Upaya Menurunkan Ansietas pada Penderita Hipertensi melalui Murottal Qur’an
Abstract
Pada data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi, dan jumlahnya akan meningkat setiap tahunnya, bahkan diprediksi akan mencapai 1,56 miliar pada tahun 2025 dan diperkirakan 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya, Pada wilayah Asia Tenggara, hipertensi berada diposisi ke-3 tertinggi dengan prevalensi sebesar 25% terhadap total penduduk dunia.(Forouzanfar et al., 2017). Hipertensi dapat menyebabkan penurunan fungsi tubuh secara fisiologis dan efek psikologisnya menyebabkan ansietas sampai depresi yang dirasakan pasien setelah didiagnosa. Ansietas yang tidak ditangani dengan baik akan memperburuk kondisi pasien dan akan menimbulkan dampak seperti depresi, gangguan tidur, risiko bunuh diri, dan menurunkan kualitas hidup pasien hipertensi. Secara farmakologi, sebuah penelitian menjelaskan bahwa sebesar 35% wanita (3.611 dari 10.408 pasien) mendapatkan obat anti ansietas dalam waktu satu tahun didiagnosis hipertensi.(Smeltzer, C & Bare, G, 2013). Tujuan dari kegiatan ini adalah resolusi (perubahan) permasalahan dengan segera, seseorang melakukan evaluative situation yaitu menilai penderita hipertensi berdasarkan sikap, pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman yang dimiliki Jika stressor dinilai berbahaya maka reaksi kecemasan akan timbul. Peserta dari penyuluhan merupakan dewasa akhir yang berjumlah 10 orang. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penyuluhan adalah ceramah, demonstrasi dan diskusi. Hasil dari penyuluhan ini adalah klien mampu mengola kecemasan dengan cara terapi murottal qur’an.