Analisis Faktor Kejadian Hipotermi pada Lansia Pasca General Anestesi di Instalasi Bedah Sentral
Abstract
Kejadian hipotermi pada lansia disebabkan oleh perubahan pada fungsi jantung dan pembuluh darah, lansia termasuk usia yang ekstrem terjadinya hipotermi pasca pembedahan dengan suhu dibawah 36 ºC. Dampak negatif hipotermi yaitu pemulihan anastesi yang lebih lama, iskemia, aritmia, infeksi luka, perdarahan dan penurunan metabolisme obat. Tujuan : Untuk mengetahui faktor kejadian hipotermi pada lansia pasca general anestesi di Instalasi Bedah Sentral RSUD Cilacap. Metode : Penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini meliputi 30 pasien lansia usia minimal 60 tahun, dengan teknik sampel yaitu total sampling. Data dikumpulkan dengan mengobservasi langsung dan dokumentasi dilihat dari rekam medis. Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariat. Hasil : Tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p = 0,521), ada hubungan antara indeks massa tubuh (p = 0,020), suhu ruangan operasi (p = 0,006), dan lama operasi (p = 0,026) dengan kejadian hipotermi pada lansia pasca general anestesi. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dan ada hubungan antara indeks massa tubuh, suhu ruangan operasi dan lama operasi dengan kejadian hipotermi pada lansia pasca general anestesi di Instalasi Bedah Sentral RSUD Cilacap.
References
Arif, K., & Etlidawati, E. (2021). Jenis Anastesi Dengan Kejadian Hipotermi Di Ruang Pemulihan RSUD Banyumas. Adi Husada Nursing Journal, 7(1), 41. https://doi.org/10.37036/ahnj.v7i1.189
Hakim, M., Walia, H., Dellinger, H. L., Balaban, O., Saadat, H., Kirschner, R. E., Tobias, J. D., & Raman, V. T. (2018). The Effect of Operating Room Temperature on the Performance of Clinical and Cognitive Tasks. Pediatric Quality & Safety, 3(2), e069. https://doi.org/10.1097/pq9.0000000000000069
Harahap, A. M., Kadarsah, R. K., & Oktaliansah, E. (2014). Angka Kejadian Hipotermia dan Lama Perawatan di Ruang Pemulihan pada Pasien Geriatri Pascaoperasi Elektif Bulan Oktober 2011–Maret 2012 di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Anestesi Perioperatif, 2(1), 36–44. https://doi.org/10.15851/jap.v2n1.236
Hayati, K., & Syara, A. M. (2022). Workshop Perawatan Pasien Hipotermi Pasca Bedah Pemulihan Pasca Bedah Rs Grandmed Lubuk Pakam Workshop Treatment of Post Surgical Hypothermic Patients with Warming Elements on Nurses in Post Surgical Recovery Room Grandmed Lubuk Pakam Hospital. 2(1), 29–33. https://doi.org/10.35451/jpk.v2i1.1110
Karsito. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipotermia Pasca Operasi dengan Anestesi Umum di Ruang Instalasi Bedah Sentral. Jurnal Online Internasional & Nasional, 53(9), 1689–1699. www.journal.uta45jakarta.ac.id
Pringgayuda, F., Purbianto, & Putra, A. E. (2020). Factors Associated with Hypothermia in Post-General Anesthesia Patients. Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung, 8(1), 10–21.
Sagiroglu, G., Ozturk, G. A., Baysal, A., & Turan, F. N. (2020). Hipotermia Perioperatif yang Tidak Disengaja dan Faktor Risiko Penting selama Operasi Perut Besar. 30(September 2016), 123–128.
Su, L., Wu, H., Zou, H., Yang, R., & Zhu, Y. (2021). pada pasien yang menjalani operasi laparoskopi : Sebuah studi kohort prospektif. c(September), 0–1.
Wicaksana, A. (2016). Analisis Faktor Resiko Penurunan Suhu Tubuh Pasien Postoperasi Dengan Anestesi Umum Di Ok Di Rumah Sakit Reksodiwiryo Padang. Https://Medium.Com/.https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf
Yanovich, R., Ketko, I., & Charkoudian, N. (2020). Sex differences in human thermoregulation: Relevance for 2020 and beyond. Physiology, 35(3), 177–184. https://doi.org/10.1152/physiol.00035.2019