Pembentukan dan Pelatihan Kader Kesehatan Reproduksi Remaja (Karisma) dalam Mewujudkan Generasi Sehat Bebas Stunting di Desa Galeh, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen
Abstract
Masa remaja adalah masa perubahan manusia dari periode kanak – kanak ke periode dewasa, yang meliputi perubahan biologis, psikologis dan sosial. Perubahan yang terjadi pada remaja tersebut akan sangat erat hubungannya dengan kesehatan reproduksi remaja. Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting terutama bagi para remaja. Masalah reproduksi yang sering muncul antara lain adalah terjadinya infeksi pada genetalia. Angka Kejadian infeksi genitalia tertinggi di dunia pada tahun 2020 adalah remaja (35-42%) dan dewasa (27-33%). Prevalensi Infeksi Sistem Reproduksi pada remaja putri di dunia yaitu kandidiasis (25-50%), vaginosis bakterial (20-40%), dan trikomoniasis (5-15%). Berdasarkan survei menunjukkan remaja terpapar informasi PIK-Remaja (Pusat Informasi Konseling Remaja) mencapai 28%. Berarti hanya 28 dari 100 remaja yang akses kegiatan tentang informasi kesehatan reproduksi berkaitan dengan hygiene genitalia. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah membentuk kader kesehatan reproduksi remaja dan memberikan pelatihan tentang kesehatan reproduksi pada remaja. Metode evaluasi dalam pengabdian ini dengan metode pre and post desain pada 35 remaja yaitu dilakukan pemberian kusesioner tentang kesehatan reproduksi dan stunting sebelum dan setelah kegiatan. Hasilnya bahwa rata-rata responden mengalami peningkatan pengetahuan sebanyak 98%. Evaluasi juga dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada para peserta, hasilnya peserta mampu menjawab pertanyaan dengan benar. Hasil yang diperoleh dalam pengabdian masyarakat ini bahwa terbentuk susunan pengurus kader kesehatan remaja dan ada pengaruh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja sebelum pelatihan tentang kesehatan reproduksi remaja dan stunting, dimana rata-rata responden mengalami peningkatan menjadi 98% setelah diberikan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan pelatihan pengukuran antopometri untuk mencegah stunting.
References
Aisyaroh, N. (2017). Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, 10(1), 30. https://doi.org/10.32763/juke.v10i1.15
Alukagberie, M. E., Elmusharaf, K., Ibrahim, N., & Poix, S. (2023). Factors associated with adolescent pregnancy and public health interventions to address in Nigeria: a scoping review. Reproductive Health, 20(1), 1–24. https://doi.org/10.1186/s12978-023-01629-5
Ernawati, H. (2018). Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Daerah Pedesaan. Indonesian Journal for Health Sciences, 2(1), 58. https://doi.org/10.24269/ijhs.v2i1.820
Fitriana, H., & Siswantara, P. (2019). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Smpn 52 Surabaya. The Indonesian Journal of Public Health, 13(1), 110. https://doi.org/10.20473/ijph.v13i1.2018.110-121
Hasanah, H. (2017). Sebuah Strategi Mencegah Berbagai Resiko Masalah Reproduksi Remaja. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 11(2), 229.
Janah, E. N., Zakiudin, A., & Lestari, A. M. (2019). Pencegahan Hiv/Aids Melalui Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Dan Pembentukan Kader Kesehatan Remaja. Hasil Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat IV, 54–60.
Maolinda, N. et al. (2012). Kesehatan Masyara. Sampling Techniques, 3.
Nuryanita, I., & Malika, R. (2021). Prosiding SEMNAS BIO 2021 Tingkat Pengetahuan Remaja terhadap Kesehatan Reproduksi. Prosiding Semnas BIO, 98–106.
Permatasari, D., & Suprayitno, E. (2021). Pendidikan Kesehatan Reproduksi pada Remaja. Jurnal Empathy Com, 2(1), 1–5. https://doi.org/10.37341/jurnalempathy.v2i1.46
Quintigliano, M., Carone, N., Speranza, A. M., Tanzilli, A., Baiocco, R., Barone, L., Pastorelli, C., & Lingiardi, V. (2022). Adolescent Development and the Parent–Adolescent Relationship in Diverse Family Forms Created by Assisted Reproduction. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(24). https://doi.org/10.3390/ijerph192416758



