Implementasi Pemberian Nebulizer dan Latihan Batuk Efektif terhadap Frekuensi Nafas pada Anak dengan Bronkopneumonia
Abstract
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2022, bronkopneumonia adalah angka kematian anak akibat bronkupneumonia atau infeksi saluran pernapasan akut yang mempengaruhi paru paru dinyatakan menjadi penyebab kematian sekitar 1,2 juta anak setiap tahun. Bronkopneumonia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak berusia dibawah 9-5 tahun. Data yang dilaporkan oleh Kementrian Kesehatan Indonesia jumlah kasus pneumonia pada anak 503.738 anak atau sebesar 57,84%. Perkiraan prasentase kasus pneumonia pada balita tertinggi Indonesia di daerah Jawa Barat sebanyak 169.791 anak dan untuk kejadian terendah di Sulawesi Selatan sebanyak 5.528 anak. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui output yang didapat dari penerapan batuk efektif dan terapi nebulizer pada responden dengan masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif, penelitian ini dilaksanakan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Metode yang digunakan dalam studi kasus ini berupa metode deskriptif naratif. Penyajian data dan analisis dalam studi kasus ini berupa deskriptif naratif. Klien di studi kasus ini yaitu An. E dengan diagnosa medis bronkopneumonia dengan masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif. Pemeriksaan fisik, wawancara dan observasi pasien merupakan beberapa metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam studi kasus ini. Evaluasi dilakukan dengan memantau perubahan dalam tanda vital, gejala klinis, dan respons terhadap intervensi yang telah dilakukan. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa adanya perubahan berupa penurunan frekuensi nafas dari yang awalnya 30x/menit menjadi 22x/menit, sesak nafas berkurang, suara nafas ronchi menurun, selain itu juga pemberian terapi inhalasi nebulizer dan latihan batuk efektif dapat mempermudah pengeluaran sekret pada pasien dengan masalah pernafasan.
References
Astuti, W. T., Marhamah, E., & Diniyah, N. (2019). Penerapan Terapi Inhalasi Nebulizer Untuk Mengatasi Bersihan Jalan Napas Pada Pasien Brokopneumonia. Jurnal Keperawatan, 5(2), 7–13.
Dinkes Banyumas. (2022). Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas Tahun 2022. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Handayani, R., Novitasari, D., & Ragil, N. (2022). Studi Kasus Intervensi Batuk Efektif untuk Mengurangi Sesak Nafas dan Pengeluaran Sekresi pada Pasien Bronkopneumonia. Indogenius, 1(2), 67–71. https://doi.org/10.56359/igj.v1i2.62
Imamah, I. (2022). Perbedaan Pengaruh Kombinasi Terapi Nebuliser Dengan Batuk Efektif dan Pursed Lip Terhadap Sesak Nafas Pasien PPOK. Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, 20(1), 1–16.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
Kuswardani, K., Purnomo, D., & Amanati, S. (2017). Pengaruh Nebulizer, Infra Red dan Chest Therapy terhadap Asma Bronchiale. Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi, 1(1), 49–56. https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v1i1.10
PPNI. (2017a). Standar Diangnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) (Edisi 1). DPP PPNI.
PPNI. (2017b). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) (Edisi 1). DPP PPNI.
Puspitasari, F., Purwono, J., & Immawati. (2021). EFEKTIF PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU IMPLEMENTATION OF EFFECTIVE COUGH TECHIQUES TO OVERCOME CLEANING PROBLEMS IN EFFECTIVE BREACH OF cakupan. Jurnal Cendikia Muda, 1(2), 230–235.
Riskesdas. (2018). Laporan Riskesdas 2018 Nasional. In Lembaga Penerbit Balitbangkes.
Trivia, R. (2021). Pengaruh Penerapan Batuk Efektif dalam Mengatasi Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik. Jurnal Ilmu Kesehatan Dharmas Indonesia, 1(2). https://doi.org/10.56667/jikdi.v1i2.564
Wahyuni, L. (2015). Effect of Nebulizer and Effective Cough on the Status of Breathing Copd Patients. Jurnal Keperawatan, 4(1), 44–46. https://doi.org/10.47560/kep.v4i1.187
WHO. (2022). World Health Statistic 2022 (Monitoring Health of the SGDs). Internet, 1, 1–131.
Zhao, X. (2019). Expert consensus on nebulization therapy in pre-hospital and in-hospital emergency care. Annals of Translational Medicine, 7(18), 487–487. https://doi.org/10.21037/atm.2019.09.44



