Analisis Asuhan Keperawatan Kompres Dingin (Cool Pack) terhadap Nyeri Saat Pemasangan Infus pada Anak Prasekolah dengan Leukemia
Abstract
Pemasangan infus pada anak akan menimbulkan nyeri dan stressor pada anak, nyeri ini butuh perhatian terkait tatalaksana intervensi tambahan untuk meminimalkan nyeri. Penerapan kompres dingin (cool pack) adalah pemberian stimulasi kulit menggunakan ice pack gel di area yang akan dilakukan pemasangan infus. Penerapan intervensi ini bertujuan untuk menurunkan skala nyeri anak terutama saat dilakukan pemasangan infus. Dengan demikian dapat menurunkan ketakutan dan meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Setelah dilakukan penerapan kepada pasien dengan intervensi didapatkan skala nyeri pasien adalah 7 (nyeri berat) menggunakan skala FLACC. Sedangkan pada pasien kontrol saat dilakukan pemasangan infus tanpa menggunakan kompres dingin (cool pack) skala nyerinya adalah 10 (nyeri berat) dengan menggunakan skala FLACC. Setelah dilakukan penerapan EBNP kompres dingin (cool pack) pada kelompok intervensi, tidak ada perbedaan skala nyeri yang signifikan antara anak yang diberikan kompres dingin dengan anak yang tidak diberikan kompres dingin saat pemasangan infus. Jadi dapat disimpulkan dari penerapan ini bahwa tidak ada pengaruh kompres dingin (cool pack) terhadap penurunan skala nyeri pada tindakan pemasangan infus di ruang perawatan Anggrek RSUD Arifin Achmad. Disarankan kepada perawat dan pihak rumah sakit agar tetap dapat mengembangkan penerapan kompres dingin (cool pack) menjadikan intervensi ini sebagai rujukan asuhan keperawatan dalam mengurangi nyeri meskipun tidak menurunkan nyeri secara signifikan saat pemasangan infus pada anak.
References
Akriansyah. M., & Surahmat. R. (2021). Pengaruh cool pack (kompres dingin) terhadap nyeri saat pemasangan infus pada anak di rumah sakit. Jurnal Kesehatan Medika Saintika. 12(2), 178-183.
Arovah, N. I (2016). Terapi dingin (cold therapy) dalam penanganan cedera olahraga. Yogyakarta: UNY.
Budi, M. (2020). Electrnical games untuk mengatasi nyeri perawatan luka pada anak dengan Post - Operasi. Jakarta: UNY Press. https://www.google.co.id/books/edition/Electronical_Games_Untuk_Mengatasi_Nyeri/VxAREAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=nyeri+adalah&pg=PA8&printsec=frontcover.
Desmawati. (2013). Sistem hematologi dan imunologi. Jakarta: Penerbit In Media.
Endang, Z. S & Kartika, D. L. (2019). Managemen nyeri pada anak prasekolah saat tindakan invasif dengan distraksi storytelling. Jurnal Ilmiah Keperawatan, 7(2), Juli2019. http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/article/view/8293/7963.
Fatriansari, A. (2019). Pengaruh kompres dingin terhadap penurunan skala nyeri pemasangan infus pada anak pra sekolah babul ilmi. Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan.
Hockenberry, M.J., Wilson D. (2016). Nursing care of infant and children. St. Louis, Missouri: Elsevier. https://books.google.co.id/books?id=w7RqDwAAQBAJ.
Inan, Gamze, & Sevil Inal. (2019). The Impact of 3 Different Distraction Techniques on the Pain and Anxiety Levels of Children during Venipuncture. Clinical Journal of Pain, 35(2):140–47.
Kurniawan. (2019). Pengaruh Media Busy Board Terhadap Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun. Jurnal PG PAUD, 8(1), 1–4. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/paudteratai/article/view/27681/25326.
Kyle, T., & Carman, S. (2014). Essentials of pediatric nursing 2nd edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Potter & Perry. (2015). Fundamental keperawatan. Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika.
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Riskesdas. (2013). Badan penelitian dan pengembangan kesehatan Kementerian kesehatan RI Vol 123. https://www.mendeley.com/catalogue/24700513-60ad-3546-bce3-637516917fa0.
Rusilanti. (2015). Gizi dan kesehatan anak prasekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sekriptini, A.Y. (2013). Pengaruh pemberian madu terhadap penurunan skor nyeri akibat tindakan invasif pengambilan darah intravena pada anak di ruang UGD Rsud Kota Cirebon. Depok: UI diperoleh tanggal 14 September 2015.
Setiawati, S. (2017). Keterampilan khusus praktik keperawatan anak. Jakarta: Salemba Medika.
Silgar. (2018). Teori belajar dan pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sitanggang. (2018). Tujuan evaluasi dalam keperawatan. Journal Proses Dokumentasi Asuhan keperawatan, 1(5), 1–23.
Smeltzer, S.C., & Bare, B. (2013). Buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth, Volume 1 Edisi 12. Jakarta: EGC.
Suriadi. & Yuliani, R. (2018) Buku pegangan praktik klinik: asuhan keperawatan pada anak. Edisi ke-2. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Taddio., Anna., Moshe. I., Suganthan. T., Ali. J., Chaitya. P., Sarah. S., Julia. S., Derek. S., & Joel. K. (2013). Survey of the prevalence of immunization non-compliance due to needle fears in children and adults. Vaccine. 30(32), 7–12.
Utami, Y. (2014). Dampak hospitalisasi terhadap perkembangan anak. Jurnal Ilmiah Widya, 2(2). 9-20. http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t%21@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_8912 55124583.
Yenni. (2017). Rehabilitasi medik pada anak dengan leukemia limfoblastik akut. Jurnal Biomedik (Jbm), 6(1), 1–7. https://doi.org/10.35790/jbm.6.1.2014.4156.
Wakhid, A., Linda Wijayanti, E., & Liyanovitasari, L. (2018). Hubungan Efikasi Diri Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis. Journal of Holistic Nursing Science, 5(2), 56–63. https://doi.org/10.31603/nursing.v5i2.2430.