Peningkatan Pengetahuan Calon Pengantin tentang Kesehatan Reproduksi
Abstract
Peran sebagai pasangan suami istri haruslah memiliki kesehatan lahir dan batin yang baik. Salah satu indikasi bahwa calon pengantin yang sehat adalah bahwa kesehatan reproduksinya berada pada kondisi yang baik. Kesehatan Reproduksi diharapkan memiliki hasil akhir terbebas dari sakit, sejahtera, secara jasmani, rohani dan sosial bukan saja terhindar dari penyakit maupun kecacatan dalam segala aspek yang berkaitan dengan anatomi fisiologi dan juga proses reproduksi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Tim Peningkatan Pengetahuan Calon Pengantin Tentang Kesehatan Reproduksi Di Gereja Katolik Paroki Santa Maria Ratu Rosari Tanjung Anom Medan memiliki dampak positif dalam meningkatkan pemahaman calon pengantin secara khusus pada Kesehatan Reproduksi. Hasil yang diharapkan dalam Edukasi kesehatan adalah terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku.
References
Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk Pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Calon Pengantin. 2015;
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Panduan PelaksanaanKesehatan Reproduksi Calon Pengantin dalam Masa Pandemi Covid19 dan Adaptasi Kebiasaan baru.
Komisi Keluarga KWI., 2015, Panduan Pelaksanaan Kursus Persiapan Perkawinan Katolik, Jakarta: Obor
Yuliani, M(2020). Efektifitas Komunikasi Informasi dan edukasi (KIE) tentang Kesehatan Reproduksi Pada Calon Pengantin(Catin) dalam mempersiapkan Pernikahan dan Kehamilan . Jurnal Medika: Karya Kesehatan 5(2). hhttps ://doi.org.10.35728/jmkik.v5i2.638
Sitepu, Aprilita (2021). Pendampingan KOnseling seksualitas dan Keluarga Berencana Alami (KBA) dalam Perkawinan Katolik pada Calon Pengantin di Gereja Katolik Ratu Rosari Tanjung Anom.https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/Perakmalahayati/article/view/5273
Tim Pusat Pendampingan Keluarga “Brayat Minulyo” Keuskupan Agung Semarang., 2007, Kursus Persiapan Hidup Berkeluarga, Yogyakarta: Kanisius.