Penerapan Terapi Batuk Efektif dan Nebulizer untuk Mengurangi Sesak Napas pada Anak W dengan TB Paru
Abstract
Tuberkulosis (TB) paru pada anak dapat menimbulkan gangguan pada sistem pernapasan, salah satunya adalah sesak napas akibat akumulasi sekret yang tidak efektif dikeluarkan. Penatalaksanaan keperawatan dapat dilakukan melalui pendekatan non-farmakologis untuk membantu mengeluarkan sekret. Penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan rancangan studi kasus menerapkan pendekatan proses keperawatan. Subjek penelitian ialah seorang anak perempuan berusia 15 tahun (An. W) dengan diagnosa medis TB paru serta permasalahan keperawatan utama bersihan jalan napas tidak efektif. Intervensi yang diberikan berupa terapi batuk efektif yang dikombinasikan dengan pemberian nebulizer, dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan frekuensi napas dan produksi sputum sebelum dan sesudah intervensi. Pada hari pertama, frekuensi napas menurun dari 28 menjadi 26 kali/menit dan tidak ada sputum yang dikeluarkan (0 cc). Hari kedua, frekuensi napas menurun dari 25 menjadi 23 kali/menit dengan produksi sputum 1 cc. Hari ketiga, frekuensi napas menurun dari 24 menjadi 21 kali/menit dengan produksi sputum tetap 1 cc. Hasil ini menunjukkan adanya penurunan frekuensi napas dan peningkatan pengeluaran sputum setelah intervensi. Terapi batuk efektif yang dikombinasikan dengan nebulizer terbukti efektif dalam menaikkan bersihan jalan napas terhadap anak dengan TB paru.
References
Aeni, N. K., & Murniati. (2022). Implementation of Chest Physiotherapy in Children with Tuberculosis to Manage Ineffective Airway Clearance. Genius Journal: General Nursing Science Journal, 3(1), 73–78. https://doi.org/10.56359/gj.v3i2.74
Damanik, R. K., Gultom, R., & Pasaribu, Y. S. (2023). Pengetahuan Pasien TB Paru dengan Upaya Pencegahan dan Penularannya. Jurnal Keperawatan Sumba (JKS), 1(2), 80–88. https://doi.org/10.31965/jks.v1i2.1001
Dettasari, A. V., & Istiqomah. (2020). Upaya Penerapan Batuk Efektif Dalam Pengeluaran Sputum Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Jurnal Kesehatan, 8(1), 10–15.
Dewi, T. L., Saraswati, D., & Maywati, S. (2024). Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya Tahun 2023. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, 20(1), 9–19. https://doi.org/https://doi.org/10.37058/jkki.v20i1.10552
Falah, M., Azzahra, F., Ridwan, S. M., Putriani, H., Hidayat, T. C., Qoyyimah, I. D., & Nadifah, S. T. (2025). Penyuluhan Kesehatan Tuberculosis ( TBC ) di Stadion Wiradadaha. HAZIQMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 6–10.
Gabriel, Y. S. (2020). Efektifitas Pemberian Nebulizer Dalam Mengatasi Masalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada Pasien Tuberkulosis Paru di Ruangan Tulip RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang, 1–55.
Helena, D. F., Nurhayati, S., & Intan, N. (2023). Effectiveness of Nebulization Therapy with Chest Physiotherapy After Nebulization on Airway Clearance in Children with Bronchopneumonia. International Journal of Global Operations Research, 4(2), 74–78. https://doi.org/10.47194/ijgor.v4i2.215
Herlambang, & Dharmansyah, D. (2019). A descriptive analysis of Nursing Care Intervention for Patients with Tuberculosis at Public Health Center in Bandung. Knowledge E Life Sciences, 2019, 664–670. https://doi.org/10.18502/kls.v4i13.5323
Jayusman, I., & Shavab, O. A. K. (2020). Aktivitas Belajar Mahasiswa Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Learning Management System (Lms) Berbasis Edmodo Dalam Pembelajaran Sejarah. Jurnal Artefak, 7(1), 13. https://doi.org/10.25157/ja.v7i1.3180
Kemenkes. (2022). Tahun ini, Kemenkes Rencanakan Skrining TBC Besar-besaran. Redaksi Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220322/4239560/tahun-ini-kemenkes-rencanakan-skrining-tbc-besar-besaran/
Kemenkes, R. (2016). Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB Anak. In Deroktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. DIrektorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Kitai, I., & Demers, A. M. (n.d.). Canadian Tuberculosis Standards. In Public Health Agency of Canada.
Kusmianasari, R. R., Arsy, R. S., & Suryani, R. L. (2022). Pemberian Terapi Nebulizer Untuk Mengatasi Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nfas Pada An. A dengan Bronkopneumonia di Ruang Parikesit RST. Wijayakusuma Purwokerto. Jurnal Pengabdian Mandiri, 1(7), 1239–1246. https://doi.org/10.2307/2314292
Listiana, D., Keraman, B., & Yanto, A. (2020). Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Pasien Tbc Di Wilayah Kerja Puskesmas Tes Kabupaten Lebong. Chmk Nursing Scientific Journal, 4(2), 220–227.
Mar’iyah, K., & Zulkarnain. (2021). Patofisiologi Penyakit Infeksi Tuberkulosis. Prosiding Biologi Achieving the Sustainable Development Goals with Biodiversity in Confronting Climate Change, 7(1), 88–92. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/psb.v7i1.23169
Maulana, A., Azniah, & Suarnianti. (2021). Pengaruh Intervensi Teknik Batuk Efektif Dengan Pengeluaran Sputum Pada Pasien Tuberkulosis. Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan, 1(24), 90245. https://doi.org/https://doi.org/10.35892/jimpk.v1i1.498
Mulyanto, D., Rahayu, M., Kusumahastuti, E., Widyaningsih, N., Hendrisita, Tsani, I., & Ibrahim, M. (2021). Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas Tahun 2021. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, 48(1), 11. https://static.banyumaskab.go.id/website/file/website_010422105512624677a06d7ca.pdf
Ningsih, S., & Novitasari, D. (2023). Efektifitas Batuk Efektif pada Penderita Tuberculosis Paru. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 5(3), 983–990. https://doi.org/10.37287/jppp.v5i3.1653
Polopadang, V., & Hidayah, N. (2019). Proses Keperawatan Pendekatan Teori dan Praktik (Fitriana (ed.); Issue september 2016). Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas.
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (Edisi 1). DPP PPNI.
Puspitasari, F., Purwono, J., & Immawati. (2021). Penerapan Teknik Batuk Efektif Untuk Mengatasi Masalah Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Pada Pasien Tuberkulosis Paru. Jurnal Cendikia Muda, 1(2), 230–235. https://www.jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/download/205/116
Rahajoe, N. N., Supriyatno, B., & Setyanto, D. B. (2018). Buku Ajar Respirologi Anak. In Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.academia.edu/44859424/IDAI_Buku_Ajar_Repirologi_Anak
Sena, S. (2020). Efektifitas Pemberian Terapi Nebulizer Untuk Mengatasi Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Pada Anak J. Dengan Bronkopneumonia Di Ruang Kenanga RSUD Prof. Dr. WZ Johanes Kupang. Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang, 3, 103–111.
Shetty, A. P., Viswanathan, V. K., & Rajasekaran, S. (2021). Cervical spine TB – Current concepts in management. Journal of Orthopaedic Surgery, 29(1_suppl), 28–40. https://doi.org/10.1177/23094990211006936
Suprajitno, & Mugianti, S. (2018). Studi Kasus Sebagai Riset: Panduan Menulis Bagi Mahasiswa Diploma 3 Kesehatan. In P. Christian (Ed.), Cv Andi Offset. Cv Andi Offset.
Tarigan, E. P. S. B. (2019). Hubungan Nafas Dalam dan Batuk Efektif dalam Pengeluaran Sputum pada Pasien TB Paru di Ruang Flamboyan di RSUD DR . Pirngadi. Jurnal Keperawatan, 1–10.
Widyaningsih, T. A., Rudatiningtyas, U. F., & Trisnawati, Y. (2025). Kondisi Sanitasi Rumah Dan Pengaruhnya Terhadap Penyakit Tuberculosis Di Klinik Utama Paru Masyarakat Kelas A Kabupaten Banyumas Tahun 2024. Jurnal Bina Cipta Husada: Jurnal Kesehatan Dan Science, 21(1), 97–105.