Aplikasi Terapi Komplementer Pijat Oksitosin Ibu Nifas untuk Kelancaran Produksi ASI
Abstract
Terapi komplementer adalah metode pengobatan alternatif yang mengadopsi pendekatan holistik. Terapi ini berfungsi sebagai pelengkap bagi pengobatan medis konvensional. Pijat oksitosin merupakan teknik pijatan yang difokuskan pada area tulang belakang dengan tujuan merangsang produksi hormon oksitosin. Hormon ini memiliki peran penting dalam proses menyusui, sehingga pijat oksitosin dapat membantu memperlancar pengeluaran ASI. Berdasarkan pra-survei di Puskesmas Kajen I, terdapat 30 ibu bersalin yang memiliki Hari Perkiraan Lahir (HPL) pada bulan November. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ibu mengenai pijat oksitosin dan membantu mereka dalam mengaplikasikannya, sehingga proses produksi ASI menjadi lebih lancar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan kesehatan melalui ceramah, dengan memanfaatkan media presentasi PowerPoint dan video yang disebarkan melalui WhatsApp Group (WAG). Evaluasi dilakukan menggunakan kuesioner observasi untuk menilai kelancaran produksi ASI. Materi yang disampaikan mencakup pengertian pijat oksitosin, teknik pelaksanaannya, serta penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan lembar observasi untuk penilaian produksi ASI. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, terdapat 15 ibu nifas yang mengikuti program. Pijat oksitosin dilaksanakan pada hari kedua, dengan frekuensi dua kali sehari selama 2-3 menit, berlangsung selama 2 hari dan saat dilakukan pijat oksitosin ASI mulai menetes. ASI . Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan produksi ASI yang signifikan setelah dilakukan pijat oksitosin. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pijat oksitosin efektif dalam meningkatkan produksi ASI. Kami berharap teknik pijat oksitosin ini dapat diterapkan oleh semua ibu nifas.
References
Afriany, F. S., Nurrohmah, A., & Utami, N. (2024). Penerapan Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI di Ruang Cempaka RSUD Dr. Soehadi Pridjonegoro Sragen. The Journal General Health and Pharmaceutical Sciences Research, 2(3), 56–65.
Andina, V. (2018). Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Pustaka. Baru Press. Armini, dkk.
Badan Pusat Statistik. (2024). Statistik Kesejahteraan Rakyat 2024. https://www.bps.go.id/id/publication/2024/10/25/30e924add700e5a928c0b26b/statistik-kesejahteraan-rakyat-2024.html
de Onis, M., Dewey, K. G., Borghi, E., Onyango, A. W., Blössner, M., Daelmans, B., Piwoz, E., & Branca, F. (2013). The World Health Organization’s global target for reducing childhood stunting by 2025: rationale and proposed actions. Maternal & Child Nutrition, 9 Suppl 2(Suppl 2), 6–26. https://doi.org/10.1111/mcn.12075
Kemenkes. (2024). Profil Kesehatan Indonesia 2023. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://kemkes.go.id/id/indonesia-health-profile-2023
Mayangsari, D., & Hidayati, S. N. (2020). Manfaat Rolling Massage Punggung Dan Endhorphin Massage Terhadap Produksi ASI. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 11(2), 162–167.
Mayangsari, D., Kusyati, E., & Nikhmah, H. U. (2023). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Postpartum Blues Pada Masa COVID-19 di Kabupaten Semarang. PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL, 5(1), 224–236.
Nurainun, E., & Susilowati, E. (2021). Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas: Literature Review. Jurnal Kebidanan Khatulistiwa, 7(1), 20.
Stewart, C. P., Iannotti, L., Dewey, K. G., Michaelsen, K. F., & Onyango, A. W. (2013). Contextualising complementary feeding in a broader framework for stunting prevention. Maternal & Child Nutrition, 9, 27–45.
Wulandari, D. A., & Mayangsari, D. (2019). Pengaruh Pijat Oksitosin Dan Pijat Endorphin Terhadap Kelancaran Produksi Asi. Jurnal Kebidanan, 128–134.



