Edukasi dan Latihan Relaksasi Otot Progresif pada Pasien Pre Operasi yang Mengalami Kecemasan
Abstract
Kecemasan pada pasien yang akan menjalani operasi atau pre operasi merupakan suatu respon antisipasi terhadap suat pengalaman yang dianggap pasien sebagai ancaman dalam peran hidup, integritas tubuh, bahkan kehiduan itu sendiri. Pre operasi dapat memicu kecemasan dan stress, bahkan ketika prosedur yang akan dilakukan tergolong operasi inor. Secara psikologis dan fisiologis tingkat kecemasan pasien pre operasi dapat ditandai dengan rasa gelisah, tegang, naiknya tekanan darah dan meningkatnya detak jantung. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan pasien meliputi farmakologi, pendekatan dukungan dan psikoterapi. Teknik utama psikoterapi dalam pengobatan kecemasan adalah melalui relaksasi dan biofeedback. Teknik relaksasi yang digunakan untuk mengurangi kecemasan pada pasien pre operasi adalah relaksasi otot progresif. Tujuan dari kegiatan ini adalah menambah informasi kesehatan khusunya pada pasien pre operasi yang mengalami kecemasan. Metode yang digunakan yaitu dengan memberikan edukasi serta mengajarkan teknik relaksasi otot progresif pada pasien yang mengalami kecemasan. Sebelum diberikan edukasi, pasien dilakukan pengukuran tingkat kecemasan dengan menggunakan lembar kuesioner Amsterdam Pre Operative Anxiety And Information Scale (APAIS), kemudian dilatih melakukan latihan relaksasi otot progresif, selanjutnya di evaluasi tingkat kecemasan pasien dengan enggunakan APAIS. Penyampaian materi tentang latihan pernafasan untuk menurunkan kecemasan pada pasien pre operasi yaitu dengan latihan otot progresif dan mempaktikkan secara langsung cara melakukan latihan otot progresif dapat dilakukan secara mandiri sebelum ataupun setelah tindakan operasi. Dengan demikian, diharapkan para pasien akan mendapatkan peningkatan pemahaman dan cara penanganan yang dapat dilakukan ketika mengalami kecemasan. Kegiatan pengabdiam masyarakat ini berjalan dengan baik dan lancar, serta menghasilkan perubahan yaitu meningkatnya pemahanan pasien tentang kecemasan dan menurunkan tanda vital pada pasien yang mengalami kecemasan saat akan dilakukan tindakan operasi.
References
Arbani, F. A. (2015). Hubungan Komunikasi Terapeutik Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di RS PKU Muhamadiyah Sukoharjo.
Barus, M., Simanullang, M. S. D., & Gea, E. C. P. (2018). Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Terhadap Tingkat Kecemasan Pre Operasi Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2018. Jurnal Mutiara Ners, 98, 108.
Khasanah, D. A., & Sari, Y. M. (2017). Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Wanita Lanjut Usia dengan Hipertensi Primer di Posyandu Lansia Peduli Insani Mendungan Surakarta. Skripsi Universitas Muhammadiyah Klaten.
Manurung, N. (2016). Aplikasi Asuhan Keperawatan Sistem Respiratory. Jakarta : CV.Trans Info Media.
Oktarini, S., & Prima, R. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Fraktur Pre Operasi. Al-Asalmiya Nursing Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences), 10(1), 54–62. https://doi.org/10.35328/keperawatan.v10i1.1590.
Rahmasari, I. (2015). Relaksasi Otot Progresif Dapat Menurunkan Nyeri Kepala di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. IJMS - Indonesian Journal On Medical Science, 2(2), 65-70.
Rahmawati, I., & Suryani, E. (2020). Pengaruh Relaksasi Otot Progresif terhadap Penurunan Stres pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 17(2), 104-112.
RWDJ Sjamsuhidajat, W. D. J. (2019). Buku- Ajar Ilmu Bedah. Bumi Aksara.
Saherna., Jenny., & Agung, W. (2021). “Guided Imagery of Progressive Muscle Relaxation



