Upaya Peningkatan Motivasi Instrinsik-Ekstrinsik Orangtua dengan Anak Leukemia saat Mendampingi Kemoterapi

  • Dian Nur Wulanningrum Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Diyanah Syolihan Rinjani Putri Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Dewi Suryandari Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Galih Priambodo Universitas Kusuma Husada Surakarta
Keywords: kemoterapi, leukemia, motivasi ektrinsik, motivasi intrinsik

Abstract

Leukemia adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada anak-anak. Pengobatan utama untuk anak-anak dengan leukemia adalah kemoterapi, yang merupakan proses panjang dan melelahkan, baik secara fisik maupun emosional. Peran orang tua dalam proses tersebut menjadi sangat penting, karena dukungan psikologis dan fisik sangat diperlukan anak. Orangtua akan merasa menghadapi tantangan besar dalam menjalani proses pendampingan tersebut, baik tekanan mental, emosional, dan fisik. Motiviasi merupakan salah satu cara yang dapat membantu orangtua dalam proses pendampingan kemoterapi. Motivasi tersebut dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Tujuan: meningkatkan motivasi intrinsik dan ekstrinsik orangtua dengan anak leukemia saat mendampingi kemoterapi. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah dan media booklet. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada orangtua yang sedang mendampingi anak kemoterapi pada bulan Mei 2024 di Rumah Singgah Solo Raya Kota Surakarta sebanyak 25 orang. Kegiatan ini dilakukan evaluasi dengan cara pre-tes dan post-test. Hasil: pengabdian kepada masyarakat ini didapatkan hasil bahwa ada peningkatan motivasi intrinsik dan ekstrinsik orangtua dalam mendampingi anak saat kemoterapi. Motivasi intrinsik didapatkan hasil pengetahuan tentang leukemia mayoritas kategori baik sebanyak 21 responden (84%) sebelum dan 23 responden (92%) sesudah diberikan edukasi, dan menurut keyakinan orangtua mayoritas kategori baik sebelum sebanyak 23 responden (92%) dan sesudah 24 responden (96%). Motivasi ekstrinsik orangtua sebelum diberikan edukasi kesehatan didapatkan dukungan sosial mayoritas kategori baik sebanyak 23 responden (92%) sebelum dan 25 responden (100%) sesudah diberikan edukasi kesehatan, dan menurut dukungan tenaga kesehatan mayoritas kategori baik sebanyak 22 responden (88%) sebelum dan 25 responden (100%) sesudah diberikan edukasi kesehatan.

References

Albert, C., & Garcı´a-Serrano, C. (2010). Cleaning the slate? School choice and educational outcomes in Spain. High Educ, 559–582. http://doi.org/10.1007/s10734-010-9315-9

Brown, S. D., & Lent, R. W. (2013). Career Development and Counseling: Putting Theory and Research to Work. (2, Ed.)John Wiley & Sons (2nd ed., Vol.

. New Jersey: John Wiley & Sons. http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Heppner, P. P., Wampold, B. E., & Kivlighan, D. M. (2008). Research Design in Counseling, Third Edition. Belmont: Thomson Higher Education.

Wampold, B. E., & Kivlighan, D. M. (2008). Research Design in Counseling, Third Edition. Belmont: Thomson Higher Education.

Published
2025-01-30
How to Cite
Wulanningrum, D. N., Putri, D. S. R., Suryandari, D., & Priambodo, G. (2025). Upaya Peningkatan Motivasi Instrinsik-Ekstrinsik Orangtua dengan Anak Leukemia saat Mendampingi Kemoterapi. Jurnal Peduli Masyarakat, 7(1), 155-162. https://doi.org/10.37287/jpm.v7i1.5775

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>