http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/issue/feed Journal of Language and Health 2025-09-30T08:26:30+00:00 Yazid Basthomi ybasthomi@um.ac.id Open Journal Systems <p><img src="/public/site/images/nimda/COVER_JLH_DEPAN_TUNGGAL_BARCODE_P-ISSN.jpg" width="188" height="265">&nbsp;<strong>Journal of&nbsp;Language and Health (JLH)</strong> is a peer-reviewed journal which promotes discussion on a broad range of the relationships between language and health. Catering for the linguistic expressions of health condition (including clinical and pathological), the journal publishes conceptual and empirical articles in the area. Submissions may include experimental, review, and theoretical discussion articles, with studies of either quantitative and/or qualitative frameworks. Articles may relate to any area of the intersections between language and health with regard, but not limited, to etiological issues, diagnosis, intervention, and theoretical frameworks.</p> <p>&nbsp;</p> http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6345 Pengaruh Daya Tanggap dan Pemasaran Media Sosial terhadap Keputusan Pasien Berkunjung Kembali dengan Kepercayaan sebagai Variabel Intervening pada Pasien Rawat Jalan 2025-05-12T12:42:27+00:00 Heni Nuriza heniii.rizaaa@studen.esaunggul.ac.id Intan Silviana Mustikawati intansilviana@esaunggul.ac.id Duta Liana drdutaliana66@gmail.com <p>Penelitian ini dilandasi hasil observasi awal yang menginformasikan bahwa terjadi penurunan jumlah pasien lama non JKN per kuartal ke-3 sebanyak 161 (15%) pasien dibandingkan kuartal pertama di tahun 2023, mengindikasikan adanya pertimbangan khusus dari pasien dalam memilih layanan rawat jalan di RS Setya Bhakti. Tujuan: penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh daya tanggap dan pemasaran media sosial terhadap keputusan pasien dengan kepercayaan sebagai variabel intervening. Metode: penelitian penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan non-JKN dengan fasilitas pembayaran pribadi dan asuransi RSIA Setya Bhakti dengan jumlah sampel sebanyak 185 sampel. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan metode Partial Least Square (PLS). Hasil: Kepercayaan pasien dipengaruhi oleh daya tanggap penyedia layanan kesehatan dan pemasaran media sosial. Daya tanggap dan pemasaran media sosial yang baik dapat meningkatkan kepercayaan pasien, yang pada gilirannya mempengaruhi keputusan pasien untuk kembali. Selain itu, kepercayaan pasien juga mempengaruhi keputusan pasien berkunjung kembali, dengan pengalaman positif sebelumnya meningkatkan kepercayaan dan keinginan untuk kembali. Simpulan : Penelitian ini menemukan bahwa daya tanggap dan pemasaran media sosial mempengaruhi keputusan pasien berkunjung kembali dengan kepercayaan sebagai variabel intervening.</p> 2025-06-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6286 Penerapan Manajemen Beban: Subyektif dan Obyektif pada Keluarga yang Merawat Pasien Kanker Payudara (Studi Kasus) 2025-05-20T03:17:54+00:00 Anisa Yulvi Azni anisayulvi@gmail.com Ice Yulia Wardani iceyulia76@gmail.com Herni Susanti herni-s@ui.ac.id <p>Kanker payudara merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab pertama kematian pada wanita.&nbsp; Hal ini memberikan dampak kepada biologis, psikologis, dan sosial klien.&nbsp; Tidak hanya berdampak pada klien, namun juga berdampak bagi pengasuh atau caregiver. Merawat klien kanker payudara setiap hari menimbulkan beban subyektif dan obyektif pada keluarga seperti keluarga merasa khawatir, kelelahan serta pembagian waktu merawat. Sehingga perlu dilakukan terapi psikoedukasi keluarga khususnya manajemen beban untuk mengurangi beban keluarga tersebut. Tujuan dari studi ini adalah untuk memberikan intervensi keperawatan spesialis psikoedukasi keluarga dalam membantu manajamen beban subyektif dan obyektif keluarga yang merawat klien kanker payudara.&nbsp; Metode yang digunakan dalam studi ini adalah studi kasus pada keluarga yang merawat pasien kanker payudara yang mengalami ansietas. Hasil studi kasus ini didapatkan bahwa terapi psikoedukasi keluarga khususnya manajemen beban subyektif dan obyektif dapat menurunkan beban secara subyektif dan obyektif pada keluarga yang merawat pasien kanker payudara. Adapun terapi yang digunakan pada manajemen stress di beban subyektif adalah terapi thought stopping (TS) serta progressive muscle relaxation (PMR). Rekomendasi penelitian selanjutnya adalah meneliti intervensi terapi spesialis cognitive therapy dengan psikoedukasi keluarga pada klien kanker payudara yang mengalami ansietas.</p> 2025-06-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6419 The Influence of Pre-Operative Care on Pre-Operative Anxiety of Fracture Patients 2025-05-26T08:27:57+00:00 Eviwindha Suara eviwindhasuara@gmail.com Dwi Retnaningsih livana.ph@gmail.com Emilia Puspitasari Sugianto livana.ph@gmail.com <p>Fraktur adalah kondisi terputusnya kontinuitas tulang akibat trauma atau tekanan berlebih. Salah satu penanganannya memerlukan tindakan operasi untuk mengembalikan posisi tulang dan memastikan proses penyembuhan berjalan optimal. Tindakan operasi dilakukan, pasien harus melewati tahapan pra-operasi, yang melibatkan evaluasi fisik, laboratorium, dan asesmen psikologis. Proses ini sering kali memicu reaksi stres, baik secara fisiologis maupun psikologis, yang paling umum berupa kecemasan. Kecemasan pra-operasi merupakan respons wajar terhadap ketidakpastian dan rasa takut akan prosedur medis yang akan dijalani.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perawatan pre operasi terhadap Tingkat kecemasan pasien fraktur yang akan menjalankan operasi. Penelitian ini menggunakan metode design Quasy Experimental dengan menggunkaan pre-post. Penilaian kecemasan menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Populasi penelitian ini adalah pasien fraktur dengan 30 sampel dipilih menggunakan Purposive Sampling dengan teknik Non-probabilty sampling, dan analisis data menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil penelitian menunjukan bahwa perawatan pre operasi berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kecemasan. Hasil analisis menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank Test menunjukan nilai p value 0,000 &lt; 0,05 yang dapat disimpilkan terdapat pengaruh perawatan pre operasi terhadap penurunan kecemasan pasien fraktur yang akan menjalankan operasi.</p> 2025-06-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6531 Korelasi antara Sosial Ekonomi Masyarakat dengan Pemanenan Air Hujan untuk Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat 2025-06-11T08:05:05+00:00 Warniningsih Warniningsih livana.ph@gmail.com Amyati Amyati amyati@stikessuryaglobal.ac.id Triyono Triyono livana.ph@gmail.com Primanda Kiky Widyaputra livana.ph@gmail.com <p>Pemanenan air hujan merupakan upaya keberlanjutan sumber daya air bersih di Kawasan Perkotaan Yogyakarta dibawah permasalahan perubahan iklim&nbsp; dan penurunan muka air tanah akibat pertumbuhan penduduk dan perkembangan kota.Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis sosial ekonomi meliputi ATP, WTP, dan CBR sedangkan partisipasi masyarakat dianalisis dengan uji korelasi dari variabel pemanenan air hujan dan sosial masyarakat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat studi kelayakan sosial dan ekonomi masyarakat terhadap pengembangan pemanenan air hujan sebagai upaya keberlanjutan sumber daya air. Hasil: nilai korelasi tertinggi atau sangat kuat adalah korelasi antara lingkungan dan kebutuhan masyarakat dengan nilai 0,74. korelasi tinggi atau kuat adalah korelasi antara air kesehatan dan kebutuhan masyarakat dengan nilai 0,68, korelasi antara sosial budaya dan kebutuhan masyarakat dengan nilai 0,52 dan korelasi antara ekonomi dan kemauan masyarakat dengan nilai korelasi 0,46. Kesimpulan: Analisis ATP, WTP dan CBR menunjukkan jika sumur resapan merupakan&nbsp; metode pemanenan air hujan yang layak dari segi ekonomi. Partisipasi masyarakat terhadap pemeliharaan dan pengadaan prasarana pemanenan air hujan masih minimum. Perlunya upaya penguatan modal sosial melalui program pengembangan kapasitas komunitas pemanenan air hujan sebagai subyek yang berperan langsung dalam peningkatan partisipasi masyarakat. Tersedianya air dari segi kuantitas dan kualitas akan mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat.</p> 2025-06-11T08:05:05+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6361 Manfaat Digital Health Intervention bagi Caregiver Keluarga: Tinjauan Literatur 2025-06-11T08:34:14+00:00 Caecilia Titin Retnani Retnani caeciliatitin3@gmail.com Prihanto Prihanto livana.ph@gmail.com <p>Kompetensi merawat keluarga perlu di dahului dengan keluarga dapat mengenal masalah kesehatan serta memiliki kemampuan memutuskan cara perawatan yang tepat bagi anggota keluarga yang sakit. Anggota keluarga yang tidak mampu mengenal masalah dan mengambil keputusan yang tepat akan berdampak masalah pada dirinya sebagai caregiver dan bagi anggota keluarga yang sakit. Digital health merupakan penggabungan konsep teknologi dengan kesehatan bentuk digital health. Tujuan penelitian untuk mengetahui berbagai manfaat digital health intervention bagi caregiver di keluarga.&nbsp; Artikel didapatkan dari database Sage, BMC, MDPI, PubMed. Artikel yang digunakan adalah rentang tahun 2020-2025. Artikel yang digunakan sesuai kriteria inklusi yaitu sesuai kata kunci, digital health, mHealth, mobile aplication caregiver, and family caregiver. Jumlah artikel yang dianalisis sejumlah 10 artikel dari total artikel 137 artikel. Metode critical appraisal artikel menggunakan PICO. Hasil telaah literatur manfaat dari penggunaan digital health intervention yaitu meningkatkan kesehatan mental cargiver, meningkatkan pengetahuan caregiver dalam merawat anggota keluarga yang sakit, membantu keluarga mengurangi beban ekonomi, meningkatkan kualitas hidup caregiver. Kesimpulan manfaat digital health dapat membuat caregiver memenuhi tugas kesehatan keluarga menjadi lebih optimal,tingkat pemulihan anggota keluarga lebih baik. Kontribusi penelitian dalam pengembangan pelayanan keperawatan keluarga dapat meningkatkan akses promosi kesehatan melalui digital health lebih optimal dan berkembang.</p> 2025-06-11T08:34:14+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6573 Efektivitas Simulasi Bencana Gempa Bumi terhadap Kesiapsiagaan Menghadapi Risiko Gempa Megathrust pada Kalurahan Depok Kulon Progo 2025-06-11T10:45:23+00:00 Setyawan Nugroho setyawannugroho63@gmail.com Endah Tri Wulandari livana.ph@gmail.com Istiqomah Rosidah livana.ph@gmail.com <p>Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap bencana alam, salah satunya adalah gempa bumi megathrust yang memiliki potensi besar memicu tsunami. Kalurahan Depok merupakan salah satu wilayah yang berada dekat dengan zona subduksi selatan Pulau Jawa, sehingga memiliki risiko tinggi terhadap gempa megathrust. Upaya peningkatan kesiapsiagaan menjadi hal penting untuk meminimalkan dampak bencana. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui efektivitas simulasi gempa bumi terhadap kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi risiko gempa megathrust. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan rancangan two-group pre-test post-test. Sampel berjumlah 130 responden terbagi ke dalam dua kelompok (eksperimen dan kontrol) menggunakan purposive sampling. Kelompok eksperimen menerima edukasi dan simulasi, sedangkan kelompok kontrol hanya mendapat edukasi. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner kesiapsiagaan dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada kesiapsiagaan setelah simulasi (p = 0,000) kemudian perbandingan antara kelompok eksperimen dan kontrol menunjukkan perbedaan signifikan pada hasil post-test (p = 0,000) sehingga dapat disimpulkan bahwa simulasi bencana terbukti efektif dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Kalurahan Depok terhadap risiko gempa megathrust.</p> <p>&nbsp;</p> 2025-06-11T10:45:22+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6578 The Exploring Health Sciences Students Reflections on Emergency Response Learning 2025-06-11T10:57:59+00:00 Marcel Antoni marcel.antoni@ukrida.ac.id Suparto Suparto suparto@ukrida.ac.id William Willian william1706@ukrida.ac.id Stepanus Maman Hermawan utdhermawan@gmail.com <p style="font-weight: 400;">Sudden cardiac arrest is a crita</p> <p>Sudden cardiac arrest is a critical medical condition requiring immediate intervention and basic emergency competencies among future healthcare professionals. Learning experiences related to emergency response are essential for health sciences students as they prepare for clinical responsibilities. This study explores students' reflections on their experiences in learning emergency response interventions, emphasizing perceived challenges and expectations for improved learning processes. A descriptive qualitative design was adopted, and data were collected through in-depth interviews with 12 health sciences students who had recently completed a formal emergency response learning module. Thematic analysis revealed four key areas: difficulty in maintaining correct procedural techniques, limited familiarity with emergency devices, performance anxiety under simulated pressure, and insufficient opportunities for repetition and feedback. Students expressed the need for extended practice time, realistic scenario-based learning, and formative assessments to reinforce competence and confidence. These reflections offer valuable insights for educators to develop more responsive, participatory, and psychologically supportive approaches in emergency response education, ultimately enhancing students' preparedness for real-life clinical challenges.</p> <p style="font-weight: 400;">ical medical condition requiring immediate intervention and basic emergency competencies among future healthcare professionals. Learning experiences related to emergency response are essential for health sciences students as they prepare for clinical responsibilities. This study explores students' reflections on their experiences in learning emergency response interventions, emphasizing perceived challenges and expectations for improved learning processes. A descriptive qualitative design was adopted, and data were collected through in-depth interviews with 12 health sciences students who had recently completed a formal emergency response learning module. Thematic analysis revealed four key areas: difficulty in maintaining correct procedural techniques, limited familiarity with emergency devices, performance anxiety under simulated pressure, and insufficient opportunities for repetition and feedback. Students expressed the need for extended practice time, realistic scenario-based learning, and formative assessments to reinforce competence and confidence. These reflections offer valuable insights for educators to develop more responsive, participatory, and psychologically supportive approaches in emergency response education, ultimately enhancing students' preparedness for real-life clinical challenges.</p> <p style="font-weight: 400;">Keywords: Education, Emergencies, Learning, Readiness, Reflection</p> 2025-06-11T10:57:59+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6606 Pendidikan Kesehatan Menggunakan Video Edukasi Islam terhadap Minat Berhenti Merokok pada Mahasiswa” 2025-06-22T23:17:17+00:00 Linda Jurwita jurwita92@gmail.com Dedi Irawan livana.ph@gmail.com Nurul Maulidya livana.ph@gmail.com Sarah Dwi Fitria livana.ph@gmail.com <p>Merokok merupakan salah satu perilaku yang sangat merugikan. Fenomena saat ini merokok menjadi trend di semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa dan tidak menutup kemungkinan untuk mereka yang sebelumnya sudah merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan video edukasi islam terhadap minat berhenti merokok pada mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Sarjana Universitas Sains Cut Nyak Dhien Langsa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain one group pretest-postest. Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan menggunakan teknik Total Sampling dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel penelitian, jadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sains Cut Nyak Dhien Langsa sebanyak 20 orang. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata minat berhenti merokok sebelum diberikan pendidikan kesehatan menggunakan video edukasi islam adalah 26,8 dengan median 25 dan standar deviasi 4,234 dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan menggunakan video edukasi islam adalah 32,8 dengan median 34 dan standar deviasi 5,644. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan video edukasi islam terhadap minat berhenti merokok pada mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Sarjana Universitas Sains Cut Nyak Dhien dengan p-value 0,001 (p&lt;0,05).</p> 2025-06-22T23:17:17+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6719 Pengaruh Murottal Al Qur’an terhadap Kualitas Tidur Bayi 6-12 Bulan 2025-06-23T00:03:16+00:00 Yulianti Yulianti antiyuli131@gmail.com Jasmani Jasmani antiyuli131@gmail.com <p>Masa bayi merupakan masa emas dalam pencapaian pertumbuhan dan perkembangan anak yang tentunya memerlukan perhatian khusus. Salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi adalah tidur dan istirahat. Tidur nyenyak sangat penting bagi pertumbuhan bayi, karena saat tidur pertumbuhan otak bayi mencapai puncaknya. Mengatasi gangguan tidur pada bayi dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan nonfarmakologi. Secara nonfarmakologi&nbsp; yaitu&nbsp; dengan&nbsp; terapi&nbsp; musik, salah satu terapi musik murrotal Al Qur’an. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh murottal Al Qur’an terhadap kualitas tidur bayi 6-12 bulan di wilayah kerja puskesmas wara selatan. Jenis penelitian yang digunakan Pre-Experimental dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design yaitu dengan memberikan pretest atau pengamatan awal terlebih dahulu sebelum diberikan perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja puskesmas wara selatan yang berjumlah 34 bayi dan sampel sebanyak 34 bayi. Hasil penelitian menggunakan uji statistik wilcoxon didapatkan nilai sig. 0,000 &lt; 0,005.</p> 2025-06-23T00:03:15+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6585 Hubungan Fungsi Manajemen Pengarahan Kepala Ruangan dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan 2025-06-23T00:29:02+00:00 Norman Alfiat Talibo alfytalibo@gmail.com Irma M. Yahya livana.ph@gmail.com <p>Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan keperawatan yang berfungsi sebagai bukti tertulis dan dasar pengambilan keputusan dalam pemberian asuhan kepada pasien. Tujuan penelitian diketahuinya hubungan antara pengarahan kepala ruangan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rumah sakit Tk.&nbsp; III Bhayangkara Manado. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitik yang bersifat cross sectional. Sampel berjumlah 41 responden dengan teknik Sampel adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengarahan kepala ruangan dan pendokumentasian asuhan keperawatan, selanjutnya data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan uji analisis statistik chi square.&nbsp; Hasil penelitian yang didapatkan adalah nilai p = 0,000 lebih kecil dari nilai α ≤ 0,05, yang artinya ada hubungan antara pengarahan kepala ruangan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan.</p> 2025-06-23T00:29:02+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6554 Kesiapsiagaan Sekolah Dasar Negeri Kaliurang 1 dalam Menghadapi Erupsi Gunung Merapi (Sudi Kualitatif)” 2025-06-23T22:31:11+00:00 Muhammad Firhat Humaidie firhat.humaidie@gmail.com Endah Tri Wulandari livana.ph@gmail.com Istiqomah Rosidah livana.ph@gmail.com <p>Indonesia memiliki 129 gunung berapi aktif, contohnya adalah Gunung Merapi. Dampak yang ditimbulkan oleh erupsi gunung berapi memberikan berbagai dampak negatif. Kesiapsiagaan bencana adalah salah satu langkah yang dapat dipersiapkan untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesiapsiagaan Sekolah Dasar Negeri Kaliurang 1 dalam menghadapi erupsi Gunung Merapi. Penelitian ini berjenis kualitatif fenomenologi dengan metode wawancara. Pemilihan subjek menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur. Penelitian ini menghasilkan tiga tema, yaitu tema 1: konsep bencana alam, tema 2: konsep erupsi, tema 3: Mitigasi dan kesiapsiagaan bencana erupsi, tema 4: Tanggap darurat bencana erupsi. Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan bahwa Informan menggambarkan kerugian yang diakibatkan erupsi dapat berupa material maupun immaterial. Pada tahap pre bencana narasumber menjelaskan bahwa persiapan yang telah dilakukan meliputi sosialisasi dan simulasi agar tahu dan siap jika suatu saat terjadi erupsi. Dalam fase tanggap darurat, langkah pertama yang harus dilakukan adalah untuk jangan panik dan menenangkan anak. Setelah itu menunggu instruksi untuk mengungsi dan mencari tempat aman. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti lebih dalam seperti mengembangkan pedoman wawancara terkait kesiapsiagaan erupsi dan melibatkan semua umur ataupun golongan masyarakat agar dapat memberikan gambaran dengan lebih spesifik.</p> 2025-06-23T22:31:11+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6641 Penerapan Senam Nifas dalam Mempercepat Proses Involusi Uteri pada Ibu Post Partum 2025-06-23T22:57:45+00:00 Nosi Delianti nosidelianti@usk.ac.id <p>Post Partum merupakan masa sesudah persalinan atau nifas yang memerlukan waktu pemulihan selama 6 minggu. Senam nifas menjadi salah satu intervensi dalam mempercepat proses involusi uteri pada ibu post partum. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses involusi uteri pada ibu post partum. Desain penelitian ini bersifat deskritif dengan metode pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dengan responden berupa 2 orang ibu post partum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan TFU sebelum dilakukan intervensi pada subjek I yaitu 2 jari dibawah pusat dan pada subjek II yaitu 2 jari dibawah pusat. Setelah dilakukan intervensi pada subjek I penurunan TFU 3 jari dibawah pusat terjadi pada hari ke lima dengan kontraksi uterus keras sedangkan pada subjek ke II didapatkan pada hari ke tujuh TFU setinggi 3 jari dibawah pusat dengan kontraksi uterus keras. Penelitian ini membuktikan bahwa terapi senam nifas berpengaruh dalam mempercepat proses involusi uteri pada ibu post partum.</p> 2025-06-23T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6665 Pengaruh Stunting pada Tumbuh Kembang Anak Periode Golden Age: Literatur Review 2025-06-23T23:12:28+00:00 Maulida Maulida maulida@bbg.ac.id Mela Hayani maulida@bbg.ac.id Yennizar Yennizar maulida@bbg.ac.id Nuri Nazari maulida@bbg.ac.id Popy Citra Sari Morian maulida@bbg.ac.id <p>Stunting merupakan permasalahan gizi kronik yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, terutama pada masa golden age (0–5 tahun). Pada masa ini, pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak berlangsung sangat pesat, sehingga gangguan asupan gizi akan berdampak serius terhadap kualitas hidup anak di masa depan. Di Indonesia, prevalensi stunting masih tergolong tinggi dan telah menjadi ancaman bagi kualitas sumber daya manusia. Kurangnya pemahaman orang tua mengenai gizi, pola pengasuhan yang tidak tepat, serta rendahnya akses dan pemanfaatan layanan kesehatan dasar menjadi faktor utama yang memperburuk kondisi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara komprehensif faktor-faktor penyebab dan dampak stunting terhadap tumbuh kembang anak pada masa golden age, serta mengevaluasi efektivitas berbagai intervensi yang telah dilakukan guna mencegah dan menangani masalah tersebut. Penataan Literature review ini diawali dari proses pencarian jurnal hingga penyaringan&nbsp; dikumpulkan jadi 6 artikel. Hasil dari berbagai studi menunjukkan bahwa stunting memiliki pengaruh signifikan terhadap aspek fisik, kognitif, dan afektif anak. Anak dengan status gizi kurang memiliki risiko lebih tinggi mengalami keterlambatan perkembangan, baik secara motorik maupun mental. Di berbagai daerah seperti Yogyakarta, Aceh, dan Tasikmalaya, faktor dominan penyebab stunting adalah kurangnya pemenuhan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, pengetahuan gizi yang rendah, serta kebiasaan makan anak yang tidak sehat. Intervensi berbasis edukasi terbukti mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua serta kader posyandu dalam mendeteksi dini penyimpangan perkembangan anak.</p> 2025-06-23T23:12:28+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6676 Hubungan Beban Kerja dengan Perilaku Caring Perawat Kamar Operasi Rumah Sakit X Denpasar 2025-07-01T08:08:10+00:00 Lucia Ni Luh Yuniarti luciayuniarti@gmail.com Ni Luh Putu Mira Santana Sari livana.ph@gmail.com I Ketut Sudiarta livana.ph@gmail.com I Dewa Ketut Adi Antara livana.ph@gmail.com <p>Prilaku caring merupakan inti&nbsp; dari praktik keperawatan. Perawat berperan penting pada pasien dan bertanggung jawab terhadap pelayanan pasien selama 24 jam. Tuntutan kerja yang tinggi&nbsp; menyebabkan aktivitas kerja perawat juga meningkat serta dapat menjadikan beban kerja tersendiri bagi perawat termasuk perawat kamar operasi. Di kamar operasi, perawat dihadapkan pada kondisi kerja yang kompleks, tekanan waktu tinggi, serta tanggung jawab besar terhadap keselamatan pasien. Beban kerja yang tinggi dapat mempengaruhi pelayanan perawat dan menurunkan caring perawat, sehingga menimbulkan keluhan terhadap pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara beban kerja dengan prilaku caring perawat di kamar operasi Rumah Sakit X Denpasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif korelational dengan pendekatan cross sectional. Penentuan sampel menggunakan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 51 responden. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner beban kerja dan kuisioner prilaku caring. Analisa data menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil uji ststistik yang telah dilakukan dari 51 responden didapatkan nilai p-value sebesar 0,018 (&lt;0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara beban kerja perawat dengan prilaku caring&nbsp; di kamar operasi Rumah Sakit X Denpasar. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin rendah beban kerja yang dimiliki oleh perawat makan akan semakin tinggi prilaku caring perawat.</p> 2025-06-28T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6677 Strategi Pengembangan Inovasi Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit: Literature Review 2025-07-01T08:19:24+00:00 I Wayan Septa Wijaya livana.ph@gmail.com Ni Putu Indah Rosita indah.rosita@triatmamulya.ac.id Ida Ayu Dwidyaniti Wira livana.ph@gmail.com Nitya Nijyoti livana.ph@gmail.com I Nyoman Gede Bayu Wiratama Suwedia livana.ph@gmail.com <p>Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan menghadapi tantangan organisasi yang dinamis dan kemajuan teknologi yang pesat di era digital. Oleh karena itu, strategi inovatif dalam manajemen sumber daya manusia (SDM) sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan dan menjaga daya saing rumah sakit. <strong>Tujuan:</strong>&nbsp;Penelitian ini bertujuan untuk mengulas dan merangkum berbagai strategi pengembangan inovasi dalam manajemen SDM di rumah sakit melalui tinjauan literatur. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan menganalisis artikel-artikel yang diperoleh dari mesin pencari Google Scholar dalam rentang tahun 2020 hingga 2024. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian meliputi “human resource management”, “hospital”, dan “innovative management strategies”. Dari total 37 artikel yang ditemukan, sebanyak 15 artikel yang memenuhi kriteria inklusi digunakan dalam kajian ini. Artikel yang dipilih merupakan artikel original, berbahasa Indonesia dan Inggris, bersifat open access, dan tersedia dalam versi full-text. Analisis dilakukan dengan menelaah isi artikel terkait pendekatan, metode, dan temuan utama mengenai inovasi strategi manajemen SDM di rumah sakit. Kajian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif dan kolaboratif menjadi faktor utama pendorong inovasi di rumah sakit. Berbagai inovasi pelatihan SDM seperti pembelajaran berbasis teknologi, microlearning, penggunaan simulasi, dan gamifikasi terbukti meningkatkan keterlibatan dan efektivitas pembelajaran. Penerapan e-learning memungkinkan fleksibilitas pembelajaran sesuai kebutuhan individu. Selain itu, penggunaan analisis data dan komunikasi yang efektif turut berkontribusi dalam pengambilan keputusan strategis dan peningkatan produktivitas staf. Pengembangan strategi manajemen SDM yang inovatif dan berbasis teknologi sangat penting agar rumah sakit mampu beradaptasi dan bertahan dalam menghadapi tantangan transformasi digital.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> 2025-06-28T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6864 Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu dalam Pencegahan Kejang Demam pada Anak Balita 2025-07-10T20:13:47+00:00 Ferry Ronaldo kaede980@gmail.com Putria Carolina livana.ph@gmail.com Tomi Satalar livana.ph@gmail.com Ariani H livana.ph@gmail.com <p>Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh lebih dari 38ºC. Sering terjadi pada waktu anak berusia antara 6 bulan sampai 5 tahun. Pengetahuan ibu diperlukan agar tindakan yang diberikan pada anaknya yang mengalami kejang demam dapat sesuai. Dampak positif apabila orang tua terutama ibu mengetahui cara pencegahan kejang demam maka anak dapat segera tertangani dengan tepat. Sebaliknya dampak negatif apabila pengetahuan dan sikap ibu tentang pencegahan kejang demam masih kurang, dan penanganan yang diberikan tidak cepat dan tepat dapat memicu resiko terjadinya kejang demam pada anak balita. Penelitian ini untuk menganalisis Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Pencegahan Kejang Demam Pada Anak Balita. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan jenis penelitian Korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki anak balita di Puskesmas Menteng Palangka Raya. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Menggunakan uji statistik Chi Square. Berdasarkan hasil uji Chi Square didapatkan p value =0,000 &lt;0,05 maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Pengetahuan Dengan Sikap Ibu dalam Pencegahan Kejang Demam pada Anak Balita di UPT Puskesmas Menteng Palangka Raya.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6718 Evaluasi Kesesuaian Penyimpanan High Alert Medication di Instalasi Farmasi Rumah Sakit 2025-07-10T20:43:06+00:00 Emiliana Ansika Kontesa ansykontesa@gmail.com Nurfiddin Farid ansykontesa@gmail.com Fitriani Fajri Ahmad ansykontesa@gmail.com <p>Kesalahan dalam pemberian obat di rumah sakit masih menjadi masalah serius yang berdampak pada keselamatan pasien, terutama ketika menyangkut obat-obatan yang tergolong high alert medication (HAM). Obat-obatan ini memiliki risiko tinggi menyebabkan cedera serius jika terjadi kesalahan dalam penyimpanan atau penggunaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian penyimpanan HAM di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan standar dari Permenkes No. 72 Tahun 2016 dan Peraturan BPOM No. 4 Tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan observasional dan dokumentasi. Observasi dilakukan pada tiga unit instalasi farmasi, yaitu Apotek, Gudang, dan Depo OK. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesesuaian penyimpanan HAM sebesar 90% di Apotek, 83,33% di Gudang, dan 85% di Depo OK. Beberapa ketidaksesuaian ditemukan, seperti ketiadaan jarak antar obat, belum adanya daftar HAM yang ditempel, dan pelabelan yang belum menjangkau satuan terkecil. Hasil ini menunjukkan perlunya perbaikan dalam infrastruktur penyimpanan dan peningkatan kompetensi tenaga farmasi melalui pelatihan berkala. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam upaya peningkatan keselamatan pasien melalui pengelolaan penyimpanan obat berisiko tinggi yang lebih aman dan sesuai standar.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6740 Efektifitas Pemberian Milkshake Kurma (Phoenix Dactylifera L) terhadap Percepatan Pembukaan Serviks pada Ibu Bersalin” 2025-07-10T20:59:34+00:00 Erlina Ester hwulandarypane@gmail.com Herviza Wulandary Pane hwulandarypane@gmail.com Dia Ayu Melati Putri hwulandarypane@gmail.com <p>Persalinan merupakan proses fisiologis yang penting bagi ibu dan bayi, di mana pembukaan serviks menjadi indikator utama kemajuan persalinan. Pembukaan yang lambat dapat meningkatkan risiko intervensi medis seperti induksi dan operasi caesar. Kurma (Phoenix Dactylifera L) dikenal memiliki kandungan zat gizi seperti tanin, serat, kalium, dan senyawa fitokimia yang berperan dalam stimulasi hormon oksitosin, sehingga berpotensi mempercepat pembukaan serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian milkshake kurma (Phoenix Dactylifera L) terhadap percepatan pembukaan serviks pada ibu bersalin di Klinik H. Syahruddin Tahun 2025. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest. Sampel berjumlah 30 ibu bersalin yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemberian milkshake kurma seluruh responden mengalami pembukaan serviks lambat (100%), sedangkan sesudah pemberian, 80% responden mengalami pembukaan cepat (1–2 cm/jam). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,000 (p &lt; 0,05), yang berarti terdapat pengaruh signifikan antara pemberian milkshake kurma dengan percepatan pembukaan serviks. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa milkshake kurma efektif dalam mempercepat pembukaan serviks pada ibu bersalin.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6814 Hubungan Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil dengan Perilaku Ibu Hamil terhadap Tanda Bahaya Kehamilan 2025-07-11T01:23:50+00:00 Suci Qardhawijayanti suciqardhawijayanti08@gmail.com Asmah Sukarta suciqardhawijayanti08@gmail.com Rostina Mansyur suciqardhawijayanti08@gmail.com <p>Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong tinggi, sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan dalam mengenali dan menangani tanda bahaya kehamilan. Salah satu upaya preventif yang dilakukan pemerintah adalah melalui program kelas ibu hamil, yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pemanfaatan kelas ibu hamil dengan perilaku ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan di wilayah kerja UPT Puskesmas Pujananting, Kabupaten Barru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional dan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada 38 responden ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara keikutsertaan dalam kelas ibu hamil dengan perilaku ibu terhadap tanda bahaya kehamilan (p = 0,00), tingkat pengetahuan (p = 0,041), serta sikap ibu hamil (p = 0,00). Kelas ibu hamil berperan penting dalam meningkatkan kemampuan ibu dalam mendeteksi tanda bahaya kehamilan, sehingga dapat mencegah komplikasi dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6877 An Overview Risk Factors for Pneumonia in Pre-school Children 2025-07-11T08:33:42+00:00 I Kadek Artawan ikd.artawan@undiksha.ac.id Ni Wayan Ardiana Sastrayanti Diansastra777@gmail.com I Wayan Remiyasa Diansastra777@gmail.com <p>Pneumonia is an acute infection affecting the lung tissue (alveoli) caused by various microorganisms, including viruses, fungi, and bacteria. One of the risk factors is the presence of polluted air, an unhealthy environment that increases children's exposure to bacteria and viruses due to the polluted environment. If this condition continues, it will cause various impacts until death. The general objective in conducting this study was to determine the overview of risk factors causing pneumonia in pre-school children. This study used a descriptive method with a quantitative approach, the sampling technique used in this study was Accidental sampling, with a population of 186 and a sample size of 127 respondents. The research instrument used was a questionnaire. The questionnaire contained 10 questions about 10 indicators of PHBS. The data was then analysed by univariate analysis<strong>.</strong> The results of research from 127 respondents, namely from the number of 10 indicators of PHBS, the highest number of not done is consuming fruit and vegetable foods every day, namely as many as ‘yes’ 72 (56%), ‘no’ 55 (43%). Of the 10 indicators of PHBS, the most common risk factor for pneumonia is not eating fruits and vegetables, so monitoring the nutritional status of toddlers is the most important and main concern to prevent pneumonia.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6873 Model Penyesuaian Unit Cost Layanan Hemodialisa Berbasis INA-CBGS 2025-07-13T00:26:28+00:00 Faris Akbar Anthony farisanthony8@gmail.com Erliany Syaodih erliany.syaodih15@gmail.com Mira Veranita mirave2198@gmail.com <p>Ketidaksesuaian antara tarif INA-CBGs dan biaya riil layanan Hemodialisa menjadi tantangan besar bagi keberlanjutan layanan kesehatan di rumah sakit, termasuk di RS Bhayangkara TK III Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung unit cost layanan Hemodialisa secara akurat menggunakan pendekatan Activity-Based Costing (ABC), serta menyusun model penyesuaian tarif berdasarkan hasil perhitungan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara, serta dokumentasi laporan keuangan dan aktivitas unit Hemodialisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unit cost layanan Hemodialisa berdasarkan metode konvensional adalah Rp1.373.461, sedangkan setelah penerapan metode ABC dan skema kerja sama operasional (KSO), unit cost terkoreksi menjadi Rp782.929. Koreksi biaya ini didorong oleh alokasi biaya yang lebih efisien serta pengalihan beban bahan habis pakai ke mitra KSO. Perhitungan Recovery Rate Cost (RRC) juga menunjukkan peningkatan efisiensi, dari 64,3% menjadi 112,8%, yang menandakan bahwa tarif INA-CBGs telah mencukupi biaya aktual pasca penyesuaian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode ABC memberikan gambaran biaya yang lebih akurat dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan strategis, penyesuaian tarif, dan peningkatan efisiensi layanan.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6890 Persepsi Pegawai terhadap Iklim Organisasi dalam Unit Rumah Sakit: Studi Kualitatif 2025-07-13T00:35:04+00:00 Evlindari Sentani Daulay wirabangsatebingtinggi@gmail.com Nona Try Agista wirabangsatebingtinggi@gmail.com <p>Iklim organisasi memegang peranan penting dalam membentuk persepsi, motivasi, dan kinerja pegawai di lingkungan rumah sakit, khususnya pada unit administrasi yang menopang sistem pelayanan secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi pegawai terhadap iklim organisasi di unit administrasi Rumah Sakit Umum (RSU) Bina Kasih Medan. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan desain fenomenologis, yang dilaksanakan pada April 2025. Tiga orang pegawai administrasi dipilih sebagai partisipan melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan panduan semi-terstruktur, dan dianalisis menggunakan metode analisis tematik Braun &amp; Clarke. Hasil penelitian mengidentifikasi tiga tema utama yang mencerminkan persepsi pegawai terhadap iklim organisasi, yaitu: (1) Kepemimpinan dan Dukungan Atasan, (2) Komunikasi dan Koordinasi Kerja, serta (3) Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi. Partisipan mengungkapkan bahwa dukungan emosional dan profesional dari atasan, komunikasi yang konsisten, serta budaya kerja yang hangat dan kolaboratif menjadi faktor kunci yang membentuk iklim kerja positif. Sebaliknya, ketidakjelasan struktur dan perubahan informasi yang tidak terkoordinasi menciptakan ketidakpastian dan stres kerja. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap dimensi subjektif iklim organisasi di lingkungan administratif rumah sakit. Temuan ini penting sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan organisasi yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan psikososial pegawai administratif.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6802 Risk Factor Acute Coronary Syndrome (ACS): A Systematic Review 2025-07-13T14:25:52+00:00 Sukandriani Utami sukandriani@gmail.com I Made Putra Biantara livana.ph@gmail.com I Gusti Ayu Kadek Arisarasmitha livana.ph@gmail.com Nurul Amiliana Putri livana.ph@gmail.com <p>Acute Coronary Syndrome (ACS) remains the leading cause of morbidity and mortality globally, requiring a deeper understanding of its modifiable risk factors to inform prevention strategies. Objective: This study aims to identify the dominant risk factors contributing to ACS. Method: This systematic review synthesizes evidence from 11 peer-reviewed articles published between 2020 and 2025, sourced from PubMed and Google Scholar. Results: Among the studies evaluated, five major risk factors consistently emerged as significantly associated with ACS incidence: hypertension, smoking, diabetes mellitus, dyslipidemia, and obesity. Hypertension is the most commonly reported factor, demonstrating its important role in endothelial dysfunction and the development of atherosclerotic plaques. Smoking emerges as a strong and modifiable behavior-related risk, exacerbating oxidative stress and inflammation. Diabetes mellitus is associated with accelerated microvascular damage and atherogenesis, while dyslipidemia contributes through an imbalance of LDL and HDL cholesterol levels, promoting plaque formation. Obesity acts as an overarching metabolic disruptor, affecting four other risk factors through pathways involving insulin resistance and systemic inflammation. Conclusions: These findings reinforce the multifactorial etiology of ACS and highlight the urgent need for integrated public health interventions targeting these modifiable risks. Early identification and management of these conditions are critical to reducing the burden of ACS globally.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6838 Hubungan Lama Menderita dan Penyakit Komorbid dengan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi” 2025-07-14T09:43:20+00:00 Firza Pinamiranti firzapinamiranti@gmail.com <p>Hipertensi menjadi satu diantara masalah kesehatan utama di negara berkembang maupun negara maju. Hipertensi adalah kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah dengan nilai tekanan sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan diastoliknya bernilai ≥ 90 mmHg. Tekanan darah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor penting yang berkaitan dengan tekanan darah adalah lama menderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama menderita hipertensi dan komorbid dengan tekanan darah pada penderita hipertensi. Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis hipotesis yang digunakan adalah uji chi kuadrat. Penelitian ini telah melalui telaah etik dengan nomor registrasi 1223/F.9-UMJ/VIII/2023. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p&lt;0,005 yang berarti terdapat hubungan lama menderita hipertensi dan komorbid dengan tekanan darah pada penderita hipertensi. Terdapat hubungan lama menderita hipertensi dan komorbid dengan tekanan darah pada penderita hipertensi di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang.</p> <h2>&nbsp;</h2> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6926 Penerapan Algoritma Naïve Bayes untuk Prediksi Penyakit Depresi pada Mahasiswa 2025-07-15T03:08:00+00:00 Adie Wahyudi Oktavia gama adiewahyudi@undiknas.ac.id Agustini Degni Melsy Grren livana.ph@gmail.com I Gusti Ngurah Darma Paramartha livana.ph@gmail.com Gede Humaswara Prathama livana.ph@gmail.com Ni Made Widnyani livana.ph@gmail.com Md. Wira Putra Dananjaya livana.ph@gmail.com <p class="17"><em>Depression is one of the most serious mental health problems among college students, but it often goes unnoticed due to social stigma and limited access to psychological services. This study aims to apply the Naïve Bayes algorithm to predict depression in college students based on various factors, such as academic pressure, sleep duration, eating habits, financial stress, and family history of mental disorders. The model was built using 502 data obtained from the Kaggle platform, through the stages of data preprocessing, transformation, classification using Gaussian Naïve Bayes, and evaluation using a confusion matrix. The implementation process was carried out in Google Colab using the scikit-learn library. The evaluation results showed very good model performance with an accuracy of 97%, precision of 96%, recall of 98%, and F1-score of 97%. These findings indicate that the Naïve Bayes algorithm can be used effectively as an anonymous and efficient early screening tool for depression and has the potential to support increased awareness and mental health interventions in the college student environment.</em></p> <p>&nbsp;</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6732 Pengaruh Pemberian Susu Kedelai pada Ibu Nifas terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi 2025-07-29T04:07:03+00:00 Rinda Lamdayani rindalamdayani5@gmail.com Apriyanti Aini livana.ph@gmail.com Popy Apriyanti livana.ph@gmail.com <p>Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. Salah satu upaya memperbanyak ASI adalah dengan meningkatkan asupan makanan yaitu mengkonsumsi sayuran dan buah- buahan yang mengandung laktagogum, vitamin C, vitamin A, protein, kalium, fosfor, asam folat akan dapat membantu meningkatkan produksi ASI seperti susu kedelai. Isoflavon dalam olahan kedelai dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI dan mengurangi resiko kanker payudara. Susu kedelai merupakan minuman olahan dari sari pati kacang kedelai yang memiliki banyak kandungan gizi dan manfaat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai pada ibu nifas terhadap peningkatan berat badan bayi. Penelitian ini menggunakan desain one group pre test and post test design, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan melibatkan kelompok perlakuan pre dan posttest. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember-Januari 2025. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kelompok perlakuan sebelum pemberian susu kedelai sebesar 3176,47 dan setelah pemberian susu kedelai sebesar 3705,88 dengan p value 0,007 &lt; 0,05, yang artinya Ha diterima yaitu ada pengaruh pemberian susu kedelai pada ibu nifas terhadap peningkatan berat badan bayi di wilayah kerja Puskesmas Bunga Mayang Martapura.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6827 An Analysis of Students Reading Comprehension Difficulties 2025-07-30T10:27:44+00:00 Riski Wulandari riskiwulandari.021@gmail.com Aulia Azmi riskiwulandari.021@gmail.com Noor Aisyah riskiwulandari.021@gmail.com Faida Azhimia riskiwulandari.021@gmail.com <p>Schools, as key educational institutions, play a vital role in fostering 21st-century skills, notably the 4Cs: critical thinking, creativity, communication, and collaboration. Among these, reading ability stands out as a fundamental skill in elementary education, essential for students' overall learning success. This study investigates the reading comprehension difficulties experienced by students at Sekolah Dasar Teologi Kristen Galilea Banjarmasin. The study aims to analyze these difficulties in depth to provide insights into improving reading instruction and enhancing student learning outcomes. Objective to determine the reading difficulties of grade five students at SDTK Galilea Banjarmasin. Quantitative descriptive method research design. The population is the grade five at SDTK Galilea Banjarmasin, with a total sample of fitteen students. This research was conducted by distributing questions to children. Based on the data it can be know that 53,32% students has difficulties in determining main idea, 36,66% of students has difficulties in understanding vocabulary, 29,99% of students has difficulties in finding detail information, 28,33% students has difficulties in locating references, 26,66% students has difficulties in making inferences. Based on the analysis of students’ reading comprehension test result at SDTK Galilea Banjarmasin it can be concluded that students face challenges in various aspects of reading comprehension. They particulary struggle with identifying main idea, identifying references, making references, locating detailed information in the text. These finding suggest that students’ overall reading comprehension is still low, indicating a need for targed instructional strategies to addres these issues in the learning procces.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6939 Pengaruh Pendidikan Kesehatan secara Demonstrasi: Memandikan Bayi terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum 2025-07-30T11:07:38+00:00 Sri Sat Titi Hamranani titihamranani@umkla.ac.id Retno Anggraini anggraenyretno007@gmail.com Devi Permatasari devi@umkla.ac.id <p>Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan infeksi. Namun, banyak ibu <em>post partum</em> yang belum mengerti tentang cara memandikan bayi dikarenakan kurangnya pengetahuan. Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri bagi orang tua, rasa khawatir dan takut karena belum mempunyai pengalaman dalam memandikan bayi baru lahir. Tujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan secara demonstrasi memandikan bayi terhadap tingkat pengetahuan pada ibu <em>post partum</em> di Ruang Kana RSUD Wonosari. Desain&nbsp; Penelitian&nbsp; <em>Quasi&nbsp; eksperimen</em>, dengan teknik pengambilan sampel&nbsp; secara <em>accidental sampling</em> sebanyak 30 orang ibu <em>post partum</em> di Ruang Kana RSUD Wonosari. <em>&nbsp;</em>Analisis bivariat menggunakan uji statistik dengan uji&nbsp; <em>Paired T Test</em> dan <em>Independen Sample T Test</em>. Rata-rata umur responden pada kelompok intervensi 25,13 ± 4,98 dan kelompok kontrol 26,4 ± 4,92. Mayoritas responden memiliki berpendidikan tingkat SMA (53,3%), multipara (63,3%), cara persalinan SC (66,7%), dan tidak bekerja (80%). Rerata peningkatan pengetahuan pada kelompok intervensi sebesar 8,45 dan pada kelompok kontrol sebesar 5,72. Hasil analisa melalui uji <em>Paired T Test</em> data pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi didapatkan <em>p-value</em> 0,000 dan pada kelompok kontrol didapatkan <em>p-value</em> 0,000.&nbsp; Hasil analisa pengaruh pendidikan kesehatan didapatkan hasil p-value 0,001 &lt; 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.&nbsp; Terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan secara demonstrasi terhadap tingkat pengetahuan ibu post partum di Ruang Kana RSUD Wonosari.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/7000 Penanganan Fimosis pada Anak: Sebuah Studi Kasus 2025-07-30T11:11:29+00:00 Titik Kusumawinakhyu titikkusumawinakhyu@gmail.com <p>Fimosis, yaitu kondisi di mana kulup tidak bisa ditarik sepenuhnya dari ujung penis, merupakan kelainan urologi yang sering ditemukan pada anak laki-laki. Walaupun fimosis yang bersifat fisiologis seringkali membaik seiring waktu, kondisi fimosis patologis memerlukan penanganan medis. Penelitian studi kasus ini bertujuan untuk menguraikan ciri-ciri klinis, metode diagnostik, dan hasil terapi pada tujuh pasien anak yang mengalami fimosis dan berkunjung ke Klinik Pratama X. Data retrospektif dikumpulkan dari catatan medis pasien yang menerima penanganan fimosis antara Januari 2024 hingga Mei 2025. Dari ketujuh kasus yang dianalisis, rentang usia pasien adalah 8 hingga 11 tahun, dengan keluhan utama meliputi kesulitan berkemih, balanitis berulang, dan akumulasi smegma. Analisa dalam penelitian ini menggunakan Analisa deskriptif berdasarkan hasil intervensi. Semua pasien menjalani prosedur sirkumsisi, sembuh dengan baik dan 2 mendapatkan terapi kortikosteroid topikal dan antibiotik oral,di karena adanya peradangan yang belum sembuh dikarenakan terlambat control untuk membuka kasa verban.&nbsp; Hasil penelitian menunjukkan bahwa sirkumsisi berhasil memberikan resolusi total pada semua kasus yang dioperasi. Keterlambatan membuka balutan kasa memerlukan pemantauan lebih lanjut dan lebih lama penyembuhannya. Studi ini menekankan pentingnya deteksi dini, penentuan penanganan yang disesuaikan dengan kondisi individu, dan edukasi orang tua untuk mencapai hasil terbaik pada anak dengan fimosis. Selain itu dokter wajib mengetahui kategori fimosis fisiologis dan patologis, agar keberhasilan pemelihan prosedur tepat dipilih dan tercapai waktu kesembuhan yang cepat.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6972 Analisis hubungan literasi kesehatan ibu dengan perkembangan Balita 2025-07-31T01:28:32+00:00 Anggie Pradana Putri anggie.pputri@gmail.com Sri Iswahyuni iswahyunisri@yahoo.com Rejo Rejo rejopras6@gmail.com Ady Irawan AM ady_irawan@udb.ac.id <p><strong>Latar Belakang:</strong> Periode usia nol sampai lima tahun merupakan masa emas perkembangan anak yang menentukan fondasi kognitif, motorik, bahasa, dan sosial-emosional. Literasi kesehatan ibu berperan penting dalam mendukung praktik pengasuhan yang optimal pada masa ini. <strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat literasi kesehatan ibu dan perkembangan balita. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan melibatkan 187 pasangan ibu-anak usia 0–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sukoharjo. Literasi kesehatan ibu diukur menggunakan HLS-EU-SF12-Indonesia, sedangkan perkembangan anak dinilai melalui Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. <strong>Hasil:</strong> Mayoritas ibu memiliki literasi kesehatan kategori inadequate (37,4%) dan problematic (34,8%). Sebanyak 35,8% balita menunjukkan perkembangan yang meragukan atau menyimpang. Hasil uji Chi-Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara literasi kesehatan ibu dan perkembangan balita (χ² = 21,84; p = 0,000), di mana tingkat literasi yang lebih baik berkorelasi dengan proporsi perkembangan anak yang lebih sesuai. <strong>Kesimpulan:</strong> Literasi kesehatan ibu berhubungan signifikan dengan perkembangan balita. Peningkatan literasi kesehatan ibu melalui intervensi edukatif yang kontekstual sangat penting untuk mendukung pengasuhan dan tumbuh kembang anak secara optimal.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Background:</strong> The early childhood period zero to five years is known as the golden age, which plays a vital role in shaping children’s cognitive, motor, language, and socio-emotional development. Mothers, as primary caregivers, have a significant influence on child development, especially through their level of health literacy. Maternal health literacy, defined as the ability to obtain, understand, assess, and apply health information, has been shown to affect parenting quality and the developmental outcomes of children. <strong>Objective:</strong> This study aimed to analyze the relationship between maternal health literacy and child development among mothers with children aged 0–59 months in the working area of Sukoharjo Public Health Center, Indonesia. <strong>Methods:</strong> A cross-sectional quantitative approach was employed with 187 mother–child pairs selected using stratified random sampling. Maternal health literacy was measured using the HLS-EU-SF12-Indonesia instrument, while child development was assessed with the Pre-Screening Developmental Questionnaire (KPSP). Data were analyzed using descriptive statistics and Chi-Square tests with SPSS 22.0. <strong>Results:</strong> The majority of mothers had low to problematic levels of health literacy (inadequate: 37.4%, problematic: 34.8%), while only 9.1% had excellent literacy. Meanwhile, 35.8% of children were found to have questionable or delayed development. A significant relationship was found between maternal health literacy and child developmental status (χ² = 21.84; df = 3; p &lt; 0.001), with higher literacy levels associated with a greater proportion of children achieving age-appropriate developmental milestones. <strong>Conclusion:</strong> Maternal health literacy is significantly associated with child development. Mothers with higher literacy levels are more likely to provide optimal caregiving and stimulation, leading to better developmental outcomes in their children. Strengthening maternal health literacy should become a strategic component in public health interventions to support early childhood development.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6932 Peningkatan Mutu dengan Pendekatan Syariah sebagai Solusi Etis dan Holistik 2025-07-31T02:02:56+00:00 Yahmin Setiawan livana.ph@gmail.com Nova Tri Handriyanto novatrihandriyantomars@gmail.com Maratu Solihah livana.ph@gmail.com Herry Octa Winarto livana.ph@gmail.com Dyan Novitalia livana.ph@gmail.com <p>Perkembangan dunia medis menuntut peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit. Namun, aspek etis sering diabaikan. Pendekatan Syariah menawarkan solusi yang menyelaraskan aspek teknis dan moral dalam pelayanan kesehatan, namun integrasinya masih kurang dieksplorasi, terutama di Indonesia. Pendekatan Syariah menawarkan sebuah kerangka kerja etis yang mendasar dalam Islam, yang tidak hanya menekankan aspek teknis dan profesional, tetapi juga aspek moral dan spiritual, tujuan penelitian untuk mengkaji integrasi prinsip-prinsip Syariah dalam mutu wajib rumah sakit, mengidentifikasi tantangan dan hambatan dalam implementasi, Menganalisis dampak penerapan pendekatan Syariah terhadap kepuasan pasien. Membuat rekomendasi untuk praktisi kesehatan dan pembuat kebijakan. Desain Penelitian kuantitatif dengan menggunakan <em>accidental sampling</em>, korespoden yang digunakan adalah pasien yang dirawat di Rumah Sakit X Kota Serang. Melakukan&nbsp; wawancara mendalam, survei, observasi, dan analisis dokumen. Menggunakan analisis data statistik deskriptif. Hasil ditemukan bahwa integrasi Syariah dalam mutu wajib meningkatkan kepuasan pasien. Integrasi prinsip-prinsip Syariah dalam mutu wajib rumah sakit adalah pendekatan yang layak dan menjanjikan. Dengan dukungan yang tepat, ini bisa menjadi solusi untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang unggul dan etis.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/7029 Therapeutic Pitfalls of Nicardipine (Calcium Channel Blocker) in Hypertensive Emergency with Low Ventricular Ejection Fraction: A Case Of Refractory Cardiogenic Shock 2025-07-31T02:44:00+00:00 Uta Provinsiana Sukmara utasukmara@upnvj.ac.id Nabila Mulyawan livana.ph@gmail.com <p>Nicardipine, a member of the dihydropyridine class of calcium channel blockers, is frequently employed for acute blood pressure control in hypertensive emergencies due to its potent and rapid vasodilatory effects. However, its use in patients with compromised cardiac function particularly those with significantly diminished left ventricular ejection fraction (LVEF) warrants caution, given its potential to depress myocardial contractility. This report presents the clinical course of a 72-year-old female patient with long-standing coronary artery disease and chronically reduced LVEF who was admitted in hypertensive crisis accompanied by respiratory failure. This study seeks to explore and understand the effects of intravenous nicardipine on vulnerable patients whose hearts are already weakend particulary those with severaly reduced left ventricular ejection fraction (LVEF). She was administered intravenous nicardipine at a conservative starting dose of 2 mg/hour. Within six hours, the blood pressure dropped precipitously from 252/138 mmHg to 88/46 mmHg. Despite prompt discontinuation of the drug and initiation of vasopressor support with norepinephrine and dobutamine, the patient’s condition rapidly worsened, progressing to cardiogenic shock and culminating in cardiac arrest on the sixth day in the intensive care unit. This case exemplifies the potential dangers of administering vasodilatory agents like nicardipine to patients with severely limited myocardial reserve. The convergence of systemic vasodilation, reduced inotropic support, and poor compensatory response likely precipitated the hemodynamic collapse.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6930 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Resiko Kehamilan 2025-08-09T07:15:50+00:00 Riska Azizah riskaazizah.1997@gmail.com Nova Khairunnisa novaaura2012@gmail.com Eulisa Fajriana eulisafajriana@gmail.com <p>Risiko kehamilan merupakan kondisi yang dapat meningkatkan potensi komplikasi selama kehamilan, persalinan, maupun masa nifas, baik bagi ibu maupun janin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan risiko kehamilan pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Cot Ba’u Sukajaya Kota Sabang. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 39 responden yang diambil secara purposive sampling, dengan kriteria inklusi tertentu. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara risiko kehamilan dengan usia ibu (p = 0,003), gravida (p = 0,037), kelengkapan kunjungan antenatal care (ANC) (p = 0,001), status anemia (p = 0,000), dan status gizi berdasarkan kekurangan energi kronik/KEK (p = 0,022). Ibu hamil yang berada di usia &lt;20 atau &gt;35 tahun, grandemultigravida, memiliki kunjungan ANC tidak lengkap, mengalami anemia, dan KEK memiliki peluang lebih besar mengalami kehamilan berisiko. Temuan ini menunjukkan pentingnya pemantauan faktor-faktor biologis dan perilaku kesehatan dalam upaya pencegahan kehamilan risiko tinggi.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6931 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kematian Neonatal 2025-08-09T07:20:39+00:00 Ismalia Ismalia ismalia.2424ismalia@gmail.com Nopa Arlianti nopa.arlianti@unmuha.ac.id Agustina Agustina agustina@unmuha.ac.id <p>Kematian neonatal merupakan salah satu indikator utama dalam menilai kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian neonatal di wilayah kerja Puskesmas Meureudu dan Puskesmas Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya. Penelitian ini menggunakan desain case control dengan pendekatan kuantitatif dan bersifat deskriptif analitik. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Sampel terdiri dari 32 kasus bayi yang meninggal pada masa neonatal dan 32 bayi yang hidup sebagai kelompok kontrol. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan dianalisis menggunakan uji regresi logistik sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kematian neonatal meliputi usia ibu (OR=23,4; p=0,001), paritas (OR=10,9; p=0,001), komplikasi persalinan (OR=25; p=0,001), jarak kelahiran (OR=10,2; p=0,007), BBLR (OR=3,85; p=0,010), dan asfiksia (OR=3,37; p=0,029). Paparan asap rokok berat juga menunjukkan hubungan bermakna secara signifikan (OR=2,45; p=0,077). Hasil ini menunjukkan pentingnya penguatan pelayanan antenatal, pengendalian risiko maternal, serta penanganan tepat terhadap kondisi bayi baru lahir dalam upaya menurunkan angka kematian neonatal di wilayah studi.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6976 Kombinasi Relaksasi Napas Dalam dan Hipnosisi Lima Jari terhadap Tingkat Kecemasan pada Penderita Asam Urat 2025-08-09T08:51:13+00:00 Asry Sulistyaningrum asrystikes@gmail.com Endah Sulistyani livana.ph@gmail.com Dewa Agung Gina Adriani livana.ph@gmail.com Yuventa Tuto Soba livana.ph@gmail.com <p>Gout arthiritis adalah asam yang berbentuk kristal dari hasil akhir metabolisme purin, pada penyakit ini juga memiliki kadar purin yang tinggi diakibatkan oleh faktor genetik, karena gaya hidup yang selalu makan makanan yang banyak mengandung zat purin. ada pun terapi yang digunakan untuk menurunkan kecemasan antara lain terapi farmakologi dan terapi non- farmakologi, salah satu terapi yang digunakan adalah terapi psikoterapi dengan teknik relaksasi napas dalam dan hipnosis lima jari (penghentian pikiran). Untuk mengetahui apakah tindakan relaksasi napas dalam dan hypnosis lima jari efektif pada perawatan pada pasien asam urat di wilayah kerja Puskesmas Kopeta. Jenis desain adalah penelitian studi kasus. Dari hasil evaluasi yang dilakukan tujuan tercapai sudah teratasi dan sebagian teratasi diantaranya: ansietas dari nilai 2(ansietas sedang) ke ansietas 0(tidak cemas), dan klien mampu melakukan aktivitas dengan normal dan didapatkan klien mengatakan rasa cemas dan takutnya sudah berkurang dengan nilai kecemasan 14 atau tidak cemas terlihat dari penurunan kadar asam urat 4,2 mg/dl. Terapi non farmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan salah satunya adalah terapi relaksasi napas dalam dan hipnosis lima jari. Relaksasi napas dalam adalah bagaimana cara melakukan napas dalam dan bagaimana cara mengembuskannya secara perlahan sehingga klien bernafas dengan efektif sehingga vital dan ventilasi paru meningkat sedangkan hipnosis lima jari merupakan proses di mana klien memusatkan pikirannya pada pengalaman indah yang pernah dilalui pada masa mudah atau memotivasi untuk cepat sembuh sambil menyentuh lima jari secara berurutan. Kombinasi relaksasi napas dalam dan hipnosisi lima jari untuk menurunkan tingkat kecemasan pada penderita asam urat.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6977 Gambaran Jenis Perilaku Bullying pada Anak Sekolah Dasar 2025-08-09T09:59:04+00:00 Antonia Rensiana Reong hernisulastien@ymail.com Marianus Oktavianus Wega livana.ph@gmail.com Gabriel Mane livana.ph@gmail.com Maria Mbola livana.ph@gmail.com <p>Bullying adalah bentuk penganiayaan beraneka ragam, yang ditandai dengan kegiatan yang dilakukan berulang kali pada seseorang terhadap agresi fisik atau emosional termasuk menggoda, menyebut nama, mengejek, mengancam, melecehkan, mengejek, mengaburkan, pengucilan sosial atau rumor. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran jenis perilaku Bullying pada anak usia sekolah dasar di SDK 078 paipenga Desa Tuwa, Kecamatan tanawawo, kabupaten Sikka. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif menggunakan data primer, yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada responden dengan variabel yang diteliti yaitu jenis perilaku Bullying pada anak usia sekolah dasar di SDK 078 Paipenga. Populasi penelitian ini 40 responden dengan sampel 40 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling.Analisa data menggunakan univariat.Berdasarkan kelompok jenis perilaku bullying, dari 40 responden hanya 1 orang(3%) yang tidak mengalami perilaku bullying; baik jenis bullying fisik,verbal maupun relasional. Yang mana mengalami jenis bullying fisik berjumlah 6 orang(15%), yang mengalami jenis bullying verbal berjumlah 8 orang(20%), yang mengalami jenis bullying fisik relasional berjumlah 11 orang(28%), yang mengalami jenis bullying fisik verbal berjumlah 1 orang(3%), yang mengalami jenis bullying verbal relasional berjumlah 1 orang(3%), dan responden yang mengalami ketiga jenis bullying sekaligus, bullying fisik, verbal dan relasional berjumlah 8 orang(20%). Dan kelompok jenis kelamin yang mengalami perilaku bullying yaitu berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang(70%), dan kelompok usia yang mengalami kasus bullying berada pada rentang usia 9-10 tahun sebanyak 31 orang(78%).</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6978 Gambaran Faktor-faktor Ketidakpatuhan Remaja Putri 2025-08-09T11:33:00+00:00 Maria Sofia Anita Aga hernisulastien@ymail.com Yustina Wela livana.ph@gmail.com Clara Yosefina Francis livana.ph@gmail.com Diana Febrianti Mone livana.ph@gmail.com <p>Faktor-faktor ketidakpatuhan remaja putri, terutama&nbsp;dalam konteks kepatuhan diet atau&nbsp;konsumsi suplemen seperti&nbsp;tablet tambah&nbsp;darah (TTD), meliputi berbagai&nbsp;aspek yang bersifat fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor-faktor ketidakpatuhan remaja putri kelas III SMA Negeri 1 Nita dalam mengomsumsi tablet tambah darah. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, populasi pada penelitian ini&nbsp; adalah remaja putri kelas III SMA Negeri 1 Nita dengan jumlah sampel sebanyak 127 siswa.Teknik sampling yang digunakan adalah kuota sampling, dan pengumpulan data menggunakan kuesioner faktor-faktor ketidakpatuhan remaja dalam mengonsumsi tablet tambah darah (TTD). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh usia remaja pertengahan merupakan kelompok umur dengan persentasi tertinggi tidak patuh dalam mengonsumsi TTD, Jumlah tablet&nbsp; terbanyak yang dikonsumsi remaja dalam satu bulan adalah 1 tablet, faktor yang menyebabkan remaja putri tidak &nbsp;mengomsumsi tablet tambah darah adalah Lupa sebanyak 83%, tidak memperoleh TTD (5%), Pusing (4%), takut (4%), tidak menyukai bau (4%) &nbsp;Faktor ketidapatuhan remaja putri dalam mengomsumsi tablet tambah darah yaitu karena Lupa sebanyak 106 (83%). tidak memperoleh TTD (5%), Pusing (4%), takut (4%), tidak menyukai bau (4%).</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6979 Peran Orangtua dalam Memberikan Makanan Bergizi Seimbang pada Anak dengan Stunting 2025-08-09T15:07:16+00:00 Mediatrix Santi Gaharpung hernisulastien@ymail.com Maria Sofia Anita Aga livana.ph@gmail.com Helena Kidi Labot livana.ph@gmail.com Mayatrisna Dua Dina livana.ph@gmail.com <p>Pemberian makanan dengan gizi seimbang pada balita diperlukan karena tubuh membutuhkan makanan yang mengandung nutrient seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air. Anak yang tidak mendapatkan asupan gizi seimbang karena pola makan yang buruk akan mengalami malnutrisi. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya stunting yaitu penyakit infeksi dan kurangnya asupan gizi. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pencegahan stunting yaitu memperbaiki pola asuh, pola makan, sanitasi dan akses air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orangtua dalam memberi makanan dengan gizi seimbang pada anak dengan stunting di Wilayah Dusun Nilo dan Dusun Kojatada, Desa Wuli Wutik, Kecamatan Nita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan empat orangtua yang memiliki anak stunting, menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara dan alat perekam. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi keseimbangan dalam kareteristik umur yaitu dewasa muda dan dewasa tua yang masing-masing berjumlah 2 orang (50%), distribusi tingkat pendidikan terbanyak yaitu SMA berjumlah 2 orang (50%) dan distribusi jenis pekerjaan terbanyak yaitu ibu rumah tangga berjumlah 3 orang (75%). Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa 4 informan menjalankan perannya sebagai fasilitator dengan baik. Peran orangtua dalam pemberian makanan dengan gizi seimbang pada anak dengan stunting sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat pendidikan, usia dan pekerjaan serta beberapa faktor lain seperti tidak memiliki media elektronik untuk mengakses informasi.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6981 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil 2025-08-09T15:20:22+00:00 Helena Kidi Labot hernisulastien@ymail.com Maria Kornelia Ringgi Kuwa livana.ph@gmail.com Yustina Wela livana.ph@gmail.com Maria Yosephina Ekarista livana.ph@gmail.com <p>Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil merupakan kondisi di mana ibu hamil mengalami kekurangan asupan energi (kalori) dan protein yang berlangsung lama atau menahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat usia, Pendidikan, pekerjaan, pendapatan perbulan, pengetahuan dan budaya&nbsp; pada ibu hamil KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Kewapante. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian deskripsi kuantitatif. Teknik pengambilan sampel Total Sampling sebanyak 48 responden menggunakan alat bantu kuesioner<strong>. </strong>Berdasarkan hasil penelitian.dilihat bahwa &nbsp;dari 6 faktor- faktor yang mempengaruhi KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kewapante, ada 4 faktor yang tidak mempengaruhi yaitu umur, pendidikan dan pekerjaan.&nbsp; Faktor&nbsp; usia 31 responden (64,5%) berusia 20-35 tahun, faktor pendidikan 21 responden (43,7%) pada jenjang SMA, dan faktor pekerjaan 42 responden (87,5%) yang tidak bekerja. Sedangkan 3 faktor lainnya mempengaruhi ibu hamil KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) yaitu faktor penghasilan, pengetahuan dan budaya pantang makanan. Faktor pendapatan perbulan rendah sebanyak&nbsp; 42 responden (87,5) berada pada ekonomi rendah,&nbsp; faktor pengetahuan&nbsp; kategori cukup sebanyak&nbsp; 28 responden (58,5%) dan faktor budaya pantang makanan terdapat&nbsp; 30 responden (62,7 %) ibu hamil KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK). Faktor Pengetahuan, penghasilan dan pengetahuan mempunyai peran dalam mempengaruhi terjadinya ibu hamil KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK).</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6982 Efektivitas Diet Ekstrak Daun Kelor terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Remaja Penderita Anemia 2025-08-09T19:14:40+00:00 Maria Kornelia Ringgi Kuwa livana.ph@gmail.com Laurentina Nona Eda livana.ph@gmail.com Yustina Wela livana.ph@gmail.com Martinus Moa livana.ph@gmail.com Herni Sulastien hernisulastien@ymail.com <p>Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap anemia karena masa pertumbuhan dan menstruasi rutin. Anemia disebabkan oleh kurangnya hemoglobin (Hb) dalam darah yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kelor terhadap peningkatan kadar Hb pada remaja penderita anemia. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan observasional dan wawancara. Subjek penelitian adalah seorang siswi berusia 17 tahun di SMA Katolik St. Jhon Paul II Maumere dengan kadar Hb awal 8 mg/dL. &nbsp;Data kadar hemoglobin yang diperoleh disusun dalam tabel yang memperlihatkan nilai Hb sebelum dan sesudah intervensi untuk masing-masing subjek penelitian.Intervensi dilakukan dengan memberikan ekstrak daun kelor berupa bubur sebanyak dua kali sehari selama 13 hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kadar Hb menjadi 12,9 mg/dL. Pemberian diet ekstrak daun kelor terbukti efektif meningkatkan kadar hemoglobin dan dapat menjadi alternatif pengobatan anemia secara alami.</p> 2025-08-09T19:14:40+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6983 Gambaran Tingkat Kecemasan Penderita Hipertensi Usia Produktif (15-59 Tahun) 2025-08-10T12:20:39+00:00 Gabriel Mane hernisulastien@ymail.com Helena Kidi Labot livana.ph@gmail.com Antonia Rensiana Reong livana.ph@gmail.com Devilda Odilia Dua Neang livana.ph@gmail.com <p>Hipertensi adalah penyakit yang dapat menyerang semua tingkatan usia baik orang muda, kaum dewasa, maupun lansia. Menurut World Health Organization (2013) di seluruh dunia sebanyak 1 milyar orang menderita tekanan darah tinggi dan diperkirakan pada tahun 2025 mencapai 1,5 milyar orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 25,8% adalah yang berusia produktif. Kecenderungan peningkatan prevalensi hipertensi pada kelompok usia produktif disebabkan oleh kesibukan dan gaya hidup yang tidak teratur. Hipertensi seringkali menimbulkan kecemasan pada penderitannya dan mengakibatkan komplikasi seperti stroke, gagal jantung, dan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan penderita hipertensi pada usia produktif(15-59 tahun) di Desa Wuliwutik, kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Rancangan Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskripsi dengan menggunakan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi usia produktif (15-59 Tahun) yang berjumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner yang terdiri dari 14 pertanyaan. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat. Dari 35 responden yang diteliti, yang tidak ada kecemasan 0 (0%), kecemasan ringan 9 (26%), kecemasan sedang 14 orang (40%),</p> <p>kecemasan berat 12 orang (34%) dan kecemasan panik 0 (0%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 9 responden (26%) mengalami kecemasan ringan; 14 responden (40%) mengalami kecemasan sedang; 12 kecemasan berat(34%). Dari hasil penelitian tersebut diharapkan penderita hipertensi harus lebih memperhatikan pola makan, olah raga secara teratur, selalu berpikiran positif agar tidak terjadi kecemasan.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6801 Mirror Therapy untuk Pasien Stroke dengan Kelemahan Anggota Gerak Bagian Atas: Literatur Review” 2025-08-10T17:13:33+00:00 Siti Zuraida zuraidamuhsinin@gmail.com Musniati Musniati livana.ph@gmail.com Diny Kusumawardani livana.ph@gmail.com <p>Stroke merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang, dengan lebih dari 80% pasien mengalami kelemahan anggota gerak atas. Mirror therapy (MT) adalah metode rehabilitasi non-invasif yang menggunakan ilusi visual melalui cermin untuk merangsang aktivitas motorik dan neuroplastisitas. Meskipun hasil studi menunjukkan potensi positif, efektivitas MT masih bervariasi dan belum ada protokol standar yang diterima secara luas.Tujuan: Meninjau dan menganalisis bukti ilmiah terbaru mengenai efektivitas mirror therapy terhadap pemulihan fungsi anggota gerak atas pada pasien stroke.Metode: Literatur review sistematis menggunakan database PubMed, Scopus, ScienceDirect, dan Google Scholar dengan kriteria inklusi artikel terbit 2019–2024, menggunakan desain RCT atau quasi-eksperimen, dan membahas terapi cermin untuk ekstremitas atas. Proses telaah dimulai dari identifikasi, seleksi dan ektraksi berdasarkan desain, sampel, durasi, dan hasil terapi. Hasil: Didapatkan ada 11 artikel yang sudah dilakukan telaah, hasilnya sebagian besar studi menunjukkan bahwa MT berdampak signifikan terhadap peningkatan fungsi motorik, kekuatan otot, koordinasi, dan aktivitas sehari-hari. Efektivitas terapi dipengaruhi oleh durasi (minimal 4 minggu), frekuensi, fase stroke, dan keterlibatan kognitif pasien.Kesimpulan: Mirror therapy merupakan terapi rehabilitasi yang efektif dan ekonomis untuk meningkatkan pemulihan fungsi anggota gerak atas pada pasien stroke.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6984 Gambaran Fungsi Keluarga dalam Perkembangan Anak secara Holistik 2025-08-10T17:22:53+00:00 Marianus Oktavianus Wega hernisulastien@ymail.com Maria Sofia Anita Aga livana.ph@gmail.com Yustina Wela livana.ph@gmail.com Agustina Ita livana.ph@gmail.com <p>Keluarga sebagai unit dasar dalam masyarakat dan memiliki peran yang kursial dalam menjaga kesehatan fisik, mental dan sosial anggotanya. Peran penting keluarga tersebut nampak dalam tanggung jawab dalam memberikan perawatan dan pengasuhan kepada anggota keluarganya, terutama pada anak- anak, orang tua, dan anggota keluarga yang membutuhkan perhatian khusu. Peran ini meliputi pemenuhan kebutuhan fisik, emosional, dan sosial, serta memastikan akses terhadap layanan kesehatan yang tepat. Keluarga juga memberikan lingkungan yang aman, penuh kasih dan mendukung perkembangan anak dalam segala aspek kehidupan. Keluarga bertindak sebagai lindungan pertama terhadap bahaya fisik, kekerasan, dan penyalahgunaan. Selain itu keluarga juga berperan dalam melindungi anggota yang rentang, seperti anak – anak, wanita hamil, dan orang tua. Berdasarkan data (Dinkes Kab.Sikka)&nbsp; berjumlah 106.627 keluarga. Dari jumlah tersebut, terdapat 118 KK yang berada di Dusun Bola. Tujuan untuk mengetahui&nbsp; Gambaran Fungsi Keluarga di Dusun Bola. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan populasi sebanyak 168 KK. Penelitian ini menggunakan teknik sampling isidental dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan gambaran fungsi keluarga terbanyak yaitu dari fungsi sosialisasi&nbsp; dengan&nbsp; kategori cukup sebanyak&nbsp; 60 responden ( 50%). Sedangkan fungsi afektif&nbsp; dengan kategori cukup sebanyak 50 respone (42%), fungsi agama&nbsp; sebanyak 48 responde (41%), fungsi ekonomi sebanyak 58 (49%) dan yang terendah adalah fungsi perawatan keluarga dengan kategori kurang sebanyak&nbsp; 33 responde (27%).</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6973 Pengetahuan Ibu tentang Gizi Buruk pada Balita 2025-08-10T18:18:21+00:00 Erniawati Pujiningsih afilsa1533@gmail.com Widya Juniantina Nusantari livana.ph@gmail.com Irni Dwi Astiti Irianto livana.ph@gmail.com Siti Aisyah livana.ph@gmail.com Cahaya Afriani livana.ph@gmail.com <p>Penelitian ini dilakukan mengingat angka kejadian gizi buruk pada balita masih cukup tinggi, di posyandu Batu Tambun dari 41 balita yang masuk kategori stunting dan gizi buruk sebanyak 10 balita atau 24,39 %. Sementara di desa Wakan dari 669 balita yang masuk kategori stunting dan gizi buruk sebanyak 150 balita atau&nbsp; 22,46%. Tingginya kasus gizi buruk tersebut disebabkan karena pola asuh anak yang kurang baik, ketersediaan makanan yang kurang serta penyakit yang diderita anak sehingga kurang mampu menerima asupan gizi. Selain itu tingkat pengetahuan ibu sangat mempengaruhi keadaan gizi balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang gizi buruk pada balita di wilayah kerja Puskesmas Jerowaru. Penelitian ini menggunakan metode <em>deskritif</em>. Jumlah <em>sample </em>sebanyak 38 orang dengan pengambilan sample menggunakan tekhnik <em>purposive sampling</em><strong>. </strong>Pengumpulan data dalam penelitian ini menyebar kuesioner&nbsp; dengan pilihan jawaban yang sudah tersedia dari 10 pertanyaan. Untuk jawaban dari kuesioner responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia dengan cara memilih salah satu jawaban dan mencentang pada jawaban yang dianggap benar. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dalam bentuk statistik deskriptif dimana analisa data menggunakan analisis <em>data univariat</em> yang bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik dari variabel penelitian. Analisa data dilakukan secara manual dengan menggunakan rumus yaitu jumlah pertanyaan yang dijawab dengan benar dibagi jumlah keseluruhan pertanyaan dikali konstanta (100%). Setelah data dipersentasekan dengan rumus kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria Baik, Cukup dan Kurang. Pegolahan data diakukan dengan beberapa tahapan yaitu <em>editing, coding, tabulating</em>, dan <em>cleaning. </em>Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 38 responden setengahnya memeliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 16 (42%). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pengetahuan ibu tentang gizi buruk pada balita di Puskesmas Jerowaru Lombok Timur berada dalam kategori cukup.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6991 Why is Malaria still a critical issue? A systematic review in Asia particularly in Indonesia 2025-08-11T22:06:26+00:00 Cri Sajjana Prajna Wekadigunawan weka.gunawan@esaunggul.ac.id Ananda Farrell Rabbani livana.ph@gmail.com <p>Malaria continues to be an important public health concern across many Asian nations, with Indonesia remaining one of the most affected country. Despite significant advancements in diagnostics, treatment, and vector control strategies, multiple challenges hinder Indonesia's goal of malaria elimination by 2030. This systematic review describes the epidemiological burden of malaria in Asia with a focus on Indonesia, outlines key challenges such as geographical, ecological, and socio-cultural-political barriers, and discusses comprehensive strategies to overcome these obstacles. A systematic literature search was conducted through electronic databases such as PubMed and Google Scholar, as well as official reports from the World Health Organization (WHO) and the Ministry of Health of the Republic of Indonesia (Kemenkes RI), using keywords like ‘malaria’, ‘Indonesia’, ‘elimination’, ‘malaria challenges’ and ‘vector management’. The selection criteria prioritized scientific publication and official reports published between 2011 and 2025 to ensure the currency of the data. Strengthening surveillance, community empowerment, regional and cross-border cooperation, and innovation in control tools are essential to achieving malaria elimination in Indonesia and other endemic countries in Asia.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/6994 Faktor Determinan Survival to Hospital Discharge pada Pasien Henti Jantung 2025-08-11T23:35:08+00:00 Laksita Barbara barbara.laksita@upnvj.ac.id Nabilla Aulia Pratiwi livana.ph@gmail.com Arief Wahyudi Jadmiko livana.ph@gmail.com <p>Kelangsungan hidup setelah resusitasi pada pasien henti jantung di dunia masih rendah berhubungan dengan karakteristik pasien, penyakit penyerta, dan proses perawatan pasca-henti jantung. Penelitian tentang Survival to Hospital Discharge (StHD) masih terbatas terutama pada seting rumah sakit di Indonesia. Penelitian ini bertujuan utuk mengidentifikasi faktor determinan yang memprediksi StHD pada pasien henti jantung setelah resusitasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan retrospektif observasional dengan sumber data sekunder dari rekam medis pasien yang mengalami henti jantung dan mendapatkan resusitasi jantung paru (RJP) sebanyak 52 kasus. Analisis binary logistic regression&nbsp; digunakan untuk mengidentifikasi hubungan prediktor secara bersamaan. Model fit dianalisis menggunakan Hosmer-Lemeshow dan Nagelkrke R2. Faktor yang dianalisis diantaranya usia, jenis kelamin, penyakit penyerta, dan durasi RJP. Analisis regresi menunjukan signifikansi model (χ²(4) = 9.60, p = 0.048), menjelaskan 22.8% varian dalam kelangsungan hidup (Nagelkerke R² = 0.228) dan menunjukan kesesuaian yang baik (Hosmer-Lemeshow p = 0.609). Penyakit penyerta merupakan prediktor signifikan (OR = 0.10, 95% CI: 0.02–0.59, p = 0.011), sedangkan usia, jenis kelamin, dan durasi RJP tidak menunjukan hubungan signifikan (p &gt; 0.05). Faktor determinan paling signifikan dari StHD pada pasien henti jantung adalah penyakit penyerta, sedangkan faktor lain tidak menunjukan signifikansi.</p> 2025-08-11T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/7046 Hubungan SIMRS terhadap Efisiensi Waktu Perawat untuk Mengurangi Human Error 2025-08-16T22:54:19+00:00 Haidianor Ridwan haidianorridwan07@gmail.com Mohammad Basit haidianorridwan07@gmail.com Latifah Latifah livana.ph@gmail.com M. Arief Wijaksono haidianorridwan07@gmail.com <p>Sistem Informasi Efisiensi Rumah Sakit (SIMRS) telah menjadi bagian penting dalam layanan kesehatan, SIMRS membuat efesiensi waktu perawat, namun berpotensi terjadi human error, data hasil studi pendahuluan di RSUD Hanau didapatkan data kejadian human erron pada tahun 2024 sebanyak 3 kali karena pemberian obat, dan 7 kali karena kesalahan pendokumentasian. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan SIMRS terhadap Efisiensi Waktu Perawat untuk mengurangi human error di Rawat Inap RSUD Hanau. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional study. Sampel diambil dengan menggunakan metode Probability Sampling dengan teknik Total Sampling. Sampel pada penelitian ini perawat rawat inap di RSUD Hanau dengan jumlah sampel sebanyak 39 sampel. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan hasil uji validitas &gt; 0,374 dan realibilitas&nbsp; 0,97. Uji statistik menggunakan Chi-square. Hasil penelitian ini menyatakan Penggunaan SIMRS Perawat kriteria Baik 23 responden (59%), dan Efisiensi Waktu Perawat dengan kriteria Efisien 32 responden (82,1%), Hasil Fisher’s Exact Test didapat ρ-value (0,001) &lt;0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan SIMRS terhadap Efisiensi Waktu Perawat untuk Mengurangi Human Error. SIMRS pada perawat dapat mengurangi humam error karena waktu perawat efisiensi dalam bekerja.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/7047 Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Kualitas Tidur Pasien TBC 2025-08-16T22:48:42+00:00 Dita Nadia syarifdita72@gmail.com Subhannur Rahman zikrisubhan55@gmail.com Latifah Latifah syarifdita72@gmail.com Rian Tasalim syarifdita72@gmail.com <p>Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Pengobatan TBC membutuhkan waktu minimal 6 bulan masa pengobatan. Keberhasilan suatu pengobatan salah satunya dipengaruhi dukungan keluarga dan kualitas tidur pasien yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas tidur pasien TBC di Puskesmas Wirang Kabupaten Tabalong. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitan kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 30 orang ditentukan secara total sampling. Istrumen penelitian menggunakan Kuesioner Dukungan keluarga dengan 25 pertanyaan dan kuesioner kualitas tidur Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)&nbsp; dengan 19 pertanyaan. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat uji Spearman Rho. Output perhitungan korelasi yang terjadi antara kedua variabel adalah 0,354. Sedangkan sig.(2-tailed) adalah 0,055 masih lebih kecil daripada batas kritis α = 0,05; berarti tidak ada perbedaan hubungan dukungan keluarga dengan kualitas tidur pasien TBC di Puskesmas Wirang Kabupaten Tabalo Tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas tidur pasien TBC di Puskesmas Wirang Kabupaten Tabalong. ng (0,001 &gt; 0,055).</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/7048 Hubungan Tingkat Stres dengan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 2025-08-16T22:53:17+00:00 Nurul Mawadah nurul.mawadah@gmail.com Subhannur Rahman zikrisubhan55@gmail.com Rian Tasalim nurul.mawadah@gmail.com Rifa’atul Mahmudah nurul.mawadah@gmail.com <p>Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit kronis dengan prevalensi yang terus meningkat di Indonesia, mencapai 10,9% pada tahun 2018. Di Kalimantan Tengah, sekitar 15% populasi dewasa mengalami DMT2, dengan banyak kasus yang tidak terkontrol secara optimal. Salah satu faktor yang memengaruhi kontrol gula darah adalah stres. Stres dapat meningkatkan hormon kortisol dan adrenalin yang mengganggu kerja insulin, serta memicu ketidakpatuhan terhadap pengobatan. Di RSUD Hanau, strategi manajemen stres belum terintegrasi dalam layanan perawatan DMT2, sehingga dibutuhkan pendekatan yang lebih komprehensif. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisa hubungan tingkat stres dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Hanau. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional yang melibatkan 30 pasien DMT2 di RSUD Hanau. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>purposive sampling</em>. Kadar gula darah pasien diukur menggunakan glukometer, sedangkan tingkat stres diukur menggunakan instrumen Perceived Stress Scale (PSS-10). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% responden memiliki kadar gula darah yang tidak terkontrol, dan 43,33% mengalami tingkat stres yang berat. Analisis korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat stres dan kadar gula darah (r = 0,591, p = 0,001). Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan tingkat stres berhubungan dengan peningkatan kadar gula darah, menegaskan pentingnya manajemen stres dalam pengelolaan DMT2.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/7066 Pengaruh Status Anemia, KEK dan Jarak Kehamilan terhadap Kejadian BBLR 2025-08-16T23:01:55+00:00 Nurul Amalia nurulrully0418@gmail.com Dwi Rahmawati nurulrully0418@gmail.com Susanti Suhartati nurulrully0418@gmail.com Zulliati Zulliati nurulrully0418@gmail.com <p>Kabupaten Tapin menempati urutan ke 2 dengan kejadian BBLR Puskesmas Binuang mencatat tahun 2023 dengan 40 (11,3%) kasus KEK dan 13 (3,9%) mengalami anemia, pada tahun 2024 dengan 10 (8,4%) kasus KEK dan 13 (11%) mengalami anemia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh status anemia, KEK dan jarak kehamilan terhadap kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Binuang Tahun 2023. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi semua ibu yang melahirkan bayi BBLR dan tidak BBLR tahun 2023 sebanyak 514 ibu. Sampel sebanyak 84 responden, dengan perbandingan kasus dan kontrol yaitu 1: 1. Kelompok kasus adalah ibu yang melahirkan BBLR sebanyak 42 orang dan kontrol adalah ibu yang tidak melahirkan BBLR sebanyak 42 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling Jenuh untuk kelompok kasus, dan Simple Random Sampling. Analisis menggunakan uji chi square. Karakteristik ibu terbanyak umur tidak berisiko sebanyak 72 responden (85,7%), Pendidikan menengah sebanyak 55 responden (65,5%), Pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 56 responden (66,7%), Paritas tidak berisiko sebanyak 66 responden (78,6%), Sosial Ekonomi rendah sebanyak 47 responden (56%). Status anemia ibu mayoritas tidak anemia sebanyak 58 responden (69%), Sebagian besar ibu tidak mengalami KEK sebanyak 69 responden (82,1%), mayoritas jarak kehamilan ibu tidak berisiko sebanyak 58 responden (69%), dan kejadian BBLR dan BBLN dengan kasus sebanyak 42 responden (50%) dan kontrol sebanyak 42 responden (50%). Ada pengaruh status anemia terhadap kejadian BBLR (p=0,002), adanya pengaruh KEK terhadap kejadian BBLR (p=0,004), dan adanya pengaruh jarak kehamilan terhadap kejadian BBLR (p=0,009). Adanya hubungan pengaruh status anemia, KEK dan jarak kehamilan terhadap kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Binuang tahun 2023</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/7144 Hubungan Pelaksanaan Sistem Rujukan BPJS dengan Tingkat Kepuasaan Keluarga pada Pasien P3 2025-08-17T02:11:50+00:00 Eka Febriana ekafebriana2382@gmail.com Muhammad Riduansyah ekafebriana2382@gmail.com Onieqie Ayu Dhea Manto ekafebriana2382@gmail.com <p>Sistem rujukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan dapat dilakukan dari tingkat pelayanan yang lebih rendah ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Pasien merasa puas apabila pelayanan yang diberikan sesuai dengan harapannya bahkan lebih dari diharapkannya. Mengetahui hubungan pelaksanaan sistem rujukan BPJS dengan tingkat kepuasaan keluarga pada pasien P3 di IGD UPT RSUD X. Jenis penelitian <em>Cross sectional</em> pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di IGD tanggal 16-28 Juni 2025. Sample adalah keluarga pasien triase P3 yang jumlah 36 dengan <em>accidental sampling</em>. Data dikumpulkan menggunakan instrumen cheklis pasien BPJS dan kuesioner kepuasaan yang diadopsi dari survey pasien RSUD X di Unit Pelayanan IGD. Analisis menggunakan uji kolerasi <em>Sperman rank. </em>Sistem Rujukan pada P3 yang tertinggi yaitu puskesmas sebanyak 32 responden (88,9%), Tingkat kepuasaan menunjukkan hasil Tingkat Kepuasaan Keluarga pada Pasien P3 yang tertinggi yaitu puas sebanyak 23 responden (63,9%) dan tidak puas 13 responden (36,1%). Uji <em>spearman rank</em> antara Sistem Rujukan BPJS dengan Tingkat Kepuasaan Keluarga pada Pasien P3 di IGD UPT RSUD X, didpatkan signifikan 0,004 &lt; 0, sehingga Ha di terima H0 di tolak berarti ada hubungan kearah yang positif dengan nilai 0,470 menunjukkan hubungan cukup tinggi. Sistem rujukan yang baik akan meningkatkan kepuasaan keluarga dalam penggunaan faskes pada pasien P3 di IGD UPT RSUD X.</p> 2025-08-17T02:11:50+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/7113 Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan KB IUD dan Implan Pasca Salin 2025-08-22T02:37:27+00:00 Saumi Fijriyah fijriyahsaumi@gmail.com Nur Cahya Rachmawati livana.ph@gmail.com <p>Kontrasepsi jangka panjang IUD dan implan pasca salin memiliki peran penting dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan serta mendukung perencanaan keluarga yang sehat. Namun, tingkat penggunaannya di Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) masih rendah, khususnya di wilayah Kabupaten Bantul. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi keputusan ibu dalam memilih metode kontrasepsi setelah melahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh usia, tingkat pendidikan, jumlah anak, dan pengetahuan ibu terhadap penggunaan KB IUD dan implan pasca salin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Sebanyak 50 ibu pasca salin yang melakukan kunjungan ke TPMB di wilayah Kabupaten Bantul dipilih sebagai responden melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur menggunakan uji validitas korelasi person dengan hasil 0.5 dan uji Cronbach’s Alpa untuk uji reliabilitas dengan hasil &gt;0.6 dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu (p = 0.041), tingkat pendidikan (p = 0.032), jumlah anak (p = 0.020), dan pengetahuan ibu (p = 0.001) dengan pemilihan kontrasepsi IUD dan implan pasca salin. Penelitian ini menegaskan pentingnya edukasi berkelanjutan oleh bidan, dalam meningkatkan pengetahuan ibu pasca salin agar dapat mengambil keputusan kontrasepsi yang tepat dan sesuai kebutuhan.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/5802 Ikterus Obstruktif 2025-08-23T00:06:52+00:00 Iswadi Iswadi iswadi.iswadi@uksw.edu <p>Ikterus adalah perubahan warna kekuningan pada kulit dan mukosa akibat peningkatan kadar bilirubin dalam plasma. Berdasarkan penyebabnya, ikterus dibagi menjadi tiga jenis: pre-hepatik, hepatic/intrahepatic, dan hepatic/ekstrahepatic. Ikterus obstruktif terjadi akibat obstruksi bilier, yang dapat disebabkan oleh kondisi seperti koledocholithiasis, kanker pankreas, dan pankreatitis. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus untuk menggali kondisi klinis seorang pria berusia 61 tahun mengalami gejala ikterus obstruktif, nyeri perut, dan kesulitan BAB. Diagnosis awal mencakup ikterus obstruktif, Sindrom Mirizzi, dan tumor periampullary, dengan kondisi meteorismus. Penatalaksanaan melibatkan pemberian cairan infus, analgesik, serta terapi untuk hipertensi portal dan pencegahan infeksi. Diagnosis diferensial, seperti tumor periampullary, penting untuk memastikan diagnosis. Penanganan melibatkan prosedur bedah dan endoskopi, dengan perhatian pada pencegahan komplikasi dan pengaturan cairan tubuh. Tujuan utama adalah meredakan gejala dan mendukung pemulihan pasien.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/7154 Case Report: Primary Breast Diffuse Large B-Cell Lymphoma 2025-08-28T11:41:32+00:00 Vienna Alodia Lesmana vienna.lesmana@uksw.edu Michael Setiawan Putra michaelsputra@gmail.com Elia Wirastuti elianathaniel.ew@gmail.com <p><strong>Background</strong>: Primary breast diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL) is a rare entity, accounting for less than 0.5% of all primary breast malignancies and less than 1% of all non-Hodgkin lymphomas. It is often challenging to diagnosed due to its clinical and histopathological resemblance to invasive breast carcinoma. <strong>Objective</strong>: To report the diagnostic journey and histopathological characteristics of a rare case of primary breast DLBCL and to highlight the importance of immunohistochemical examination in establishing an accurate diagnosis. <strong>Methods</strong>: This case report documents a 47-year-old female patient presenting with a right breast mass. The diagnosis was established through histopathological examination using Hematoxylin and Eosin (H&amp;E) staining and immunohistochemical analysis. <strong>Results</strong>: Initial histopathology suggested the possibility of medullary-pattern invasive breast carcinoma with a differential diagnosis of large-cell lymphoma. Immunohistochemical analysis revealed diffuse positive expression of CD20, negative expression of CK5/6 and CD3, and a Ki67 proliferation index exceeding 30%. These findings confirmed the diagnosis of primary breast DLBCL. <strong>Conclusion</strong>: Primary breast DLBCL is a rare malignancy that should be considered as a differential diagnosis for high-grade breast tumors. Histopathological and immunohistochemical examinations play a crucial role in ensuring an accurate diagnosis. The primary treatment approach involves systemic chemotherapy with or without radiotherapy, while radical mastectomy is not recommended as it may worsen the patient's prognosis.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Keywords: &nbsp;&nbsp;Primary breast lymphoma; Diffuse large B-cell lymphoma; Breast tumor; Histopathology; Immunohistochemistry; Case report.</p> <p>&nbsp;</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/7320 Pengaruh Pelatihan Konselor Sebaya untuk Pencegahan Perilaku Bullying 2025-09-30T08:26:30+00:00 Siti Mutmainnah iinabadi2007@gmail.com Suharmanto Suharmanto suharmanto741@gmail.com <p>Penelitian di Indonesia tercatat 67,9% remaja SLTA dan 66,1% remaja SLTP mendapatkan perilaku <em>bullying. </em>Pencegahan <em>bullying </em>dapat dilakukan melalui konseling teman sebaya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pelatihan konselor sebaya untuk pencegahan perilaku <em>bullying</em>. Penelitian ini merupakan penelitian quasi-eksperimen <em>one-group pretest-posttest design </em>di Desa Marga Agung Lampung Selatan pada bulan April-September 2025. Populasi penelitian ini adalah seluruh pelajar sebanyak 990 orang dengan jumlah sampel 60 orang. Teknik pengambilan sampel <em>proportional stratified simple random sampling. </em>Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan konselor sebaya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku pencegahan <em>bullying, </em>yang meliputi pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan <em>bullying. </em>Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan <em>editing</em>, <em>coding</em>, <em>processing</em> dan <em>cleaning.</em> Analisis data menggunakan uji T dependen. Pada kelompok intervensi sebagian besar responden berusia 15 tahun (50%), perempuan (63,3%). Pada kelompok kontrol sebagian besar responden berusia 21 tahun (70%), perempuan (63,3%). Pada kelompok intervensi ada perbedaan rata-rata skor pengetahuan dan sikap pada pengukuran pre dan post, sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan rata-rata skor pengetahuan dan sikap pada pengukuran pre dan post. Pada kelompok intervensi didapatkan selisih rata-rata skor pengetahuan sebesar 8,667±3,916 dan selisih rata-rata skor sikap sebesar 4,667±3,736. Pada kelompok kontrol didapatkan selisih rata-rata skor pengetahuan sebesar 0,667±1,826 dan selisih rata-rata skor sikap sebesar 0,300±0,915. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan skor terbanyak ada pada kelompok intervensi.</p> 2025-06-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##