Hubungan Self Efficacy dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB
Abstract
Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi kuman mycobacterium Tuberculosis. TB Paru ini merupakan salah satu penyakit kronis dengan waktu pengobatan selama 6 bulan atau lebih, hal ini menyebabkan kemungkinan terjadinya ketidakpatuhan dalam minum obat, oleh karena itu perlu adanya Self Efficacy yang baik dalam mengelola setiap Tindakan untuk mencapai tujuan yakni kesembuhan dengan cara menjalani pengobatan yang rutin dan patuh minum obat sesuai dengan lamanya pengobatan yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Hubungan Self Efficacy dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Paru di UPTD Rumah Sakit Khusus Paru Pemprovsu Medan Tahun 2024. Jenis Penelitian Kuantitaf dengan desain cross sectional. Jumlah populasi 850 pasien, teknik pengambil sampel Consecutive Sampling, dengan jumlah sampel 73 responden. Instrument yang digunakan kuesioner. Hasil penelitian yang diperoleh: Self Efficacy kategori tinggi sebanyak 47 orang (64.4%) dan Self Efficacy rendah sebanyak 26 orang (35.6%), kepatuhan minum obat Patuh sebanyak 52 orang (71.2%), dan tidak patuh yang sebanyak 21 orang (28.8%). Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-square diperoleh nilai p value = 0.000 (p<0.05) lalu adanya Hubungan Self Efficacy dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB Paru di UPTD Rumah Sakit Khusus Paru Pemprovsu Medan. diharapkan bagi petugas Kesehatan dapat memberikan atau melakukan Pendidikan Kesehatan kepada pasien dalam mengikuti program minum obat TB Paru.
References
admin. (2021). Edy Rahmayadi Kunjungi Kemenkes Bahas Pembangunan RS Khusus Paru Sumut. Retrieved from sumutprov.go.id website: https://sumutprov.go.id/artikel/artikel/edy-rahmayadi-kunjungi-kemenkes-bahas-pembangunan-rs-khusus-paru-sumut
Admin WHO. (2022). Tuberkulosis. Retrieved from www.who.int website: https://www.who.int/indonesia/news/campaign/tb-day-2022/fact-sheets
Darliana, D., Keilmuan, B., & Bedah, K. M. (2011). Management of Lung TB for Patient Devi Darliana. PSIK – FK Unsyiah, 2(1), 27–31.
Dewi, S. R., Shalsabila, L. Y., Fitriah, N., & Rahmah, W. (2022). Hubungan Efikasi Diri Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Tb Paru Di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda. Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 7(1), 21–28. https://doi.org/10.37874/ms.v7i1.299
Farid Moeloek, N. (2016). Komisi Etik Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Nasional. In Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 (Vol. 4). Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Fitriyani, L., & Dwijayanti, F. (2023). Edukasi Teori Health Belief Model Pada Pasien Tuberkulosis Di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Communnity Development Journal, 4(2), 2586–2589.
Gannika, L. (2016). Tingkat Pengetahuan Keteraturan Berobat Dan Sikap Klien Terhadap Terjadinya Penyakit Tbc Paru Di Ruang Perawatan I Dan Ii Rs Islam Faisal Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 4(1), 55–62. https://doi.org/10.35816/jiskh.v4i1.86
Handayani Sri. (2016). the Level of Patient Satisfaction With Health Services in Baturetno Health Centers. Profesi, 14(1), 42–48.
Harahap, L. Z., Amalia, I. N., & Listia, M. (2020). Hubungan Self Efficacy Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Dengan Diagnosa Tuberkulosis Paru Di Uptd Puskesmas Griya Antapani Bandung. Jurnal STIKes Dharma Husada, 1–10.
Hasina, S. N., Andhini, N. F., Ramdan, M., Lukman, M., & Platini, H. (2020). Pencegahan Penyebaran Tuberkulosis Paru Dengan ( Beeb ) Batuk Efektif Dan Etika Batuk Di Rw . Vi. Holistik Jurnal Kesehatan, 14(9), 232–239.
Hutama, H. I., Riyanti, E., & Kusumawati, A. (2019). Gambaran Perilaku Penderita Tuberculosis Paru Dalam Pencegahan Penularan Tuberculosis Paru Dikabupaten Klaten. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), 491–500.
Mufarrohah, Witriyani, & Ulkhasanah, M. E. (2024). Hubungan Peran Orang Tua Dalam Personal Hygiene Gigi Dan Mulut Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia Prasekolah. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 6(6), 1333–1336.
Nasution, N. H., Suryati, Permayasa, N., & Habibah, N. (2022). Determinan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 5(9), 1151–1159. https://doi.org/10.56338/mppki.v5i9.2608
Pasaribu, G. F., Handini, M. C., Manurung, J., Manurung, K., Sembiring, R., & Siagian, M. T. (2023). Ketidakpatuhan minum obat pada pasien TB paru: Studi kualitatif. Jurnal Prima Medika Sains, 5(1), 48–56. https://doi.org/10.34012/jpms.v5i1.3788
Rahmatullah, S., Irnawati, I., Wahyu Permadi, Y., Muthoharoh, A., Rahmadhani, A., & Saadatina, N. (2024). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Aromaterapi Sebagai Alternatif Pengobatan TBC Paru-Paru. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia, 6(1), 31–36. https://doi.org/10.29303/jpmsi.v6i1.282
Robbani, I., Asmaruddin, M. S., & Murniani. (2024). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Pelayanan Imunisasi Dasar Terhadap Kepuasan Ibu Bayi. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 6(6), 1333–1336.
Sutarto, S., Fauzi, Y. S., Indriyani, R., Sumekar RW, D. W., & Wibowo, A. (2019). Efikasi Diri pada Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Jurnal Kesehatan, 10(3), 405–412. https://doi.org/10.26630/jk.v10i3.1479
Tukayo, I. J. H., Hardyanti, S., & Madeso, M. S. (2020). Faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat anti tuberkulosis pada pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Waena. Jurnal Keperawatan Tropis Papua, 3(1), 145–150.