Status Gizi Ibu dan Jarak Kelahiran dengan Kasus Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Formosa Journal of Science and Technology, 1(5), 411–420.https://doi.org/10.55927/fjst.v1i5.1199.

Apriani, E., Subandi, A., & Mubarok, A. K. (2021). Hubungan Usia Ibu Hamil, Paritas dan Usia Kehamilan dengan Kejadian BBLR di RSUD Cilacap. TeNS: Trends of Nursing Science, 2(1), 45–52.

Astuti, D. L. P. (2021). Gambaran Kejadian Ketuban Pecah Dini Di Rumah Sakit Surya Husada Denpasar. Poltekkes Denpasar, 6–30.

Cookson, M. D., & Stirk, P. M. R. (2019). Asuhan pada Neonatal. 9–26.

Ferinawati, & Sari, S. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR Di Wilayah Kerja Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireuen. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 6(1),353–363.

Fitri Nur Indah, & Istri Utami. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (Bblr). Intan Husada Jurnal Ilmu Keperawatan, 8(1), 19–35. https://doi.org/10.52236/ih.v8i1.17

Handayani, F., Fitriani, H., & Lestari, C. I. (2019). Hubungan Umur Ibu Dan Paritas Dengan Kejadian Bblr Di Wilayah Puskesmas Wates Kabupaten Kulon Progo. Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram,4(2),67.https://doi.org/10.31764/mj.v4i2.808.

Hardani, Andriani, H., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Istiqomah, R. R., Fardani, R. A., Sukmana, D. Ju., & Auliya, N. H. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Pustaka Ilmu.

Haryani, Hardiani, S., & Thoyibah, Z. (2021). Asuhan Keperawatan Pada Bayi Dengan Risiko Tinggi. Trans Info Media.

Hasriyani dkk. (2019). Berbagai Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 5, 4–9.

Herliana, L., & Purnama, M. (2019). Masalah Plasenta Serta Kehamilan Multiple Terhadap Kejadian BBLR Di RSUD Kota Tasikmalaya Placental Problems and Multiple Pregnancy Against LBW Events In RSUD Kota Tasikmalaya. Media Informasi, 15(1), 40–45.

Jumhati, S., & Novianti, D. (2018). Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian BBLR di Rumah Sakit Permata Cibubur-Bekasi. JurnalIlmuKesehatanMasyarakat,7(02),113–119.

Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia. Kementrian Kesehatan Indonesia.In Pusdatin.Kemenkes.Go.Id.

Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.

KemenkesRI.(2021). Profil Kesehatan Indo-nesia.In Pusdatin.Kemenkes.Go.Id.

Konstitusi, M. (2019). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019. 006265.

Kumar, A. (2022). Assessment of associated factors of low birth- weight babies. 9(7), 736–741.

Lusi, A., Artawan, I., & Padmosiwi, W. (2019). Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rsud Prof W. Z. Johannes Kupang. Cendana Medical Jurnal, 16, 144–148.

Maryunani, A. (2021). Asuhan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Trans Info Media.

Masruroh. (2016). Buku Ajar Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal. Nuha Medika.

Nisa, K. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di BPM Wilayah Kota Bengkulu Tahun 2019. Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu, 1–102.

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Rineka Cipta.

Nurpadilla, N. (2021). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dI RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Skripsi, 1–120.

Nursalam. (2020). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis (5th ed.). Salemba Medika.

Pradnyaningrum, N. N. D. V. (2019). Hubungan Preeklampsia dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Pada Ibu Bersalin di RSUD Wangaya.

Profil Kesehatan Bangka Belitung Tahun 2019. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2019. Persepsi Masyarakat Terhadap Perawatan Ortodontik Yang Dilakukan Oleh Pihak Non Profesional, 53(9), 1689–1699.

Profil Kesehatan Bangka Belitung Tahun 2020. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2020. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 295.

Profil Kesehatan Bangka Belitung Tahun 2021. (2021). Komplek Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jalan Pulau Bangka Kelurahan Air Itam Kecamatan Bukit Intan – Pangkalpinang 33418.

Purwoastuti, E., & Walyani, E. S. (2015). Panduan Materi Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana. Pustaka Baru Press.

Rahim, F. K. (2020). Kepatuhan Mengkonsumsi Zat Besi Dan Kualitas Kunjungan Antenatal Care Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Kuningan, Indonesia. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal. https://doi.org/10.34305/jikbh.v11i1.155

Riskesdas. (2007). Riset Kesehatan Dasar 2007. Laporan Nasional 2007, 1–384.

Riskesdas. (2013). Riskesdas 2013. Science, 127(3309), 1275–1279. https://doi.org/10.1126/science.127.3309.1275

Riskesdas. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.

Sembiring, J. B., Pratiwi, D., & Sarumaha, A. (2019). Hubungan Usia, Paritas dan Usia Kehamilan dengan Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan. Jurnal Bidan Komunitas, 2(1), 38. https://doi.org/10.33085/jbk.v2i1.4110

Setyawati, R., & Arifin, N. A. W. (2022). Hemoglobin ; Ibu hamil ; berat bayi. Health Sains, 3(3), 489–494.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan : Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D (21st ed.). Alfabeta.

Susanti, D. I. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Bayi Lahir Rendah Di RSUD Wonosari Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2016. Skripsi. Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan, 7–23.

WHO. (2022). WHO recommendations for care of the preterm or low-birth-weight infant. In WHO.

Yanti, F., Arif, A., & Anggraini, H. (2022). Hubungan Paritas , Jarak Kehamilan Dan Riwayat Preeklampsia dengan Kejadian BBLR di RSUD Kayu Agung. 6(1).

Published
2023-07-15
How to Cite
Pitriani, T., Nurvinanda, R., & Lestari, I. (2023). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Meningkatnya Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 5(4), 1597-1608. https://doi.org/10.37287/jppp.v5i4.1884

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>