Hubungan Inisiasi Menyusui Dini dan Pola Pemberian ASI dengan Kejadian Ikterus Neonatorum

  • Priska Bella Universitas Prima Indonesia
  • Verawaty Fitrinelda Silaban Universitas Prima Indonesia
  • Putri Lorensia Br Ginting Universitas Prima Indonesia
  • Rahmawati Waruwu Universitas Prima Indonesia
  • Ririn Adetia Ms Universitas Prima Indonesia
  • Rafika Ardan Universitas Prima Indonesia
Keywords: ikterus neonatorum, inisiasi menyusui dini (IMD), pola pemberian ASI

Abstract

Kejadian Ikterus Neonatorum merupakan masalah yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir dalam minggu pertama kehidupan. Sekitar 65% bayi baru lahir menderita ikterus pada minggu pertama setelah lahir dan sekitar 1% dari bayi baru lahir mengalami ikterus yang mengancam. Ikterus neonatorum secara klinis akan mulai tampak apabila jumlah bilirubin semakin menumpuk ditubuh sehingga menyebabkan bayi terlihat berwarna kuning pada skela dan kulit dengan kadar bilirubin darah 57mg/dl. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Pola Pemberian ASI dengan kejadian ikterus pada neonatus di wilayah RSUD Iskandar Muda Aceh. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel yang digunakan sebanyak 29 Ibu yang memiliki bayi yang baru lahir dan data merupakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara IMD dan pola pemberian ASI dengan kejadian ikterus neonatorum pada tahun 2024, hasil uji data menunjukkan p-value diperoleh = 0,000 (p<0,05) yang menjelaskan bahwa ada hubungan IMD, pola pemberian ASI terhadap Ikterus Neonatorum. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aktifitas IMD setelah bayi dilahirkan dan  pemberian ASI sesaat setelah bayi lahir dapat berpengaruh dengan kejadian ikterus neonatorum. 

References

Ardhiyanti, Y. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dengan Ikterus Fisiologi. 2, 22–28.BPS. (2021). Badan Pusat Statistik.

Arsyati, A. M., & Rahayu, Y. T. (2019). Budaya pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) pada bayi usia kurang dari 6 bulan di desa Leuwibatu Rumpin.

Bahriyah, F., Putri, M., & Jaelani, A. K. (2017). Hubungan pekerjaan ibu terhadap pemberian asi eksklusif pada bayi di wilayah kerja puskesmas sipayung.

Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Maarif Baturaja, 7(1), 50–64.Masruroh, N., & Andriani, R. A. D. (2020). Pengaruh Penatalaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Onset Pengeluaran Kolostrum Di Surabaya.

Dasnur, D., & Sari, I. M. (2017). Hubungan Frekuensi Pemberian ASI Terhadap Kejadian Ikterus Fisiologis Pada Bayi Baru Lahir. XII(79), 38–47.

Dwi Riyanti. (2018). Hubungan Inisiasi Menyusui Dini(IMD) Dengan Kecukupan ASI Dan Kejadian Ikterus Pada Bayi Baru Lahir Di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. Universitas Airlangga.

Fitri, H. R., Adfila, N. S., & Handayani, S. (2022). Hubungan Pemberian ASI Dini Dengan Kejadian Ikterus Pada Bayi Baru Lahir Di klinik Pratama Serasi Tahun 2022.

Fortuna, R. R. D., & Yudianti, I. (2018). Waktu pemberian asi dan kejadian ikterus neonatorum.

HEARTY: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1).Badan Pusat Statistik (BPS). (2020). Kematian Balita di Indonesia Capai 28,2 Ribu pada 2020. Data Boks. INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1), 1–3.Nurmayani, W., Julia, M., &

Prawitasari, S. (2018). Perbedaan Pola Menyusui Bulan Pertama Ibu Melahirkan

Seksio Sesarea Dibandingkan Melahirkan Normal di Rumah Sakit Sayang Bayi.

Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 5(2).Sembiring, S., & Nova, R. (2020). Keterlambatan Onset Laktasi Pada Ibu Postpartum Normal.

Khotimah, H., & Subagio, S. U. (2021). Analisis Hubungan antara Usia Kehamilan, Berat

Lahir Bayi, Jenis Persalinan dan Pemberian Asi dengan Kejadian Hiperbilirubinemia.

Lamdayani, R., Angeriani, R., & Nopia, E. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Hiperbilirubinemia Pada Bayi Baru Lahir.

Latiefatus, S.,Jamhariyah, Umami, R., & Kiswati. (2021). Hubungan Frekuensi Pemeberian ASI Dengan Kejadian Ikterus Neonatorum. Jurnal Perspektif, 4(4), 519.

https://doi.org/10.24036/perspektif.v4i4.466

M. Nur, Y., Rahmi, E., & Eliza, E. (2021). Pengaruh Pemberian Air Susu Ibu dan Fototerapi terhadap Ikterus Neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD Pasaman Barat.

Nurani, N. B., Kadi, F. A., & Rostini, T. (2017). Incidence of neonatal hyperbilirubinemia based on their characteristics at Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung Indonesia. Althea Medical Journal, 4(3), 431–434.

Nurmayani, Winda. Syamdarniati, Mulianingsih, Misroh. Wasliah, I. (2020). Promosi Kesehatan Ibu Hamil, Nifas dalam Meningkatkan Pengetahuan Perawatan Payudara untuk Meningkatkan Cakupan ASI Ekslusif

Saptanto, A., Kurniati, I. D., & Khotijah, S. (2017). Asfiksi meningkatkan kejadian hiperbilirubinemia patologis pada bayi di RSUD Tugurejo Semarang.

Published
2025-04-26
How to Cite
Bella, P., Silaban, V. F., Ginting, P. L. B., Waruwu, R., Ms, R. A., & Ardan, R. (2025). Hubungan Inisiasi Menyusui Dini dan Pola Pemberian ASI dengan Kejadian Ikterus Neonatorum. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 7(2), 651-660. https://doi.org/10.37287/jppp.v7i2.6248