Efektifitas Shaker Exercise terhadap Kemampuan Menelan pada Pasien Stroke
Abstract
Stroke merupakan gangguan fungsi otak yang terjadi dengan cepat dan berlangsung lebih dari 24 jam karena gangguan suplai darah ke otak. Kesulitan menelan merupakan salah satu penurunan fungsi yang disebabkan oleh kerusakan saraf. Stroke yang terjadi di daerah vertebrobasilar yang mengakibatkan terjadinya kesulitan menelan. Adapula latihan yang bisa diberikan untuk pasien yang mengalami kesulitan menelan atau disfagia yaitu dengan memberikan teknik latihan shaker exercise dapat meningktan kemampuan menelan serta dapat mncegah aspirasi dan meningkatkan asupan oral pada pasien stroke dengan disfagia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran efektifitas shaker exercise terhadap kemampuan menelan.Metode pada penelitian ini menggunakan pre experiment dengan rancangan penelitian pretest and posttest group design. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 36 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan non random sampling dengan purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa data menggunakan uji wilcoxon hasil dari penelitian berdasarkan uji statistic wilcoxon didapatkan nilai signifikansi yang di peroleh 0,000 (p<0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya shaker exercise efektif terhadap kemampuan menelan.
References
Afrida, Wibowo A, Anshary N. Penatalaksanaan Latihan Menelan pada Pasien Stroke dengan Disfagia di Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. 2019;13(6).
Dejong, Julie. M.Cl.Sc SLPCandidate. Is the Shaker exerciseeffective in rehabilitating swallowing function in individuals with dysphagia due to upper esophageal dysfunction. Akademi Keperawatan Widya Husada Semarang. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan vol , No 1
Guyton AC, Hall JE, 2014. Guyton dan Hall buku ajar fisiologi kedokteran edisi keduabelas. Singapore : Elsevier Saunders
Harsono. (2015). Buku Ajar NeurologisKlinis: Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia. Yogyakarta : Gajah Madha University Press.
Kesehatan, J., & Vol, T. (2017). Gambaran Penurunan Disfagia Yang Menjalani Pemeriksaan Fiberoptic Endoscopic Evaluation of Swallowing DI RSUP DR . Kariadi Semarang Periode 2015 – 2016. Christin Rony Nayoan
Kusuma, L. T., & Antono, D. (2021). 400-Article Text-2436-1-10-20210329. 8(1), 7–14.
Mulyatsih, M. E. (2009). Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009.
Rahmanti, A., & D, A. F. (2020). Penerapan Shaker Exercise Dan Latihan Menelan Dengan Jelly Terhadap Kemampuan Menelan Pada Pasien Stroke Di Rsud Sunan Kalijaga Demak. Jurnal Kesehatan Medika Udayana, 6(1), 66–79. https://doi.org/10.47859/jmu.v6i1.195
Siyamti, D., Pudjonarko, D., & Mardiyono, M. (2019). Pengaruh Akupresur Dan Shaker Exercise Terhadap Kemampuan Menelan Pasien Stroke Akut Dengan Disfagia. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 8(2), 142. https://doi.org/10.31596/jcu.v8i2.413
Tarihoran Yusrial. (2019). Pengaruh Shaker Exercise Terhadap Kemampuan Menelan Pada Pasien Stroke Dengan Disfagia Di Rumah Sakit Kota Medan Yusrial Tarihoran. Indonesian Trust Health Journal, 1(2), 61–67.
Winandari, F. (2022). Efektifitas Shaker exercise terhadap disfagia pada pasien stroke. 13(April), 290–297.