Pengaruh Pemberian Pisang Ambon terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi pada Lansia
Abstract
Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif. Dengan bertambahnya usia, denyut jantung maksimum dan fungsi lain jantung juga berangsur menurun. Untuk provinsi kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2020 sampai 2022 terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Untuk wilayah Bangka Tengah pada tahun tahun 2020 penderita hipertensi sebanyak 2.608 orang di Bangka Tengah dan pada tahun 2021-2022 penderita hipertensi mencapai 5.602 orang di Bangka Tengah. Berdasarkan kasus di Puskesmas Koba berjumlah 1102 orang penderita hipertensi pada lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian pisang ambon terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di puskesmas koba tahun 2023. Penelitian ini dilakukan dengan metode desain penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Pre Experimen dengan Pretest dan Postest with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi di Puskesmas Koba Kelurahan Koba pada 1 tahun terakhir pada bulan desember tahun 2022. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 80 mmHg di Puskesmas Koba. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol sebelum dan setelah diberikan pisang ambon dimana p value sistolik = 0,000 dan p value diastolik = 0,0048. Kesimpulannya ada perbedaan tekanan darah pada pasien hipertensi sesudah diberikan pisang ambon.
References
Aditama. (2018). Pedoman Teknis Penemuan Dan Tatalaksana Hipertensi. Jakarta: Bakti Husada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Anggraeni,D.M & Saryono. (2017). Metodelogi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Anwar, Kurniadi. (2013). Managemen Keperawatan dan Prospektifnya Teori,Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.
Aru. W Sudoyo, Siti, S. and Alwi, I. (2016). Ilmu Penyakit Dalam. 6, Vol 2 edn. InternaPublishing.
Bianti Nuraini. (2015). Risk factors of hypertension. J majority. Artikel Review:Faculty Of Medicine, University Of Lampung
Elizabeth J. Corwin.(2019). Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta: Aditya Media
Giriwijoyo, Santoso Y. S. (2018). Manusia dan Olahraga. Bandung: PenerbitInstitut Teknologi Bandung
Juzar D, Irmalita. (2020). Sindrom Koroner Akut. In: Rahajoe AU, Santoso KK,editors. Penyakit Kardiovaskuler. Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Kementrian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak menular. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Meta Febri Agrina, Afnani Toyibah, J. (2016). Tingkat kejadian Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Sain Veteriner, JSV
Modul paktek komputer keperawatan PSIK – FKK UMJ. (2010). Statistical program for social science.
Naga, S.Sholeh. (2018). Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam.Jogjakarta: Diva Press.
Ningsih. (2018). Gambaran Faktor Risiko Penderita Sindrom Koroner Akut. Jurnal e-Clinic.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka cipta.
Proverawati A, Wati EK. (2019). Ilmu Gizi untuk Keperawatan & Gizi Kesehatan Pada Penyakit Degeneratif. Yogyakarta:Nuha Medika
Suiraoka. (2019). Penyakit degeneratif. Mengenal, Mencegah Dan Mengurangi Faktor Resiko 9 Penyakit Degenaratif. Yogyakarta: Nuha Medika
Susan C. Smeltzer.(2018). Keperawatan Medikal Bedah (Handbook for Brunner &
Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing). Edisi 12, Jakarta; EGC;
Suparti .(2019). Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner di Instalasi CVBC Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Supriyono. (2018). Penyakit Jantung Pengertian, Penanganan dan Pengobatan. Penerbit Kata Hati. Yogyakarta.
Taufik, Rahim Ahmad, dkk, (2016). Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner di Instalasi CVBC Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
WHO (2019). Coronary Heart Disease. World Health Organization. http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/CoronaryHeartDisease -Diakses Oktober 2022