Relationship between Child Marriage and Stunting Incidence

  • Lidia Hastuti Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat
  • Ridha Mardiyani Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat
  • Abdu Samad Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat
  • Dedy Purwanto Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat
  • Wulan Masitha Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat
  • Ika Laksita Dewi Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat
  • Yudi Herdianto Wibowo Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat
Keywords: child marriage, incidence, stunting

Abstract

Child marriage has a negative impact on the health of mothers and toddlers and can contribute to stunting. In reality, many women who marry at a young age and give birth under the age of 19 are mentally unprepared to face pregnancy, childbirth, and raising children. Objective: This study aims to find out the relationship between child marriage and stunting. This study uses a quantitative research design with a cross-sectional approach. The population in this study were married couples who already had children. The sample selection used an accidental sampling technique, with a sample size of 30 respondents. Data collection using questionnaires by research surveyors to collect primary data. Data analysis in this study used the chi-square test. Statistically, there is a significant relationship between child marriage and stunting incidence p=0.04 (p<0.05). Child marriage has a risk of 1.67 times having a child with stunting compared to marriage in adulthood (OR= 1.67, 95% CI 1.32-8.74). The level of maternal education is not related to the incidence of stunting p = 0.09 (p> 0.05). There is no relationship between maternal employment and the incidence of stunting p = 0.27 (p> 0.05), but the results of the estimation test show that mothers who do not work have a risk of 2.8 times stunted children compared to mothers who work (OR = 2.8, 95% CI 0.42-18.38). There is a relationship between the number of children and the incidence of stunting p = 0.04 (p <0.05). Mothers who have children > 2 are at risk of having stunted children compared to mothers who have children ≤2 (OR = 2.17, 95% CI 1.43-3.28). Anemia in mothers during pregnancy is not related to the incidence of stunting with a value of p = 0.35 (p> 0.05). There is a significant relationship between early marriage, the number of children, and the incidence of stunting. The level of education, employment, and anemia status in mothers during pregnancy are not related to the incidence of stunting.

References

Abdullah Azam Mustajab, F. I. (2023). Hubungan Pernikahan Usia Anak terhadap Kejadian Stunting pada Balita di Wonosobo. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia, Vol.7(1)

Adam, A. (2020). Dinamika pernikahan Dini. Jurnal Al Wardah. Vol.13(1).

Astuti, F. S. (2013). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Tingkat Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Anak Pra sekolah dan Sekolah Dasar di Kecamatan Godean. Jurnal kesehatan masyarakat Fak. Kes Mas, Vol. 7 (1)

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. (2023). Laporan Semester 1 Tahun 2023; Penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023. Pontianak: Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

BKKBN. (2021). Panduan Pelaksanaan Pendampingan Keluarga dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Tingkat Desa atau Kelurahan. Jakarta: Direktorat Bina Pergerakan Lini lapangan BKKBN.

BPS. (2023). http://www.bps.go.id.

BPS, Kementrian PPN/Bapenas, UNICEF, PUSKAPA. (2020). Pencegahan Perkawinan Anak (Percepatan yang tidak bisa di tunda). Jakarta: BPS, Bapenas, UNICEF.

Budiyanto, Y. (2024). Tingginya Angka Perkawinan Usia Anak di Indonesia. (https://www.kompas.id/baca/riset/2024/03/08/tingginya-angka-perkawinan-usia-anak-di-indonesia).

Dartilawati, D. M. (2021). Pernikahan Usia Dini Terhadap Status Gizi Anak Balita. Jurnal Ilmiah Keseharan Vol. 3(3).

Duana, M. M. (2022). Dampak Pernikahan Dini Pada Generasi Z Dalam Pencegahan Stunting. Jurnal ADA Indonesia. Vol.3(2).

Elly Wahyuni, L. A. (2023). Stunting dan Pencegahan Pernikahan Dini. Penerbit NEM.

Disdukcapil Kalbar. (2023). http://www.disdukcapil.kalbarprov.go.id.

Kemenag. (2023). Pernikahan Dini Salah Satu Penyebab Stunting https://sulut.kemenag.go.id/berita/514261/Pernikahan-Dini-Salah-Satu-Penyebab-Stunting.

Khoirun Ni'mah, S. R. (2015). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Media Gizi Indonesia, 13-19.

Khusna, N. A. (2017). Hubungan Usia Ibu Menikah Dini dengan Status Gizi Batita di Kabupaten Temanggung. Journal of Nutrition Colege. Vol. 6(1).

Kurniati, M. Y. (2023). Perkawinan Di Bawah Umur Serta Pengaruhnya Terhadap Keharmonisan Keluarga. NALAR: Journal Law and Sharia 1(1).

Lestari. W, Margawati. A., Rahfiludin. Z. (2014). Faktor Risiko Stunting pada Anak Umur 6=24 Bulan di Kecamatan panaggalan Kota Subulusaalam Provinsi Aceh. . Jurnal Gizi Indonsia (The Indones J Nutr Vol. 3 (1), 37-45.

Nur Fitriana Zahra., A. M. (2023). Hubungan pernikahan Usia Dini, Pengetahuan Ibu dan Pendapatan Keluarga terhadap Kejadian Stunting di Desa Sukadana Kecamatan Pujut, kabupaten Lombok Tengah. Cakrawala Medika Journal of Health Sciences. Vol 2(1).

Permatasari, C. (2022). Pernikahan Usia Dini dan Risiko Terhadap Kejadian Stunting pada Baduta di Puskesmas Kertek 2, Kabupaten Wonosobo. Higeia Jornal of Public Health Research and Development. Vol.6(1).

Ratna Dewi, Nita Evriana sari., Ike Ate Yuviska. (2020). Kadar HB. LILA, da Berat Badan Ibu Saat Hamil Berisiko terhadap kejadian stunting pada Anak Usia 1-3 Tahun. Jurnal kebidanan Vol. 6 (1), 57-64.

Senbanjo I.O., Oshikoya.K.A., Odusanya.O.O., Njokanma,O.F. (2011). Prevelence and Risk Factors for Stunting among School Children and Adolescent in Abeokuta, Southwest Nigeria. Journal Population Nutrition, Vol. 29 (4).

Sriama Muliani, N. s. (2020). Kejadian da penyebab Stunting di desa mambalan Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020. Jurnal Ilmu Kesehatan dan farmasi, Vol. 8.

Suci Sholihat, E. W. (2024). Cegah Stunting dan Pernikahan Usia Anak. NEM.

Sultan. (2014). Prevalence of Stunting and Thinness among School-age Children of Working and Non Working in Rural Area of Aligarh District. International Journal Appl Basic Med Res.

Susilawati, S. G. (2023). Faktor-Faktor risiko Penyebab Terjadinya Stunting pada Balita Usia 23-59 Bulan. IJOH:Indonesian Journal Of Publich Health. Vol 1(1). , 70-78.

Titi Sulastri, H. F. (2023). Pernikahan Usia Dini dan Peningkatan penderita Stunting. NEM.

Unicef . (2023). Laporan Tahunan Indonesia 2022. Jakarta: Inited Nation Childrens Fund.

Uyuni, U. F. (2023). Pandangan Masyarakat Terhadap Pernikahan Anak di Bawah Umur di Kecamatan Kalideres Kota Jakarta Barat .

Wanda Lestari, S. H. (2018). Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Sekolah dasar Negeri Sei renggas Kecamatan Kisaran Barat Kabupaten Asahan. Jurnal Dunia Gizi, Vol.1 (1), 59-64.

WHO. (n.d.). Retrieved 5 11, 2025 from https://www.who.int/health-topics/adolescent-health#tab=tab_1: https://www.who.int/health-topics/adolescent-health#tab=tab_1

Wu. L., Yang.Z., Yhin.S., Zhu.M., Gao.H. (2015). The Relationship between Socioeconomic Development and Malnutritionnin Children Younger than 5 Years in China during the period 1990-2010. Asia Pacifik Journal Clinical Nutr Vol 24 (4), 665-673.

Zulhakim, Ediyono. S., Kusumawati. H.N. (2022). Hubungan Pernikahan Usia Dini dan Pola Asuh Baduta (0-23 bulan) Terhadap Kejadian Stunting. Jurnal kesehatan Kusuma Husada. Vol 13(1).

Published
2025-08-01
How to Cite
Hastuti, L., Mardiyani, R., Samad, A., Purwanto, D., Masitha, W., Dewi, I. L., & Wibowo, Y. H. (2025). Relationship between Child Marriage and Stunting Incidence. Indonesian Journal of Global Health Research, 7(4), 1081-1088. https://doi.org/10.37287/ijghr.v7i4.6766