Nutritional Status of Pregnant Women and History Parity for Stunting in Toddler Ages 24-59
Abstract
Stunting is a condition where a child experiences growth disorders, which results in the child's height not being appropriate for his age as a result of chronic nutritional problems, namely a lack of adequate nutritional intake over a long period of time. Objective to analyze the relationship between maternal risk factors and the incidence of stunting among toddlers in the Karawaci Health Center working area. This research design uses an observational analytical quantitative research type with a case control design. The case samples in this study were toddlers aged 24-59 months who experienced stunting with a TB/U toddler Z score < -2 SD and the data was recorded at the Karawaci Health Center in 2023 as many as 123 toddlers, and a control sample of 123 toddlers. Data were analyzed using the chi square statistical test. Results of bivariate analysis Overall, of the 11 variables carried out in the research, 5 of them showed a relationship between these variables and the incidence of stunting in toddlers, including a relationship between parity, of stunting. in toddlers aged 24-59 months who are in the working area of the Karawaci Health Center.There is no relationship between the nutritional status of pregnant women, with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in the working area of the Karawaci Health Center. And the factor that poses the greatest risk for stunting is the age of the mother at risk during pregnancy, where stunting is 3.42 times more likely to occur than mothers of normal age during pregnancy. There is a relationship between the number of parities, maternal age at pregnancy, history of anemia during pregnancy, birth interval and maternal education level with the incidence of stunting.
References
Alsihah (2014). Ekonomi Keluarga dengan Kejadian Stunting anak Usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong Kota Makassar tahun 2014.: Public Health Science Journal. 7(1): 63-75
Annur CM. (2022). Prevalensi Balita Stunting Provinsi Banten Menurut Kabupaten/ Kota. databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/02/02/kabupaten-pandeglang-miliki-prevalensi-balita-stunting-tertinggi-di-banten-pada-2022.
Astutik, Rahfiludin, M. Z., & Aruben, R. (2018). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Balita Usia 24-59 Bulan (Studi Kasus di Wilayah Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati Tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 409-418.
BKKBN, (2021). Buku Kebijakan Dan Strategi Percepatan Penurunan Stunting Di Indonesia.
Candra, A. 2020. Epidemiologi Stunting. Semarang: Universitas Diponegoro Hubungan Faktor Sosial
Cholifatun, N., Lailatul, M., (2015). Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu dengan Stunting Pada Pada Balita Keluarga Miskin. Media Gizi Indonesia, Vol. 10, No. 1 Januari–Juni: hlm. 84–90
Enjelia, S.A., Nova, H., Maureen, I., Punuh (2021). Hubungan Antara Tinggi Badan Orangtua dengan Kejadian Stunting pada anak usia 24-59 bulan di kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 7 Nomor 4.
Febrina, Y., Santoso, S., & Kurniati, A. (2016). No Title. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Futihatul, Baidho, (2020). Hubungan Usia, Paritas dan Jarak Kelahiran dengan kejadian Stunting pada balita usia 0-59 di Desa Argodadi
Kemenkes, R. I. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. . Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Kementerian, Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Situasi Stunting di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI). https://www.litbang.kemkes.go.id/buku-saku-hasil- studi-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-2021/
Lelemboto, V. S., Malonda, N. S. H., & Punuh, M. I. (2018). Hubungan Antara Tinggi Badan Orangtua Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Kecamatan Ratahan Timur. Kesmas, 7(4).
Manggala, A.K., Kenwa, K.W., Kenwa, M.M., Sakti, A.A., and Sawitri, A.A. (2018). Risk factors of stunting in children aged 24-59 months. Paediatrica Indonesiana. 58(5): 205-212.
Manuaba. (2013). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan. dan KB Edisi 2. Jakarta: EGC
Masturoh, I. dan Anggita, N. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Mugianti, dkk, (2018). Faktor penyebab Stunting usia 25-60 bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar, Jurnal Ners dan Kebidanan vol 5 no.3 Desember 2018, hal 268-278.
Murti, B. (2003). Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Murti, F.C., Suryati, dan Oktavianto, E. (2020). Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan Kejadian Stunting pada Balita usia 2-5 tahun di Desa Umbulrejo, Ponjong, Gunung Kidul. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 16(2): 52-60.
Nappu, S., Akri, Y.J., dan Suhartik. (2021). Hubungan Paritas dan Usia Ibu dengan Kejadian BBLR di RS Ben Mari Malang. Biomed Science. 7(2): 32-42.
Nationalnews (2023). https://www.nasionalnews.id/advertorial/launching-aksi-goceng-arief-jangan-ada-lagi-anak-stunting-di-kota-tangerang/
Ni’mah K & Siti Rahayu Nadhiroh. (2016). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Media Gizi Indonesia, Vol. 10, No. 1 Januari–Juni 2015: hlm. 13-19.
Nisa, L. S., (2018). Kebijakan Penanggulangan Stunting di Indonesia. Stunting Prevention Policies in Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Pahmi, K., Sidrotullah, M., & Ruhardi, A. (2021). Epistemologi Sains Modern Dalam Al-Qur‟an, 9. Nusa Tenggara Barat: Natshir Al-Kutub Indonesia. Hal 13-14.
Palino, I.L., Majid, R., dan Ainurafiq. (2017). Determinan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. 2(6): 1-12.
Qoyyimah, A.U., Wintoro, P.D., Hartati. L., Hubungan Riwayat Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 3-5 Tahun Di Puskesmas Jatinom Klaten . Prosiding Seminar Nasional UNIMUS vol.4 2021 1783-1789.
Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A.O., dan Rahman, F. (2015). Riwayat Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia Bawah Dua Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 10(2): 67-73.
Ramadhan, M.H., Salawati, L., dan Yusuf, S. (2020). Hubungan Tinggi Badan Ibu, Sosial Ekonomi dan Asupan Sumber Zinc Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 3-5 Tahun di Puskesmas Kopelma Darussalam. Jurnal Averrous. 6(1): 55- 65.
Ratu, N. C., Punuh, M. I., & Malonda, N. S. (2018). Hubungan tinggi badan orangtua dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di kecamatan Ratahan kabupaten Minahasa Tenggara. KESMAS, 7(4).
Rifdiani, I. (2016). Pengaruh Paritas, BBL, Jarak Kehamilan, dan Riwayat Perdarahan terjadap Kejadian Perdarahan Postpartum. Jurnal Berkala Epidemiologi. 4(3): 384-395.
Rosselo, J., Kandarina, I., & Kumorowulan, S. (2019). Faktor Risiko Stunting Di Daerah Endemik Gaki Kabupaten Timor Tengah Utara. Media Gizi Mikro Indonesia, 10(2), 125-136.
Sani, M., Solehati, T., & Hendarwati, S. (2020). Hubungan usia ibu saat hamil dengan stunted pada balita 24-59 bulan. Holistik Jurnal Kesehatan, 13(4), 284–291. https://doi.org/10.33024/hjk.v13i4.2016
Satriawan. E., (2018). Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024. Koordinator Pokja Kebijakan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia. https://www.tnp2k.go.id/filemanager/files/Rakornis%202018/Sesi%201_01_RakorStuntingTNP2K_Stranas_22Nov2018.pdf
Setiawan, D.A., Suherman, Yusuf, K., Wahyuni, F., dan Vitariani, A. (2021). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Ilwaki Kabupaten Maluku Barat Daya Tahun 2021. PharmaCine: Journal of Pharmacy, Medical and Health Science. 2(2): 1-14.
Suhartin, P. (2020). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Di Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) , 6 (2), 95-104.
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suryani Mokodompit, E. P., Kapantow, N. H., & Mayulu, N. (2019). Hubungan Antara Tinggi Badan Orang Tua Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara. KESMAS, 7(5). Susilowati, K. (2016). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama.
Sutarto, Azqinar, T.A., Himayani, R., dan Wardoyo. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Dunia Kesmas. 9(2): 256-263.
Syahputra, T. A., Syahrizal and Farizca, A. (2022). Hubungan Antara Kesehatan Mental Ibu dengan Pola Asuh Terhadap Anak‘, Jurnal Kedokteran Naggroe Medika, 5(1), pp. 11–17. doi: 10.24036/perspektif.v4i4.466.
Thamaria, N. (2017). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Jakarta: Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia
Tri Siswati. (2018). Stunting (pertama). Husada Mandiri Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Triwarsini, K., Hadi, H., Siti,N. D, (2016). Riwayat KEK dan anemia pada ibu hamil tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta
UNICEF, (2017). Malnutrition in Children. [Online]; 2017 (diunduh 23 Maret 2019). Tersedia dari: https://data.unicef.org/topic /nutrition/ malnutrition.
Warastuti, Y., & Nengsih, D. (2020). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Bayi Dan Balita Di Desa Ciambar Kecamatan Ciambar Kabupaten Sukabumi. Jurnal Kesehatan Dan Kebidanan. Journal Of Health And Midwifery., 9 (1), 1-11
Copyright (c) 2025 Indonesian Journal of Global Health Research

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.



