Potensi Kayu Manis sebagai Antidiabetik
Abstract
Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme bersifat kronis yang dapat menimbulkan kerusakan pada mikrovaskuler sebagai akibat gangguan metabolisme yang terjadi pada sel, dan ini memicu penyakit yang dapat menyebabkan kematian seperti penyakit jantung dan ginjal. Prevalensi global diabetes pada tahun 2014 adalah 382 juta orang, terhitung 8,3% dari semua orang dewasa. Bila ini terus berlanjut, diperkirakan sekitar 592 juta jiwa atau setiap satu dari sepuluh orang dewasa di dunia akan menderita diabetes pada tahun 2035. Penanganan terapi pada penderita diabetes melitus dapat dilakukan dengan empat pilar, salah satunya adalah terapi non medikamentosa, yang bisa dilakukan dengan konsumsi asupan herbal yang berasal dari bahan alami yang dapat dijadikan asupan harian untuk tujuan kesehatan, salah satu asupan herbal tersebut adalah kayu manis. Upaya untuk mencari terapi non-medikamentosa dengan asupan herbal terus dilakukan sebagai pengganti obat kimiawi karena efek sampingnya yang lebih sedikit. Tujuan dilakukannya literature review ini adalah untuk membahas potensi kayu manis sebagai terapi antidiabetik. Literature searching dilakukan dengan menggunakan kata kunci Diabetes melitus, efek, dan kayu manis, berupa rentang publikasi tahun 2004-2017 dari Google Scholar dan NCBI. Literature searching ini menghasilkan 1220 artikel, namun hanya 25 artikel dan 3 buku yang dipilih berdasarkan informasi yang dibutuhkan. Artikel yang telah didapatkan kemudian dianalisis dengan metode literature review. Kegiatan mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengembangkan penelitian dengan topik tertentu secara sistematis merupakan cakupan dari metoda literature review. Hasil literature review ini menunjukkan bahwa kayu manis memiliki senyawa antidiabetik utama berupa Methylhidroxy Calcone Polymer, sinamaldehid, dan proanthocyanidin.
References
Abdurachman dan Nurwati H. (2011). Sifat Papan Partikel dari Kayu Kulit Manis (Cinnamomum burmanii BL). Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 29 No. 2, Juni 2011: 128-141
Al-Dhubiab, B. E. (2012). Pharmaceutical Applications and Phytochemical Profile of Cinnamomum burmannii. Pharmacognosy Reviews, 6(12), 125–131.
Alusinsing G dkk. (2014). Uji Efektivitas Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus Norvegicus) yang Diinduksi Sukrosa. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi – Unsrat Vol. 3 No. 3.
Anggriawan MB dkk. (2015). Potensi Ekstrak Air dan Etanol Kulit Batang Kayu Manis Padang (Cinnamomum Burmanii) Terhadap Aktivitas Enzim A-Glukosidase. Jurnal Kedokteran Yarsi 23 (2) : 091-102 (2015)
Bandara T et al. (2011). Bioactivity of Cinnamon with Special Emphasis on Diabetes Mellitus: A review. International Journal of Food Sciences and Nutrition, 2011; Early Online: 1–7
Bernardo MA et al. (2015). Research Article: Effect of Cinnamon Tea on Postprandial Glucose Concentration. Journal of Diabetes Research. Volume 2015, 6 pages
Departemen Kesehatan RI. (2005). Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan.
Djoka MCY dkk. (2012). Pengaruh Ekstrak Biji Anggur Merah (Vitis Vinifera) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Strain Wistar Model Diabetikum. Saintika Medika Volume 8 No 1 Juni 2012
Ervina M dkk. (2016). Comparison of In Vitro Antioxidant Activity of Infusion, Extract and Fractions of Indonesian Cinnamon (Cinnamomum Burmannii) Bark. International Food Research Journal 23(3): 1346-1350.
Gunawan CO dan Adrian S. (2013). Efek Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Terhadap Kadar Glukosa Darah Postprandial. Online. http://repository.maranatha.edu/12183/10/1 010066_Journal.pdf
Guo X et al. (2017). Effect of Cinnamaldehyde on Glucose Metabolism and Vessel Function. Medical Science Monitor. 2017; 23: 3844– 3853.
Inna M dkk. (2010). Potential Use of Cinnamomum burmanii Essential Oil-based Chewing Gum as Oral Antibiofilm Agent: Literature Review. Journal of Dentistry Indonesia 2010, Vol. 17, No. 3, 80-86
International Diabetes Federation. (2017). IDF Western Pacific members: Indonesia. https://www.idf.org/our-network/regions-members/western-pacific/members/104- indonesia.html. Diakses 25-05-2021
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Situasi dan Analisis Diabetes Waspada Diabetes Eat Well Live Well. Infodatin. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Diakses 27-05- 2021
Kondoy S dkk. (2013). Potensi Ekstrak Etanol Daun Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Dari Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Yang Di Induksi Sukrosa. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 03
Kusumaningtyas ID dkk. (2014). Pengaruh Seduhan Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) Terhadap Struktur Pankreas Mencit (Mus musculus) Strain Balb-C Diabetik. Jurnal Ilmu Dasar, Vol.15 No.2, Juli 2014: 69-73
Medagama AB. (2015). The glycaemic outcomes of Cinnamon, a review of the experimental evidence and clinical trials. Jurnal Online. Nutrition Journal 2015 14:108
Ngadiwiyana dkk. (2011). Potensi Sinamaldehid Hasil Isolasi Minyak Kayu Manis Sebagai Senyawa Antidiabetes. Majalah Farmasi Indonesia, 22 (1), 9 – 14.
Purnamasari D. (2009). Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus. Dalam: Sudoyo, Aru W., Bambang Setyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata, Siti Setiati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing. hlm.1880-1883.
Sari LORK. (2006). Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat Dan Keamanannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III, No.1, April 2006, 01 – 07
Safdar M et al. (2004). Effect of various doses of cinnamon on blood glucose in diabetic individuals. Pak J Nutr.
Tjahjani S dkk. (2014). Efek Ekstrak Etanol Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah. Online. http://repository.maranatha.edu/12623/10/11 10110_Journal.pdf
Vanessa R dkk. (2014). Pemanfaatan Minuman Serbuk Instan Kayu Manis (Cinnamomum burmanii Bi.) Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Total Darah Tikus Putih (Rattus Norvegicus). Online. http://ejournal.uajy.ac.id/5385/1/JURNAL.pdf
Wardatun S dkk. (2017). Study Effect Type of Extraction Method And Type of Solvent To Cinnamaldehyde and Trans-Cinnamic Acid Dry Extract Cinnamon (Cinnamomum burmanii [Nees & T, Nees]Blume) . J Young Pharm, 2017;9(1) Suppl: s49-s51
World Health Organization. (2016). Global Report on Diabetes. WHO Library Cataloguing-inPublication Data
Yulianis dkk. (2011). Penetapan Kadar Kumarin dari Kulit Manis (Cinnamomum burmanii Bl.) dengan Metoda Kromatografi Gas. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 16, No.2, 2011, halaman 203-208.
Yusof NS. (2012). Phytochemical Studies And Biological Activity Of Cinnamomum Microphyllum. Thesis. Faculty of Resource Science and Technology. Universiti Malaysia Sarawak
Zhu R et al. (2017). Review Cinnamaldehyde In Diabetes: A Review of Pharmacology, Pharmacokinetics and Safety. Jurnal Online. Pharmacological Research Volume 122, Pages 78-89



