Upaya Cara Mengatasi Disminore pada Remaja Putri

  • Priharyanti Wulandari Program Studi Ners STIKES Widya Husada Semarang
  • Menik Kustriyani Program Studi Ners STIKES Widya Husada Semarang
Keywords: disminore, menstruasi, remaja putri

Abstract

Dismenore muncul dengan berbagai jenis rasa nyeri,sepeti sakit yang teramat sangat, berdenyut, mual, nyeri seperti terbakar, atau sakit yang sangat menusuk.Dismenore bisa mendahului menstruasi dengan beberapa hari atau mungkin menyertainya, dan biasanya berkurang hingga akhir menstruasi. Dismenore bisa hidup berdampingan dengan kehilangan darah berlebihan berat, yang dikenal sebagai menorrhagia. Dalam keadaan yang normal, nyeri haid hanya membuat wanita merasa sakit dan tidak nyaman. Tetapi dalam keadaan yang parah, nyeri haid ini bisa membuat wanita tidak dapat bekerja dan harus beristirahat, nyeri sering bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan dan lekas marah..Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah mengetahui dan memahami tentang nyeri haid/disminore serta mengetahui dan memahami cara penanganan nyeri haid/disminore sehingga tidak mengganggu aktivitas selama pembelajaran di sekolah. Kegiatan dilaksanakan dua kali yaitu pertemuan pertama dengan memberikan penyuluhan tentang upaya cara mengatasi nyeri haid/disminore pada remaja putri. pertemuan kedua dengan demonstrasi cara mengatasi nyeri haid/disminore pada remaja putri. Hasil dari pengabdian menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan tentang nyeri haid/disminore serta mengetahui dan memahami cara penanganan nyeri haid/disminore.

Kata kunci: disminore; menstruasi; remaja putri

EFFORTS HOW TO OVERCOME DISMINORE IN PRINCESS ADOLESCENTS

ABSTRACT

Dysmenorrhea presents with various types of pain, such as extreme pain, throbbing, nausea, burning pain, or very sharp pain. Dysmenorrhea can precede menstruation by several days or may accompany it, and usually decreases until the end of menstruation. Dysmenorrhea can coexist with heavy excessive blood loss, known as menorrhagia. Under normal circumstances, menstrual pain only makes women feel sick and uncomfortable. But in severe conditions, menstrual pain can make a woman unable to work and must rest, pain often coincides with nausea, headaches, feelings of fainting and irritability. The purpose of community service activities is to know and understand menstrual pain/ disminore as well as knowing and understanding how to manage menstrual pain / disminore so that it does not interfere with activities during learning at school. Activities carried out twice, namely the first meeting by providing counseling about efforts to overcome menstrual pain/ disminore in princess adolescents. The second meeting with a demonstration of how to overcome menstrual pain/ disminore in princess adolescents. The results of devotion show that there is an increase in knowledge about menstrual pain/ disminore and knowing and understanding how to manage menstrual pain / disminore.

Keywords: disminore, menstruation, princess adolescents

References

Admin, (2005). Menstruasi dan Penaganan Dismenorea. Cermin Dunia kedokteran. No 133/ 2005.

Arifin, (2009). Nyeri Haid. Majalah Dokter Kita Edisi 7- th II-2009.

Chen, C.H & Chen, H. M. (2010). Effects of acupressure on menstrual distress in adolescent girls: a comparison between Hegu–Sanyinjiao Matched Points and Hegu, Zusanli single point. Journal of Clinical Nursing, 19, 998–1007. doi: 10.1111/j.1365-2702.2009.02872.

Eryilmaz, G.,&O¨zdemir,F.(2009).Evaluation of menstrual pain management approaches by northeastern Anatolian adolescents. Pain Management Nursing, 10, 40–47.

Fatia, P. 2009. Kesehatan Reproduksi Remaja. Available on www.kespro.com. 30 Maret 2009

Field,T.,Diego,M.,& Hernandez-Reif, M. (2007). Massage Therapy Research. Developmental Review, 27(1),75–89. http://doi.org/10.1016/j.dr.2005.12.002.

Hansen, S. O., & Knudsen, U. B. (2013). Endometriosis, Dysmenorrhoea And Diet. European Journal of Obstetrics Gynecology and Reproductive Biology, 169(2), 162–171. http://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2013.03.028.

Isaacs, (2004). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.

Junizar, (2009), Pengobatan Dismenore secara Akupunktur, Cermin Dunia Kedokteran

Kabirian, M.,Abedian, Z., Mazlom,S. R., & Mahram,B. (2011). Self management in Primary Dysmenorrhea:Toward Evidence based Education. Life Science Journal, 8(2), 42–52

Livana, P. H., Indrayati, N., & Yuliyanti, E. (2019). Gambaran tingkat ansietas anak usia sekolah saat mengalami menarche. Jurnal Kesehatan, 12(2).

Lowdermilk, dkk. 2013. Keperawatan Maternitas. Jakarta : PT. Salemba Emban Patria

Manuaba, l.G.B. (2005). Memahami Reproduksi Wanita.Jakarta: Arcan.

Mitayani, (2009). Keperawatan Maternitas. Salemba Medika. Jakarta

Ningsih, R., Setyowati, & Rahmah, H. (2011). Efektifitas Paket Pereda Terhadap Intensitas Nyeri pada Remaja dengan Dismenore di SMAN Kecamatan Curup. (Tesis. Tidak dipublikasikan). Universitas Indonesia: Jawa Barat.

Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Rizk, S.A. (2013). Effect of Aromatherapy Abdominal Massage using Peppermint Versus Ginger oils on Primary Dysmenorrhea among Adolescent Girls. Journal of American Scienc. 9(11). ISSN: 1545-1003.

Shipton, E.A. (2013). The Pain Experience And Sociocultural Factors. Journal of the New Zealand Medical Association. Vol 126 No 1370; ISSN 1175-8716.

Tamasuri, A. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jilid Pertama. Edisi Pertama, Jakarta : EGC.

Umi, dkk. (2010). “Gambaran Pengetahuan Tentang Dismenorea Dan Penanganan Dismenorea”. Semarang : program sarjana”.

Wulan, dkk. (2013). “Efektifitas Terapi Farmakologis Dan Non Farmakologis Terhadap Nyeri Haid (Disminorea)”. Pemankat : Program Studi.

Published
2020-05-15
How to Cite
Wulandari, P., & Kustriyani, M. (2020). Upaya Cara Mengatasi Disminore pada Remaja Putri. Jurnal Peduli Masyarakat, 1(1), 23-30. https://doi.org/10.37287/jpm.v1i1.99