Pemberdayaan Masyarakat sebagai Upaya Pencegahan Kondisi Kegawatan Kasus Krisis Hipertensi melalui Program Keladi
Abstract
Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama dan termasuk salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan kerusakan organ target yang disebut juga krisis hipertensi. Hipertensi emergensi dan urgensi perlu dibedakan, karena cara pencegahan keduanya berbeda. Hipertensi urgensi adalah situasi dimana tekanan darah meningkat sangat tinggi dengan tekanan darah systolik ≥180mmHg dan tekanan darah diastolik ≥110mmHg, akan tetapi tidak terdapat kerusakan organ lain. Sedangkan hipertensi emergensi merupakan peningkatan tekanan darah systolik ≥180mmHg dan tekanan darah diastolik ≥110mmHg yang diikuti dengan kerusakan organ terkait seperti jantung, otak, ginjal, mata dan pembuluh darah perifer) (Palupi dan Rahmawati, 2015). Dengan masalah tersebut, maka perlu dilakukan upaya yang terencana, fokus dan meluas agar hipertensi dapat ditanggulangi. Salah satu upaya pencegahan adalah dengan melakukan promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan perilaku, ketrampilan dan komitmen dalam penanggulangan hipertensi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mencegah dan memberikan pertolongan atau penanganan pertama pada kondisi kegawatan penyakit krisis hipertensi melalui program KELADI yaitu KElola stress, LAtihan fisik, Diet, patuh mInum obat. Kegiatan ini diberikan kepada penderita hipertensi melalui kader sebagai fasilitator kesehatan di masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 30 orang kader di Wilayah RW 1, 6, 8, 9, dan 13 Kelurahan Krobokan, Kota Semarang. Kegiatan ini diawali dengan memberikan pelatihan kader mengenai program KELADI. Selanjutnya kader akan memberikan edukasi kepada masyarakat yang menderita hipertensi. Tingkat self management penderita hipertensi diukur sebelum (pre test) dan setelah (post test) diberikan edukasi KELADI oleh kader. Hasil pelaksanaan kegiatan abdimas didapatkan peningkatan self management pada kategori baik dari (dari 46,87% menjadi 68,75%). Kegiatan ini akan dilanjutkan oleh kader sebagai upaya pencegahan kegawatan hipertensi di wilayah mitra.
References
Agustina, A., & Betan, M. O. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Deteksi Dini Perkembangan Anak Usia Balita terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Ibu dalam Melakukan Deteksi Dini Perkembangan Anak di Pusat Kesehatan Masyarakat Sikumana, Kota Kupang. Jurnal Info Kesehatan, 15(1), 1–13. https://doi.org/10.31965/infokes.Vol15.Iss1.123
CDC. (2021). Developmental Monitoring and Screening. https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/screening.html
Depkes RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta: KementerianKesehatan Republik Indonesia.
Direktorat Posyandu Keluarga. (2018). Tumbuh Kembang Optimal Dengan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/upload/downloadcenter/Buku%20SDIDTK_1554107456.pdf
Entoh, C., Noya, F. and Ramadhan, K. (2020). Deteksi Perkembangan Anak Usia 3 Bulan – 72 Bulan Menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 8–14. https://doi.org/10.33860/pjpm.v1i1.72
Hockenberry, M., Wilson, D. (2015). Wong’s nursing care of infants and children, ten edition. USA:Elsevier
Hidayat. (2017). Metode penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes. (2016). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/upload/downloadcenter/Buku%20SDIDTK_1554107456.pdf
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI
Kristiyanasari, Weni. (2014). ASI, Menyusui & Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.
Kyle, T & Carman, S. (2015). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 2. Jakarta : EGC. Copyright © 2013 Wolters Kluwer Health, Lippincott Williams & Wilkins
Maddeppungeng M. (2018). Buku Panduan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Https://Med.Unhas.Ac.Id/Kedokteran/Wp-Content/Uploads/2018/03/Kuesioner-Pra-Skrining-Perkembangan-Kpsp.Pdf
National Center for Health Statistics, Centers for Disease Control and Prevention. (2013).Summary Health Statistics for the U.S. Population: National Health Interview Survey, 2012.http://www.cdc.gov/nchs/data/series/sr_10/sr10_259.pdf. Diakses pada tanggal 13 September 2022
Pediatr. J. (2020). The potential impact of the Covid-19 pandemic on child growth and development: a systematic review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7510529/
The Health Service Executive. (2011). HSE Transformation to enable people live healthier and more fulfilled lives easy Access-public confidence- staff pride.
Putriningtyas, DAT. (2016). Naskah Publikasi: Pengaruh Pelatihan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita (DTKB) Terhadap Motivasi Dan Ketrampilan Kader Di Dusun Soragan Ngestiharjo Kasihan Bantul.
Yuliastati, & Nining. (2016). Keperawatan Anak Komprehensif. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia



