Pengembangan Peran Kader dalam Pencegahan Stunting pada 1000 Hari Kehidupan
Abstract
Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis dimulai dari 1000 hari kehidupan anak yang menyebabkan anak gagal tumbuh. Hal ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Pencegahan stunting sangat penting dalam menanggulangi faktor penyebab dan penanganan stunting. salah satu inovasi yang dilakukan yaitu memberikan edukasi kepada kader mengenai pencegahan dan penanganan stunting. Tujuan dari pengabdian masyarakat yaitu meningkatkan pengetahuan dan peran kader dalam mencegah terjadinya stunting. Metode pelaksanaan dengan sosialisasi, demonstrasi dan grebek RW. Terdapat 13 orang kader dalam pengabdian masyarakat. Hasil pengabdian masyarakat terdapat 13 kader mengalami peningkatan pengetahuan dan deteksi stunting 1 anak di Desa Bomerto. Kegiatan sosialisasi, demonstrasi dan grebek RW efektif dalam pemberdayaan kader pencegahan stunting di Desa Bomerto.
References
Akintola, O., & Chikoko, G. (2016). Factors Motivation and Job Satisfaction among Supervisors 2017. of Community Health Workers in Marginalized Communities in South Africa. Human Resources for Health, 14(54); 1-15.
Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. Jurnal Pustaka Kesehatan, 3(1):163-170.
Bappenas. (2019). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020–2024. Jakarta: Bappenas: Rancangan Teknokratik.
Carolina, O. (2021). Analisis Pelayanan Intervensi Gizi Spesifik Integratif Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pademangan Jakarta Utara. Universitas Indonesia.
Filayeti, A. N. (2019). Hubungan Pengetahuan Tentang Stunting. Jakarta: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah .
Izwardy. (2020). Studi Status Gizi Balita Terintegrasi Susenas 2019. Jakarta: Balitbangkes Kemenkes RI (pp. 1–40).
Kemenkes. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.65 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan. Jakarta.
Khitam, M. C. (2019). Pengembangan Kapasitas Organisasi Perempuan Fatayat dalam Pencegahan Stunting Melalui Pendekatan Sosial. . Empowering: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3:53-57.
Kraemer, e. a. (2018). The Biology Of The First 1000 Days. England: England: Taylor and Francis Group.
Legi, N. N., Rumagit, F., Montol, A. B., & Lule, R. (2015). Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Ranotana Weru. Jurnal GIZIDO, 7(2); 429-436.
Masitah, R. (2022). Pengaruh Pendidikan Gizi Terhadap Pengetahuan Ibu Berkaitan dengan Stunting, ASI Ekslusif dan MPASI. Journal of Innovation Research and Knowledge, 2(3), 670-678. https:// www.bajangjournal.com/index.php/ JIRK/article/view/3123. .
Ningsih, S. W., Adi, M. S., & Saraswati, L. D. (2019). Systematic Review Metode Intervensi Pengetahuan Masyarakat dalam Pengendalian Kasus Leptospirosis di Wilayah Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), 211-221. https:// ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/ article/view/22871/ 209 12.
Purwanti, R. (2019). Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu: Cegah Stunting dengan Perbaikan Gizi 1000 Hpk. Ethos: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 182–189. https://doi.org/10.29313/ethos.v7i2.443.
UNICEF. (2018). Percentage of Children Who were Stunted in Leading Countries Worldwide as of 2017. USA: Statistika.
WHO. (2013). Child Growth Indicators and Their Interpretation. USA: http://www.who.int/%0Anutgrowthdb/about/introduction/en/%0Aindex2.html. Retrieved from http://www.who.int/%0Anutgrowthdb/about/introduction/en/%0Aindex2.html.