Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa melalui Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa dan Deteksi Dini
Abstract
Masalah kesehatan jiwa tidak lagi dilihat secara individual, namun membutuhkan penanganan secara sistem. Pelayanan kesehatan jiwa berbasis komunitas merupakan salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Puskesmas adalah ujung tombak dalam mengimplementasikan pelayanan kesehatan jiwa yang dapat dengan mudah dijangkau masyarakat karena jarak dekat, murah dan meminimalisir stigma di masyarakat. Mengingat hal itu, tim melakukan kegiatan pelatihan kader dan deteksi dini kesehatan jiwa di Puskesmas Lebdosari. Tujuan program ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mendeteksi masalah kesehatan jiwa secara dini. Pelaksanaan kegiatan ini selama 2 hari pada 26 – 27 November 2019. Peserta terdiri dari 8 tenaga kesehatan Puskesmas Lebdosari dan 26 kader kesehatan dari 4 kelurahan di bawah wilayah kerja Puskemas. Pada hari pertama disampaikan 8 materi terdiri dari kesehatan jiwa di indonesia dan jawa tengah, konsep kelurahan siaga sehat jiwa, pelayanan kesehatan jiwa, kegiatan deteksi dini kesehatan jiwa, kunjungan rumah, kegiatan rujukan. Dilanjutkan pada hari kedua simulasi dan demonstrasi deteksi dini kesehatan jiwa dengan Self Reporting Questionnaire- 20 (SRQ 20). Hasil deteksi dini mendapat 112 orang, terdapat 48 orang (42,8%) orang yang memiliki resiko gangguan jiwa atau gangguan emosional. Upaya pelayanan kesehatan jiwa perlu dilakukan secara terintegrasi sehingga terbentuk layanan kesehatan jiwa berbasis komunitas.
References
Hernawaty, T., Arifin, H. S., Maulana, I., & Jamaludin, I. (2018). Pendidikan Kesehatan Jiwa Bagi Keluarga Di Wilayah Puskesmas Sukamerang Kabupaten Garut. Jurnal Keperwatan BSI, VI(1), 35–43.
Idaiani, S., & Riyadi, E. I. (2018). Sistem Kesehatan Jiwa di Indonesia : Tantangan untuk Memenuhi Kebutuhan Mental Health System in Indonesia : A Challenge to Meet The Needs. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 2(2), 70–80.
Kemenkes RI. (2019). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Situasi Kesehatan Jiwa DI Indonesia. In InfoDATIN (p. 12).
Kilbourne, A. M., Beck, K., Spaeth-Rublee, B., Ramanuj, P., O’Brien, R. W., Tomoyasu, N., & Pincus, H. A. (2018). Measuring and improving the quality of mental health care: a global perspective. World Psychiatry, 17(1), 30–38. https://doi.org/10.1002/wps.20482
Kurniawan, Y., & Sulistyarini, I. (2017). Komunitas Sehati (Sehat Jiwa dan Hati) Sebagai Intervensi Kesehatan Mental Berbasis Masyarakat. INSAN Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 1(2), 112. https://doi.org/10.20473/jpkm.v1i22016.112-124
Livana PH, Ayuwatini, S., & Ardiyanti, Y. (2019). Gambaran Kesehatan Jiwa Masyarakat. Jurnal Keperawatan Jiwa, 6(1), 60. https://doi.org/10.26714/jkj.6.1.2018.60-63
Lubis, N., Krisnani, H., & Fedryansyah, M. (2014). Pemahaman Masyarakat Mengenai Gangguan Jiwa Dan Keterbelakangan Mental. Share : Social Work Journal, 4(2). https://doi.org/10.24198/share.v4i2.13073
Marchira, C. R., & Wirasto, R. T. (2007). Pengaruh Faktor-Faktor Psikososial Dan Insomnia Terhadap Depresi Pada Lansia Di Kota Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat, 23(1), 1–5.
Novita, A. (2020). Pengaruh pendidikan kesehatan jiwa terhadap pengetahuan dan sikap keluarga dalam mencegah kekambuhan pada orang dengan gangguan jiwa (odgj).
Suryaputri, I. Y., Utami, N. H., & Mubasyiroh, R. (2019). Gambaran Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa Berbasis Komunitas di Kota Bogor. Buletin Penelitian Kesehatan, 47(1), 13–22. https://doi.org/10.22435/bpk.v47i1.456
Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Mental. (2014). Undang - Undang Republik Indonesia Tentang Kesehatan Mental No. 18 Tahun 2014. Undang - Undang Tentang Kesehatan Jiwa, 1, 2.
Wasniyati, A., Hasthayoga LB, B., & Padmawati, R. S. (2014). Evaluasi program Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) di Wilayah Puskesmas Galur II kabupaten Kulon Progo Yogyakarta. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 3(1), 24–30. https://idl-bnc-idrc.dspacedirect.org/handle/10625/54066
Widodo, A., Prabandari, Y. S., Sudiyanto, A., & Rahmat, I. (2019). Increasing the Quality of Life of Post Shackling Patients Through Multilevel Health Promotion of Shackling Prevention. Bali Medical Journal, 8(2), 678. https://doi.org/10.15562/bmj.v8i2.1470
Yusuf, H. (2017). Masalah Psikososial Keluarga dan Peranan Psikoedukasi dalam Peningkatan Kualitas Hidup Bekas Pesakit Mental Abstrak Family Psychosocial Problem and Role of Psychoeducation in the Improvement of the Quality of Life of the Ex Mental Patient Abstract Pengena. Asian Social Work Journal, 2(2), 19–25.