Penguatan Kader Remaja sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Abstract
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, terutama di 1.000 hari pertama kehidupan. Di Indonesia, prevalensi stunting masih tinggi, mencapai 30,8% menurut Riskesdas 2018. Salah satu solusi untuk mengatasi stunting adalah dengan memberdayakan remaja sebagai agen perubahan melalui program edukasi gizi, kesehatan reproduksi, dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait stunting dan melatih mereka sebagai kader yang mampu menyebarkan informasi ke masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Padukuhan Tangisan, Sleman, pada Agustus hingga Oktober 2024. Sebanyak 15 remaja putri berusia 16-18 tahun dipilih sebagai kader, yang kemudian dilatih melalui empat tahapan: rekrutmen, pelatihan, penyuluhan, serta monitoring dan evaluasi. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan kader remaja sebesar 40% terkait stunting, gizi seimbang, dan kesehatan reproduksi. Penyuluhan yang dilakukan oleh kader di lingkungan mereka berhasil menjangkau sekitar 20 orang dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan stunting, dengan 85% peserta penyuluhan menyatakan peningkatan pengetahuan mereka. Kesimpulannya, program penguatan kader remaja ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan kesadaran baik di kalangan remaja maupun masyarakat terkait pentingnya pencegahan stunting. Remaja terbukti mampu menjadi agen perubahan yang efektif dalam menyebarluaskan informasi gizi dan kesehatan. Namun, beberapa tantangan seperti keterbatasan waktu remaja dan infrastruktur penyuluhan perlu diperhatikan untuk pengembangan program di masa depan.
References
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Black, R. E., Victora, C. G., Walker, S. P., et al. (2013). Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income countries. The Lancet, 382(9890), 427-451.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting. Jakarta: Kemenkes RI.
Nisbett, N., Gillespie, S., Haddad, L., & Harris, J. (2014). Why worry about the politics of childhood undernutrition? World Development, 64, 420-433.
World Health Organization (WHO). (2014). Global Nutrition Targets 2025: Stunting Policy Brief. Geneva: WHO
Sawyer, S. M., Afifi, R. A., Bearinger, L. H., Blakemore, S. J., Dick, B., Ezeh, A. C., & Patton, G. C. (2012). Adolescence: A foundation for future health. The Lancet, 379(9826), 1630-1640.
Black, R. E., Victora, C. G., Walker, S. P., et al. (2013). Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income countries. The Lancet, 382(9890), 427-451.