Penerapan Terapi Okupasi Menggambar pada Pasien Halusinasi Pendengaran
Abstract
Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dimana seseorang tidak mampu menerima stimulus sensorik pada panca indera dengan baik. Tanda dan gejala halusinasi contohnya adalah mendengar suara yang tidak nyata, curiga, khawatir, berbicara sendiri, dan tertawa sendiri. Angka kejadian Halusinasi di RSJ Ghrasia pada tahun 2022 sebanyak 118 orang. Salah satu penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah terapi non farmakologi dengan terapi okupasi menggambar. Tujuan untuk mengetahui perubahan tingkat halusinasi dan tanda gejala halusinasi setelah dilakukan terapi okupasi menggambar pada pasien halusinasi pendengaran. Dalam studi kasus ini menggunakan studi kasus deskriptif, subyek studi kasus diambil 1 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Instrument yang digunakan dalam studi kasus ini adalah SOP terapi okupasi menggambar, AHRS (Auditory Hallucination Rating Scale), lembar observasi tanda dan gejala halusinasi. Metode pengumpulan data dengan dilakukan dengan wawancara, observasi, penerapan terapi okupasi menggambar, evaluasi, dan dokumentasi. Penerapan terapi okupasi menggambar dilakukan pada 1 responden yaitu Ny. S. Sebelum dilakukan terapi pasien mendapat skor AHRS 24, dan skor 9 pada observasi tanda gejala halusinasi. Setelah dilakukan terapi didapatkan hasil pasien skor AHRS 17, dan skor 3 pada observasis tanda dan gejala halusinasi. Terapi okupasi menggambar dapat menurunkan tingkat halusinasi dan tanda gejala halusinasi pendengaran.
References
Afconneri, Y., & Puspita, W. G. (2020). Faktor-Faktor Kualitas Hidup Pasien Skizofrenia. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(3), 273–278.
Azzahra, F., & Suara, M. (2022). Efektivitas Terapi Okupasi Menggambar pada Pasien Skizofrenia terhadap Penurunan Gejala Skizofrenia di RSJ Islam Klender Jakarta Timur. Malahayati Nursing Journal, 4(10), 2744–2753. https://doi.org/10.33024/mnj.v4i10.7075
Dermawan, D., & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa (Konsep Dan Kerangka Kerja Asuhan Keperawatan Jiwa: Teori Dan Aplikasi Praktik Klinik) ( tutik rahayuningsih (ed.)). Gosyen Publishing.
Fatihah, Nurillawaty, A., Yusrini, & Sukaesti, D. (2021). Literature Revie : Terapi Okupasi Menggambar Terhadap Perubahan Tanda dan Gejala Halusinasi pada Pasien. Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), 1(Terapi Okupasi Pada Pasien Halusinasi), 93–101. https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/
Fitri, N. Y. (2019). Pengaruh Terapi Okupasi terhadap Gejala Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Halusinasi Pendengaran Rawat Inap di Yayasan Aulia Rahma Kemiling Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung, 7(1), 33. https://doi.org/10.47218/jkpbl.v7i1.58
Fitrianingrum, D., & Yunitasari, P. (2022). Upaya mengontrol tanda dan gejala halusinasi dengan terapi psikoreligius dzikir terhadap pasien halusinasi pendengaran. Prosiding STIKES Bethesda, 1(1), 588–596.
Grhasia, R. S. J. (2022). Angka Kejadian Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi.
Hendrawati, Iceu, A., Sukma, S., Maulana, I., Rosidin, U., & Hernawaty, T. (2020). Intervensi Non Farmakologi Pada Pasien Skizofrenia Dengan Isolasi Sosial: Literature Review. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 5(3), 248–253.
Kamariyah, K., & Yuliana, Y. (2021). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori: Menggambar terhadap Perubahan Tingkat Halusinasi pada Pasien Halusiansi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(2), 511. https://doi.org/10.33087/jiubj.v21i2.1484
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
Mustopa, R. F., Minarningtyas, A., & Nurillawaty, A. (2021). Pengaruh Terapi Okupasi Aktivitas Waktu Luang (Menyapu, Membersihkan Tempat Tidur, Menanam Tanaman dan Menggambar) terhadap Gejala Halusinasi Pendengaran. Jurnal Gema Keperawatan, 14(1), 40–49. https://doi.org/10.33992/jgk.v14i1.1580
Nanda Sari, D., Kusumawati, M., Zainuddin Surakarta, A., & Korespondensi, I. (2022). Gangguan Skizofrenia Tipe Depresi : Laporan Kasus Schizoaffective Disorder Depressive Type : Case Report. Continuing Medical Education, 958–967.
Nurfiana, I., & Yunitasari, P. (2022). Penerapan Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tanda dan Gejala Halusinasi pada Pasien Halusinasi Pendengaran. Prosiding STIKES Bethesda, 1(1), 550–559.
Oktaviani, S., Hasanah, U., & Utami, I. T. (2022). Penerapan terapi Menghardik Dan Menggambar pada Pasien Halusinasi Pendengaran. Journal Cendikia Muda, 2(September), 407–415. https://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/viewFile/365/226
Prabowo, E. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha Medika.
Pradana, V. W., Dewi, nia risa, & Fitri, nury luthfiyatil. (2023). Penerapan Terapi Okupasi Menggambar Terhadap Tanda dan Gejala Pasien Halusinasi Pendengaran di Ruang Kutilang RSJD Provinsi Lampung. Jurnal Cendikia Muda, 3(1), 149–154.
Pramono, H., Sadarwati, S., & Rohmadi, H. (2021). Gambaran Diagnosis Keperawatan Di IGD RSJ Grhasia Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 14(2), 110–115. https://doi.org/10.48144/jiks.v14i2.580
Pratiwi, N. P. S. (2020). Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi Okupasi Aktivitas Menggambar Untuk Mengatasi Gangguan Persepsi Sensori pada Pasien Skizofrenia. In Diploma thesis, Poltekkes Denpasar Jurusan Keperawatan.
Saptarani, N., Erawati, E., Sugiarto, A., & Suyanta, S. (2020). Studi Kasus Aktivitas Menggambar Dalam Mengontrol Gejala Halusinasi Di Rsj Prof. Dr. Soerodjo Magelang. Jurnal Keperawatan Dan Fisioterapi (Jkf), 3(1), 112–117. https://doi.org/10.35451/jkf.v3i1.428