Penatalaksanaan Holistik pada Balita Usia 2 Tahun dengan Masalah Gizi melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga
Abstract
Pendek atau stunting merupakan salah satu jenis gizi buruk (malnutrisi), penyebab utama masalah global penyakit pada masa pertumbuhan. Tingginya prevalensi dan rendahnya kemajuan dalam mengatasi stunting dapat diakibatkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun balita, faktor sosioekonomi, penyakit infeksi, pengetahuan ibu yang kurang, pola asuh yang salah, sanitasi dan higiene yang buruk, serta pelayanan kesehatan yang rendah. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi faktor risiko internal dan eksternal serta masalah klinis pada pasien, menerapkan pendekatan dokter keluarga yang holistik dan komprehensif sesuai masalah yang ditemukan pada pasien dan melakukan penatalaksanaan berbasis Evidence Based Medicine yang bersifat family-approach, patient-centered, dan community oriented. Studi yang dilakukan adalah laporan kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan kunjungan ke rumah.Data sekunder didapat dari buku KIA pasien. Hasil yang didapat yaitu An. G, usia 2 tahun mengalami tinggi badan dan berat badan tidak sesuai usianya. Tidak ada keluhan lainnya. Riwayat persalinan pasien lahir di bidan pada usia kehamilan 37 minggu dengan BB lahir 2600 gram dan PB lahir 45 cm. Riwayat makan pasien yaitu ASI tidak eksklusif sampai usia 6 bulan, selanjutnya pasien mulai MP-ASI dan ASI hingga usia saat ini. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien terkadang memakan jajanan warung dan minum minuman pemanis buatan. Ayah pasien yang tinggal serumah merupakan perokok dan kadang-kadang merokok di dalam rumah. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pada pasien ini telah dilakukan secara holistik, patient centered, family approach dan berdasarkan beberapa teori serta penelitian terkini. Terdapat perubahan pengetahuan dan sikap pada keluarga pasien terhadap pencegahan stunting.
References
Alamsyah, D., Mexitalia, M., Margawati, A., Hadisaputro, S., & Setyawan, H. (2017). Beberapa Faktor Risiko Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada Balita 12-59 Bulan. Jurnal Epdiemiologi Kesehatan Komunitas, 2(1), 54–62.
Aridiyah, F., Ninna, R., & Mury, R. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak balita di wilayah pedesaan dan perkotaan. EJurnal Pustaka Kesehatan, 3(1), 163–170.
Balitbangkes, K. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.
Berawi, K., Sumekar, D., RWP, R., Ayu, P., & Susatiningsih, T. (2019). Peningkatan Status Gizi Dan Kesehatan Anak Balita Melalui Peningkatan Perilaku Sehat Ibu Di Bangunrejo Lampung Tengah. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 38–42.
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2020). Profil kesehatan provinsi lampung tahun 2019.
Fajar, SA. (2017). CAGI Pediatric (1st ed.). Azura.
Irianti, B. (2018). Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Status Gizi Kurang Pada Balita Di WIlayah Kerja Puskesmas Sail Pekanbaru Tahun 2016. Midwifery Journal, 3(2), 95–98.
Indrastuty, D., Pujiyanto. (2019). Determinan Sosial Ekonomi Rumah Tangga dari Balita Stunting di Indonesia: Analisis Data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2014. Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia, 3(2), 68-75.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Buku saku pemantauan status gizi tahun 2017. Direktorat Gizi Masyarakat.
Liansyah, TM. (2015). Malnutrisi Pada Anak Balita. Jurnal Buah Hati , 2(1), 1-12.
Martyastuti, NE., Mastuti, DNR., & Nugroho, ST. (2020). Edubuzi: Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Dalam Pemberian Makanan Bergizi Pada Balita. Community of Publishing in Nursing, 8(1), 97-104
Micha, R. (2021). Global Nutrition Report 2021, From Promise To Impact Ending Malnutrition By 2030. Global Nutrition Report.
Munthofiah, S. (2008). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu dengan Status Gizi Anak Balita Surakarta. Universitas Sebelas Maret.
Nirmalasari, NO. (2020). Stunting Pada Anak: Penyebab Dan Faktor Risiko Stunting Di Indonesia. Journal for gender mainstreaming, 14(1), 19-28.
Supariasa, IDN., Purwaningsih, H. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita di Kabupaten Malang. Karta Raharja, 1(2), 55-64.
Susanti, J., Mexitalia, M., & Nasar, S. (2011). Malnutrisi akut berat dan terapi nutrisi (1st ed.). FK UI.
Tadale, D., Ramadhan, K., & Nurfatimah. (2021). Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Terkait Gizi Seimbang Balita Untuk Mencegah Stunting Melalui Penyuluhan. Community Empowerment, 6(1), 48–53.
TNP2K. (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting) Ringkasan.
Victora, C., Christian, P., Vidaletti, L., Dominguez, G., Menon, P., & Black, R. (2021). Revisiting maternal and child undernutrition in low-income and middle-income countries: variable progress towards an unfinished agenda. Lancet, 397(10282), 1388–1399.
Wahyudi, B., & Indarwati, S. (2011). Analisis faktor yang berkaitan dengan kasus gizi buruk pada balita. Jurnal Pediomaternal, 3(1), 83–91.