Tinggi Badan dan Perilaku Merokok Orangtua Berpotensi Terjadinya Stunting pada Balita

  • Humairoh Abdul Kadir Zubaidi Universitas Lampung
Keywords: kebiasaan merokok, stunting, tinggi badan ibu

Abstract

Stunting menjadi masalah gizi di dunia karena menimbulkan peningkatan morbiditas dan mortalitas, penurunan perkembangan kognitif, motorik, dan bahasa, kemampuan belajar, kapasitas kerja. Sehingga penting untuk mengetahui faktor risiko untuk mencegah terjadinya stunting. Tinggi badan ibu merupakan faktor penting yang menjadi penanda status gizi ibu sementara asap rokok mengandung bahan aktif yang mempengaruhi distribusi nutrisi dan oksigen. Review literature dilakukan dengan mencari dengan kata kunci stunting, cigarette smoke, dan short mother pada Google Scholar, PubMed dan Elsevier. Pencarian literature mendapatkan 18 artikel yang kemudian direview. Hasil review sebuah penelitian menunjukkan perilaku merokok ibu mempengaruhi timbulnya severe stunting (OR 1,45 ; 95% CI = 1,29-1,71). Perilaku ayah merokok di dalam rumah berhubungan signifikan dengan kejadian stunting (p<0,05). Penelitian lain mendapatkan hasil balita yang mengalami stunting memiliki orang tua dengan perilaku merokok tidak efektif lebih banyak dibandingkan orang tua dengan perilaku merokok efektif. Penelitian lain menunjukkan ibu dengan tinggi badan pendek 30,4% memiliki anak pendek dan 34,8% memiliki anak sangat pendek dengan uji korelasi Rank Spearman didapatkan hasil p value 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan terdapat hubungan tinggi badan ibu dan perilaku merokok orangtua terhadap kejadian stunting pada balita. Perilaku merokok orang tua berpengaruh terhadap kejadian stunting hal ini berkaitan dengan efek asap rokok yang menyebabkan terhambatnya penyerapan gizi pada anak sementara tinggi badan ibu berpengaruh terhadap kejadian stunting terkait dengan risiko terjadinya (IUGR) yang menjadi salah satu faktor terjadinya stunting

References

Balitbangkes [Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan]. 2020. Studi status gizi balita terintegrasi susenas 2019. Jakarta. Balitbangkes.

Dorsey JL, Manohar S, Neupane S, Shrestha B, Klemm RDW,West Jr. KP. 2017. Individual, household, and community level risk factors of stunting in children younger than 5 years, finding form a national surveillance system in Nepal. MCN. (14):1-16

Hanum NH. 2019. Hubungan tinggi badan ibu dan riwayat pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. AMNT. 3 (2):78-84

Hasanah U, Maria IL, Jafar N, Hardianti A, Mallongi A, Syam A. 2020. Water, sanitation dan hygiene analysis, and individual factors for stunting among children under two years in Ambon. MJMS. (30):8:22-6

Husna M. 2017. Hubungan tinggi badan ibu dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di wilayah puskesmas Minggir, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Tahun 2016. [Skripsi]. Yogyakarta. Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan.

Leroy JL, Frongillo EA. 2019. Prespective, what does stunting really mean? a critical review of the evidence. ASN:11:196-204

Nadhiroh SR, Djokosujono K, Utari DM. 2020. Socioeconomic characteristics, paternal smoking and secondhand tobacco smoke exposure among infants in Jakarta, Indonesia.TID: (38):18:1-9

Nogueira L, Trisko BM, Lima-Rosa FL, Jackson J. 2018. Cigarette smoke directly impairs skeletal muscle function through capillary regression and altered myofibre calcium kinetics in mice. JP.(596):14:2901-16

Perumal N, Bassani DG, Roth DE. 2018. Use and misuse of stunting as a measure of child health.ASN.148: 311-5

Prince PM, Umman M, Fathima FN, Johnson AR. 2021. Secondhand smoke exposure during pregnancy and its effect on birth outcomes, evidence from a retrospective cohort study in a tertiary care hospital in Bengaluru. IJCM:(46):1:102-6

Pusdatin [Pusat Data dan Informasi]. 2018. Situasi balita pendek (stunting) di Indonesia. Jakarta. Pusdatin

Ramadhan MH, Salawati L, Yusuf S. 2020. Hubungan tinggi badan ibu, sosial ekonomi dan asupan sumber zinc dengan kejadian stunting pada anak usia 3-5 tahun di puskesmas kopelma Darussalam. Averrous. 6 (1):55-65

Ratu NC, Punuh MI, Malonda SH. 2018. Hubungan tinggi badan orangtua dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di kecamatan Ratahan kabupaten Minahasa Tenggara. KESMAS. 7(4):2

Sari NAME, Resiyanthi NKA. 2020. Kejadian stunting berkaitan dengan perilaku merokok orang tua. JIKA. 3 (2):24-30

Siswati T. 2019. Risk factors for stunting and severe stunting among under five years children in rural area in Indonesia. IJSR. (8):11:1635-40

Suryanegara W, Reviani N. 2020. The relationship between risk factors and stunting incidence in Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat on September 2019. SST. (63):5:5341-56

Wardani Z, Sukandar D, Baliwati YF, Riyadi H. 2020. Akses sanitasi, merokok dan annual parasite incidence malaria sebagai prediktor stunting baduta di Indonesia. 16 (1):127-39

Published
2021-04-28
How to Cite
Zubaidi, H. (2021). Tinggi Badan dan Perilaku Merokok Orangtua Berpotensi Terjadinya Stunting pada Balita. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 3(2), 279-286. https://doi.org/10.37287/jppp.v3i2.414