Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dermatitis Kontak pada Pekerja Pabrik Gula
Abstract
Dermatitis merupakan penyakit yang terdapat kemerahan yang menyebabkan peradangan pada kulit bagian dermis dan epidermis hal itu disebabkan salah satu gejala atau respon terhadap faktor eksogen dan atau faktor endogen. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dermatitis kontak pada pekerja pabrik gula. Desain penelitian ini adalah deskriptif naratif dengan pendekatan literatur review. Studi literatur dipakai untuk mengumpulkan data yang berhubungan pada topik tertentu dari sumber seperti jurnal nasional maupun internasional, Tolak ukur sumber artikel yang dipergunakan ialah yang dikeluarkan pada tahun 2010-2019. Penulis mencari literatur dengan memakai search engine dari Google Scholar, Pubmed, dan Proquest, dengan kata kunci “Faktor-Faktor yang mempengaruhi dermatitis kontak pada pekerja”, “Factors Affecting Contact Dermatitis In Workers”, kemudian diperoleh 104 artikel. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa faktor terjadinya dermatitis kontak akibat kerja yaitu faktor yang paling utama terjadi pada pekerja adalah kurangnya pemakaian APD (Alat pelindung diri) berupa sarung tangan yang tidak sesuai, kurangnya peringatan dan informasi untuk memakai APD (Alat pelindung diri), pemakaian APD yang tidak sesuai. Faktor-faktor lainnya pengaruh pada lama kontak dermatitis, dan frekuensi terjadinya kontak, umur karyawan/pekerja, riwayat atopi, kebiasaan dalam mencuci tangan atau personal hygiene.
References
Albert, C., & Garcı´a-Serrano, C. (2010). Cleaning the slate? School choice and educational outcomes in Spain. High Educ, 559–582. http://doi.org/10.1007/s10734-010-9315-9
Bhatia R, Sharma VK. (2017). Occupational dermatoses: An Asian perspective. Journal Indian Of Dermatology, Venerology and Leprology. 83(5): 525-535
Darwadi,Susmiati, Erik Irham Lutfhi. (2017). Hubungan antara Kontak Pupuk Urea dengan Dermatitis pada Petani di Desa Sekaran Kabupaten Tuban. NSJ. 1(1):58-65.
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2017). Profil Kesehatan Provinsi Lampung.
Djuanda A, Suriadiredja ASD, Sudharmono A, Wiryadi BE, Kurniati DD, et al., (2016). Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin . Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Drews, FA, Diane, M, Kristina, S, Matthew, H, Jeanmarie, M. (2019). Evaluation of a Redesigned Personal Protective Equipment Gown. Clinical Infectious Diseases, 69 (3):199-215.
Fera. (2018). Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Pada Petani Di Wilayah Kerja Puskesmas Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan.Jurnal MJPH. Vol 1(2)
Ike, P. (2019). Hubungan Personal Hygiene dan Penggunaan APD dengan Dermatitis Kontak Petani Tembakau Ambulu. MTPH Journal. 3(2):141-147
Mekonnen, TH, Dawit GY, and Beyene MT. (2019). Self-report occupational related contact dermatitis: prevalence and risk factors among healthcare workers in Gondar town, Northwest Ethiopia, 2018 a cross-sectional study. Environmental Health and Preventive Medicine. 24 (11):1-9
Menaldi, S., Novianto, E., dan Sampurna, A. (2015). Atlas Berwarna dan Sinopsis Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
Nanto SS. (2015). Kejadian timbulnya dermatitis kontak pada petugas kebersihan. Jurnal Kedokteran. Majority. 4(8).
Nirmala, F, Nani,Y ,Ruslan, M, Nanda, C, Jusniar, R. (2019). Analysis Of Factors That Influence The Contact Dermatitical Event In Motorbike Workshop Workers. IJMCER. 1(6): 36-41
Putra, IWS. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja, Stres Kerja Dan Kompensasi Terhadap Loyalitas Karyawan. Journal Manajemen. 8(2): 7746–7774
Salawati , L. (2015). Penyakit Akibat Kerja dan Pencegahan.Jurnal Kesehatan Syiah Kuala. 15(2):91-95
Yuliana, L. (2019). Hubungan Pelaksanaa Rencana Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan. 4(1): 48-58.



