Cuci Tangan Enam Langkah untuk Siswa Inklusi di SD Negeri 2 Bengkala Bali
Abstract
Cuci tangan merupakan satu hal yang penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk tetap menjaga kebersihan. Tidak terkecuali pada siswa sekolah dasar dengan disabilitas. Tujuan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi kepada siswa disabilitas dan siswa regular yang masuk dalam sekolah inklusi dalam hal cuci tangan yang baik dan benar. Metode pelaksanaan dari pengabdian ini adalah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan dimulai dari pemilihan masalah dan sasaran yang dilakukan pengabdian adalah siswa SD N 2 Bengkala kelas 1-6 sebanyak 56 orang siswa inklusi dan reguler. Pelaksanaan dimulai dari pembuatan wastafel cuci tangan kemudian memberikan informasi teknik cuci tangan yang benar dan waktu cuci tangan yang baik. Setelah itu melakukan monitoring dan evaluasi. Ditemukan bahwa siswa mulai perlahan mengalami perubahan kebiasaan, dimana siswa selalu mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah masuk kelas dan makan sesuatu. Selain itu teknik cuci tangan yang dilakukan sudah sesuai dengan anjuran WHO. Kesimpulannya bahwa pelaksanaan pengabdian masyarakat ini efektif dilakukan untuk mengubah kebiasaan siswa dan perilaku siswa untuk melakukan cuci tangan yang baik dan benar.
Kata kunci: cuci tangan; inklusi; sekolah dasar
WASHING WITH SIX STEPS FOR INCLUSION STUDENTS IN SD NEGERI 2 BENGKALA BALI
ABSTRACT
Washing hands is an important thing to do in daily life to maintain cleanliness. No exception for elementary school students with disabilities. The purpose of this community service is to provide information to students with disabilities and regular students who enter the inclusive school in terms of good and proper hand washing. The method of implementation of this service is planning, implementation and evaluation. Planning starts from the selection of problems and the objectives of the service are 56 elementary school students in Bengkala 2 nd grade 4.5 and 6 as many as inclusive and regular students. The implementation starts from making a hand wash sink and then provides information on proper hand washing techniques and good hand washing time. After that, monitoring and evaluation. It was found that students began to slowly change habits, where students always wash their hands before and after class and eat something. In addition, hand washing techniques are carried out in accordance with WHO recommendations. The conclusion is that the implementation of community service is effectively carried out to improve students habit and behavior to do good and correct hand washing.
Keywords: elementary; inclusi; washing hand
References
Anggraini, D. D., & Sari, M. H. N. (2020). Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Mencuci Tangan Sebagai Upaya untuk Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sejak Dini di Kabupaten Blora. Jurnal Pengabdian Masyarakat Al-Irsyad, II(1), 20–32.
Departemen Kesehatan RI. (2011). Cuci Tangan PakaiSabun Dapat Mencegah Berbagai Penyakit. Jakarta.
Diana, F. M., Susanti, F., & Irfan, A. (2013). Pelaksanaan Program Perilaku HIdup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Negeri 001 Tanjung Balai Karimun. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 8(1). https://doi.org/https://doi.org/10.24893/jkma.v8i1.123
Enikmawati, A., & Hidayatul, F. (2017). Hubungan Antara Perilaku Cuci Tangan dengan Kejadian Diare pada Anak SD. Surakarta.
Intan, P. (2012). Studi Komparasi Pendidikan Kesehatan Multimedia Pembelajaran dan Metode Demonstrasi Terhadap Tindakan Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Siswa Kelas V SD N 20 Dadok Tunggul Hitam dan SD Negeri 23 Pasir Sebelah Padang Tahun 2012. Sumatra Barat.
Juniarti, N., Haroen, H., & Yani, D. I. (2017). Upaya Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer Pada Anak Sekolah Di Pangandaran. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 232–235.
Kemenkes. (2011). Cuci Tangan Pakai Sabun, Perilaku Sederhana Berdampak Luar Biasa. Jakarta.
Mubarak, W. I. (2007). Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mustikawati, I. S., Wandasari, N., & Zelfino. (2016). Hubungan Antara Pengetahuan Mengenai Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Perilaku Pakai Sabun pada Ibu-Ibu di Kampung Nelayan Muara Angke, Jakarta Utara. Forum Ilmiah, 13(2), 108–120.
RI, D. (2007). Pedoman Untuk Tenaga Kesehatan Usaha Kesehatan Sekolah Di Tingkat Sekolah Dasar. Jakarta.
Sagita, R. W. (2019). Penyuluhan dan Manfaat Cuci Tangan bagi Siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Meger, Caper, Klaten. Indonesian Journal of Community Dedication (IJCD), 1(2), 2622–2624.
Saputra, A., & Fatrida, D. (2019). Health Edukasi Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Di Sekolah Dasar Negeri 2 Mangunjaya. Khidmah STIKes MP, 2(1), 31–38.
Suhendar, I., & Witdiawati. (2019). Edukasi Kebiasaan Cuci Tangan Pada Anak Sekolah sebagai Upaya Menurunkan Resiko Diare. MKK, 2(2), 158–163.
Susilaningsih, E. Z., & Hadiatama, M. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Perilaku Mencuci Tangan Siswa Sekolah Dasar. Prosiding PPNI.
WHO. (2009). Guidelines on Hand Hygiene in Healthcare. Geneva.



