Description of Management Mental Disorders

  • Dian Utama Pratiwi Putri Public Health, Health Faculty, Universitas Mitra Indonesia
  • Mona Jesica Efendi Public Health, Health Faculty, Universitas Mitra Indonesia
  • Kodrat Pramudho Public Health, Health Faculty, Universitas Mitra Indonesia
  • Endang Budiati Public Health, Health Faculty, Universitas Mitra Indonesia
Keywords: description, management, mental disorders

Abstract

People with mental disorders are the official designation for mental disorders based on mental health law number 18 of 2014. Mental disorders have not fully attained good behavior and fulfilled human rights needs, the government provides protection and guarantees mental health services for people. with mental disorders based on human rights. The research objective is known to in-depth analyze the management people with mental disorders in the community in 2020. This type of research is qualitative and the results of the research are presented in a descriptive way. Subjects or informants were taken by purposive sampling. Informants in this study were as many is 7 people. Data collection techniques using in-depth interviews and observations. Based conducted in-depth interviews with 7 informants, there are 3 factors that influence the management of , namely (objective, subjective, iatrogenic burden). And it is known that the institutions involved in the implementation of the protection of the rights of health services are (Health Service, Social Service, Hospitals and Puskesmas). The rights of health services can be fulfilled maximally by the existence of cooperation between related institutions that complement each other.

References

Astuti, M. (2018). Kondisi Orang Dengan Gangguan Jiwa Pasung, Keluarga Dan Masyarakat Lingkungannya Di Kabupaten 50 Kota. Sosio Konsepsia, 6(3), 256-268.

Depkes RI. (2010). Pengertian Gangguan Jiwa. Diakses pada tanggal 29 Juli 2016 dari http://www.depkes.co.id

DirjenBUKKemenkesRI.(2013).RencanaAksiKegiatanTahun2015-2019. Jakarta:Depkes RI.

Efendi,F&Makhfudli.(2009).KeperawatanKesehatanKomunitasTeoridan PraktikdalamKeperawatan.Jakarta:SalembaMedika

Euis,P.(2014).Pemberdayaan MantanPenderitaGangguan Jiwa. e-SOSPOLNo. IVol.1;Januari 2014[2014,I (1):75-82],JurusanIlmuKesejahteraan Sosial,FISIPUniversitas Jember.http://jurnal.unej.ac.id/index.php/E-SOS/article/view/494diunduhpadatanggal07Mei2018.

Fajar. (2016). Gambaran Karakteristik pada Pasien Gangguan Jiwa Skizofrenia di Instalasi Jiwa RSUD Banyumas tahun 2015 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Purwokerto).

FunkM,andDrewN.(2012).Assessingandimproveandhumanrightsinmental healthandsocialcarefacilities, WHO,Geneva,Switzerland.

Gani, I., & Amalia, S. (2015). Alat analisis data: Aplikasi Statistik untuk Penelituan Bidang Ekonomi dan Sosial. Penerbit Andi.

Gilmore, J. H. (2010). Understanding What Causes Schizophrenia: A Developmental Perspective.

Hendriyana,Artanti.(2013).Setiap Tahun Penderita Gangguan Jiwa di Indonesia Terus Meningkat.. http://www.unpad.ac.id/profil/dr-suryani-skp-mhsc-setiap-setiap-tahun-penderita-gangguan-jiwa-di-indonesia-terus-meningkat/

Herdiyanto, Y. K., Tobing, D. H., & Vembriati, N. (2017). Stigma terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa di Bali. Inquiry, 8(2), 121-132.

Islamiati, R., Widianti, E., & Suhendar, I. (2018). Sikap Masyarakat Terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa di Desa Kersamanah Kabupaten Garut. Jurnal Keperawatan BSI, 6(2), 195-205.

Kalra,G.,etall.(2012).MentalHealthPromotion:GuaidanceandStrategies. EuropeanPsychiatry.No.27, Page81-86

Kartono, K. (2009). Psikologi Abnormal dan Patologi Sosial.. Jakarta: PT RajawaliPers

Kementrian kesehatan RI, (2013). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar Tahun2013:BadanPenelitiandanPengembanganKesehatan.

Lestari Weny, Wardhani Yurika Fauzia. Stigma dan Penanganan Penderita. Gangguan Jiwa Berat yang Dipasung. 2014;157–66. 2.

Lestari, P, dkk. (2014). “ Kecenderungan atau Sikap Keluarga Penderita GangguanJiwaterhadapTindakanPasung(studi kasusdi RSJAmino GondhoHutomoSemarang)”.JurnalKeperawatanJiwa.Volume2,No. 1;14-23,Semarang.diakses padatanggal07Mei2018

Maramis, W.F. (2009). Catatan Ilmu Kedoktaran Jiwa. Surabaya: Airlangga UnivercitiPress

Minas,H.,&Diatri,H.(2008).Pasung:Physicalrestraintandconfinementofthe mentallyillinthecommunity.InternationalJournalofMentalHealth Systems.Vol2(1),1-5.doi:10.1186/17524458-2-8

Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja. Rosdakarya.

Nasir,A.,&Muhith,A.(2011).Dasar-DasarKeperawatanJiwaPengantarDan Teori.Jakarta:PenerbitSalembaMedika.

Nasriati, R. (2017). Stigma dan dukungan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). MEDISAINS, 15(1), 56-65.

Nihayati, 2015, Buku Ajar. Keperawatan Kesehatan Jiwa, Salemba Medika, Jakarta.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan (Cetakan VI). Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta.

Palupi, D. N., Ririanty, M., & Nafikadini, I. (2019). Karakteristik Keluarga ODGJ dan Kepesertaan JKN Hubungannya dengan Tindakan Pencarian Pengobatan bagi ODGJ. Jurnal Kesehatan, 7(2), 82-92.

Pramana, I. B. G. A. Y., & Herdiyanto, Y. K. (2018). Penerapan Kearifan Lokal Masyarakat Bali yang dapat Mengurangi Stigma terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa. Jurnal Psikologi Udayana, 5(2), 226-241.

Purnama, G., Yani, D. I., & Sutini, T. (2016). Gambaran stigma masyarakat terhadap klien gangguan jiwa di rw 09 desa cileles sumedang. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 2(1), 29-37.

Setiawan, I. Y. Gambaran program kesehatan jiwa: penanganan ODGJ pasung di kabupaten Cilacap. Berita Kedokteran Masyarakat, 35(4), 7-7.

Stuart dan Sundeen. 2013. Keperawatan Jiwa Edisi 6. Jakarta: EGC.

Stuart, G. W. & Sundeen. (2007). Buku saku keperawatan jiwa (edisi 3), alih bahasa, Achir Yani, editor Yasmin Asih. Jakarta: EGC.

Subu, M. A., Holmes, D., & Elliot, J. (2016). Stigmatisasi dan Perilaku Kekerasan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Indonesia. Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(3), 191-199.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suharto,B.(2014).BudayaPasungdanDampakYuridisSosiologi(StudiTentang UpayaPelepasan dan Pencegahan Tindakan Pasungdan Pencegahan TindakanPemasungan di KabupatenWonogiri).JournalonMedical Science.Vol1No2,Sukoharjo,PoltekesBhaktiMulia.Diaksespada07 Januari 2020.

Suharyana, Y., & Fernanto, G. model penanganan orang dengan gangguan jiwa (odgj) di provinsi banten.

Surbakti.(2009). Memahamiilmupolitik,PT. Grasindo,Jakarta

Suswinarto, D. Y., Andarini, S., & Lestari, R. (2015). Studi Fenomenologi: Pengalaman Keluarga terhadap Pemasungan dan Lepas Pasung pada Anggota Keluarga yang Mengalami Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Bantur Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 2(2), 176-187.

Sutejo. 2017. Keperawatan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Pustaka Baru Perss. Suwarjo.

Wahyu, S. (2012). Buku saku keperawatan jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.

Wijayanti, A, P & Masyur, A, M. (2016). Lepas Untuk Kembali Dikungkung: Studi Pemasungan Kembali Eks Pasien Gangguan Jiwa: Jurnal Empati. Vol. 5. No. 4. 2016.

Yosep, I. (2009).KeperawatanJiwa.Edisi Revisi.Bandung:RevikaAditama.

Yusuf A., Fitriasari PK., Rizki., & Nihayati HE., 2014. Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Published
2021-05-28
How to Cite
Putri, D., Efendi, M., Pramudho, K., & Budiati, E. (2021). Description of Management Mental Disorders. Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences, 2(1), 33-40. Retrieved from https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/PICNHS/article/view/439