Edukasi Pencegahan Stunting pada Balita 2-5 Tahun

  • Mustika Ayu Lestari Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu
  • Eka Maratun Sholehah Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu
  • Yulia Ningsih Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu
Keywords: balita, ibu, pengetahuan, stunting

Abstract

Berdasarkan World Health Organization (WHO) tahun 2018, prevalensi balita stunting tertinggi di dunia yaitu Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Menurut World Health Organization (WHO), prevalensi balita stunting ≥ 20% masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang harus ditangani sesuai dengan persentase balita stunting di Indonesia yang masih tinggi. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, Indonesia berada di urutan ke-5 prevalensi balita stunting tertinggi di dunia sebesar 30,8 %. Adapun urutan ke-1 India kemudian berurut Tiongkok, Nigeria, dan Pakistan. Pemerintah Republik Indonesia telah menargetkan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024 dimana pada tahun 2023 angka prevalensi stunting mengalami penurunan sebesar 21,6%. Provinsi Jawa Timur menjadi prevalensi stunting tertinggi sebesar 26,7 % di Indonesia.

References

Setyawati, A, & Hartini E, (2018). Buku Ajar Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Deepublis CV Budi Utama.

Setiawan, E,. Machmud, R,. & Masrul, M,. (2018). Faktor Yang Berhubungan Dengan Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur. Jurnal Kesehatan Andalas, 7 (2), 275_284

Sormin, R,,. 2023. Peran Bidn Desa Dalam Pencegahan Stunting Pada Puskesmas Di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jurnal Admistrasi Dan Demokrasi. Universitas Nusa Cendana.

Supariasa, I, & Purwaningsih, H,.2019. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Di Kabupaten Malang. Ejurnal.Malangkab.Go.Id. Karta Raharja 1(2) 55 – 64.

Sunaryo. (2013). Psikologi Keperawatan. Jakarta: EGC.

TNP2K, 2017. Buku Ringkasan Stunting 100 Kota/Kabupaten Prioritas Untuk Intervensi Anak Kardil (Stunting) Ringkasan. Sekretariat Wakil Presiden RI. Jakarta

Wiradani, L, dkk,.2022. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kejadian Stunting Pasa Balita Usia 24-59 Bulan. Jurnal Kesehatan Qomarul Huda. p-ISSN : 2354-9777. e-ISSN : 2614-8420. Universitas Qomarul Huda Badaruddin Bagu, Indonesia.

World Health Organization. (2020). Childhood Stunting: Context, Causes and Consequences.https://www.who.int/nutrition/healthygrowthproj/en/index1.html.

Wanimbo, E,dan Wartiningsih, M,. (2020). Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Stunting Baduta (7-24 Bulan) Relationship Between Maternal Characteristics With Children (7-24 Months) Stunting Incident. Jurnal Menejemen Kesehatan. , Universitas Ciputra.

Irianti, B. 2018. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Status Gizi Kurang Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sail Pekan Baru Tahun 2016. Journal: Jurnal Kebidanan UM , Mataram.

Published
2025-05-07
How to Cite
Lestari, M. A., Sholehah, E. M., & Ningsih, Y. (2025). Edukasi Pencegahan Stunting pada Balita 2-5 Tahun. Jurnal Peduli Masyarakat, 7(3), 75-80. https://doi.org/10.37287/jpm.v7i3.6232