Penerapan Strategi Pelaksanaan Prinsip 5 Benar pada Pasien Risiko Perilaku Kekerasan
Abstract
Gangguan jiwa yakni isu kesehatan yang dipengaruhi oleh beragam faktor seperti aspek biologis, psikologis, sosial, genetik, serta ketidakseimbangan fisik maupun kimiawi dalam tubuh. Penderita gangguan ini mengalami peningkatan setiap tahunnya. skizofrenia yakni kelainan pada fungsi otak yang bersifat kronis, memiliki banyak penyebab, dan menampilkan berbagai gejala selama perjalanan penyakitnya. Skizofrenia dapat memunculkan gejala positif maupun negatif, termasuk risiko munculnya perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan ditandai dengan tindakan yang mengancam keselamatan fisik, baik atas diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitar. Penelitian bertujuan mengidentifikasi asuhan keperawatan sekaligus intervensi yang efektif bagi pasien dengan diagnosis perilaku kekerasan. Penelitian bermetodekan kualitatif berbasis studi kasus, yang mengikuti lima tahapan dalam proses keperawatan: mulai dari penghimpunan beserta analisis data, perumusan diagnosis keperawatan, penyusunan intervensi, pelaksanaan tindakan keperawatan, hingga tahap evaluasi. Setelah dilakukan tindakan keperawatan didapatkan bahwa risiko perilaku kekerasan pada klien menurun. Penerapan tahapan strategi pelaksanaan 1 sampai 5 dapat menurunkan risiko perilaku kekerasan serta edukasi kepada keluarga klien untuk pemantauan kepatuhan minum obat secara teratur agar dapat mengurangi kekambuhan. Hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk mengendalikan emosi sehingga dapat menurunkan risiko perilaku kekerasan.
References
Atmojo, B. S. R., Widodo, W., Haryanti, W., Norma, C. A., & Arsyad, A. (2023). Mengontrol perilaku kekerasan dengan prinsip 5 benar minum obat. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 11(4), 903–908. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/13205
Candra, G. N. A. (2021). Asuhan Keperawatan Risiko Perilaku Kekerasan Pada Pasien Tn. KW dan Tn. MK Dengan Skizofrenia di Ruang IPCU Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali [Poltekkes Kemenkes Denpasar]. https://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7518/
Kandar, K., & Iswanti, D. I. (2019). Faktor Predisposisi dan Prestipitasi Pasien Resiko Perilaku Kekerasan. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 2(3), 149. https://doi.org/10.32584/jikj.v2i3.226
Nuraeni, N., Maulana, I., & Hidayati, N. O. (2024). Studi Kasus: Manajemen Marah Dan Teknik Relaksasi Klien Skizofrenia Dengan Resiko Perilaku Kekerasan Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan, 4(1), 133–143.
Pardede, J. A., & Laia, B. (2020). Decreasing Symptoms of Risk. Of Violent. Nursing Care Journal, December. https://doi.org/10.32584/jikj.v3i3.621
Riskesdas. (2018). Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf. In Lembaga Penerbit Balitbangkes (p. hal 156). https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3514/1/Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf
Shifa, N. A., & Aisyah Safitri. (2021). Studi Kasus: Asuhan Keperawatan pada Orang dengan Gangguan Jiwa dengan Perilaku Kekerasan. Journal of Nursing Education and Practice, 1(01), 18–21. https://doi.org/10.53801/jnep.v1i01.10
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Wardani, A, P., & Brilianti. (2020). Efektifitas Terapi Spiritual Wudhu Untuk Mengontrol Emosi Pada Pasien Resiko Perilaku Kekerasan. Tens : Trends of Nursing Science, 1(1), 74–84. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.36760/tens.v1i1.109
World Health Organization. (2020). WHO Reveals Leading Causes of Death and Disability Worldwide: 2000- 2019. World Health Organization.