Pembuatan Larvitrap dengan Atraktan Cabe Merah untuk Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Abstract
Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini masih tinggi di tengah masyarakat. Hingga kini belum ada upaya yang paling efektif dalam menurunkan kejadian DBD. Salah satu bentuk usaha untuk mengurangi insidensi DBD adalah dengan memberantas nyamuk aedes aegypti selaku vektor penyebab DBD. Pemberdayaan masyarakat berupa peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dapat dilakukan dengan memberikan edukasi yang tepat. Selain itu juga dapat dilakukan dengan pemanfaatan larvitrap dengan menggunakan atraktan untuk meningkatkan keberhasilan dan efektifitas larvitrap yang digunakan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di panti asuhan Mufarriddun Pekanbaru dengan melibatkan 15 peserta. Kegiatan telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2022 secara langsung dalam bentuk pemberian edukasi mengenai pencegahan DBD dan pelatihan pembuatan larvitrap atraktan cabe merah. Tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dimulai dari persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan. Sebelum dan sesudah kegiatan edukasi, peserta diberikan kuesioner dan diminta untuk mengisi dan menjawab pertanyaan pada kuesioner. Hasil kegiatan didapatkan nilai rerata pengetahuan sebelum diberikan edukasi 84,67 dan sesudah diberikan edukasi meningkat menjadi 94,67. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta sebesar 10 poin. Bahkan sebagian besar peserta sebanyak 9 orang (60%) mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan juga berupa 5 unit larvitrap atraktan cabe merah yang dibuat bersama peserta secara perkelompok. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi peserta tampak antusias dan menyatakan komitmen bersama untuk mencegah DBD di panti asuhan Mufarriddun Pekanbaru.
References
Bangun, H. A. (2017). Perbandingan Efektivitas Perangkap Nyamuk Gula Merah Ragi dengan Ekstrak Cabai Merah dalam Pengendalian Nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2017. Wahana Inovasi, 6(2), 138–143.
BAPPEDA, J. (2017). IDEA Edisi-27-th-2020-hal-1-21. In Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Penelitian Pengembangan.
Dinkes Pekanbaru. (2022). Dinkes Pekanbaru Data 332 Kasus DBD Terjadi Sejak Awal Tahun 2022. https://www.pekanbaru.go.id/p/news/dinkes-pekanbaru-data-332-kasus-dbd-terjadi-sejak-awal-tahun-2022
Hartono, A., & Pitayanti, A. (2019). Efektivitas Elektric Lavitrap Sebagai Upaya Preventif Pencegahan Demam Berdarah Dengue. Jurnal Keperawatan, 12(1), 16–23.
Kasenda, S. N., Pinontoan, O. R., & Sumampouw, O. J. (2020). Pengetahuan dan Tindakan tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue. Journal of Public Health and Community Medicine, 1(4), 1–6.
Kemenkes RI. (2022). Nyamuk-nyamuk yang berbahaya. Mediakom, 15.
Kurniawati, R. D., Sutriyawan, A., & Rahmawati, S. R. (2020). Analisis Pengetahuan dan Motivasi Pemakaian Ovitrap Sebagai Upaya Pengendalian Jentik Nyamuk Aedes Aegepty. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(04), 248–253. https://doi.org/10.33221/jikm.v9i04.813
Nur Itsna, I., Bahari, S. I., & Safara, M. (2020). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Dalam Menanggulangi Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Karangmalang Kedungbanteng. JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia), 1(1), 35–41. https://doi.org/https://doi.org/10.36596/jpkmi.v1i1.35
Putri, A. A. P., & Hestiningsih, R. (2021). Literature Review : Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan dan Pengendalian Kejadian Demam Berdarah Dengue. Ilmiah, 11(2), 47–58. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jim/index%0ALiterature
Putri, L. K., Karnila, R., & Zahtamal. (2019). Analyis of the Distribution of Dengue Hemorrhegic Fever (Dhf) With A Spacial Approach in Pekanbaru City. Jurnal Ilmu Lingkungan, 13(1), 55–65.
Rahayu, S., Bayu, W., Lailly, D. N. V, & Mubarok, M. A. (2015). Uji Kefektifan Atraktan oryza sativa, capsicum annum, trachisperum roxburgianum pada Trapping nyamuk Aedes Aegypti. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php
Sari, A. K., Octaviana, D., & Pramatama MWSiwi. (2017). Perbedaan Efektifitas Penggunaan Atraktan Larutan Fermentasi Gula-Ragi Dan Air Rendaman Cabai Merah ( Capsicum Annum ) Terhadap Jumlah Telur Aedes Sp . Yang Terperangkap Effectiveness Of The Use Of Attractant Solution Of Yeast-Sugar And Water Soaking R. Perbedaan Efektifitas Penggunaan Atraktan Larutan Fermentasi Gula-Ragi Dan Air Rendaman Cabai Merah Terhadap Jumlah Telur Aedes Sp, 9(2), 60–68.
Sukesi, T. Y., Supriyati, S., & Satoto, T. T. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengendalian Demam Berdarah Dengue (Literature Review). Jurnal Vektor Penyakit, 12(2), 67–76. https://doi.org/10.22435/vektorp.v12i2.294



