http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/issue/feedJournal of Language and Health2025-03-05T21:52:11+00:00Yazid Basthomiybasthomi@um.ac.idOpen Journal Systems<p><img src="/public/site/images/nimda/COVER_JLH_DEPAN_TUNGGAL_BARCODE_P-ISSN.jpg" width="188" height="265"> <strong>Journal of Language and Health (JLH)</strong> is a peer-reviewed journal which promotes discussion on a broad range of the relationships between language and health. Catering for the linguistic expressions of health condition (including clinical and pathological), the journal publishes conceptual and empirical articles in the area. Submissions may include experimental, review, and theoretical discussion articles, with studies of either quantitative and/or qualitative frameworks. Articles may relate to any area of the intersections between language and health with regard, but not limited, to etiological issues, diagnosis, intervention, and theoretical frameworks.</p> <p> </p>http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/5437Pengaruh Audiovisual Model Choacing Model Grow Me terhadap Peningakatan Self-Efficacy Mahasiswa Keperawatan di Laboratorium Pemeriksaan Fisik2025-01-11T05:01:11+00:00Dita Dwi Oktavianilivana.ph@gmail.comNunik Purwantilivana.ph@gmail.comSiti Nur Hasinasitinurhasina@unusa.ac.id<p>Proses belajar mengajar kini fokus pada keterlibatan aktif peserta didik melalui teori dan praktik, seperti di laboratorium. Namun, rendahnya <em>self-efficacy</em> mahasiswa keperawatan menghambat kinerja mereka. Untuk meningkatkan self-efficacy, media pembelajaran berbasis <em>coaching</em> merupakan cara untuk meningkatkan efikasi diri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh Audiovisual Model <em>Choacing Grow Me </em>Terhadap Peningkatan <em>Self-Efficacy </em>Mahasiswa Keperawatan Di Laboratorium Di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode design <em>Quasy Experimental</em> dengan menggunkaan <em>pre-post</em>. Populasi penelitian ini sebanyak 172 mahasiswa dengan 76 sampel yang di bagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol, sampel dipilih menggunakan <em>Purposive Sampling</em> dengan teknik <em>Non-probabilty sampling</em>, dan analisis data menggunakan <em>Uji Wilcoxon Sign Rank Test</em>. Hasil penelitian menunjukan bahwa Audiovisual Model <em>Choacing</em><em> Grow Me</em> berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan <em>Self-Efficacy</em>. Hasil analisis menggunakan Uji <em>Wilcoxon Sign Rank Test</em> menunjukan nilai p <em>value</em> 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh audiovisual Model <em>Choacing</em><em> Grow Me </em>terhadap peningkatan <em>Self Efficacy </em>Mahasiswa Keperawatan di Laboratorium Pemeriksaan Fisik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Kesimpulan penelitian ini yaitu pemberian Audiovisual Model <em>Choacing</em><em> Grow Me </em>memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat <em>Self-Efficacy </em>Mahasiswa Keperawatan di Laboratorium Pemeriksaan Fisik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.</p>2025-03-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/5438Hubungan antara Kelekatan Ibu dan Anak dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-3 Tahun2025-01-11T06:29:02+00:00Arvino Aprilianlivana.ph@gmail.comAbdul Muhithlivana.ph@gmail.comSiti Nur Hasinasitinurhasina@unusa.ac.id<p>Pada saat ini, sebagian ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun tidak mempedulikan perkembangan anaknya, ibu harus waspada dengan tanda-tanda keterlambatan pada tumbuh kembang anak. Pada masa usia ini, merupakan suatu masa yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak, salah satunya adalah perkembangan motorik kasar anak. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara kelekatan ibu dan anak dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun. Jenis penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan <em>Cross sectional</em>. Populasi penelitian adalah 54 responden ibu dan anak usia 1-3 tahun. Besar sampel 48 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, kemudian diambil dengan teknik <em>Simple sampling</em>. Instrumen menggunakan Kuisioner Kelekatan dan DDST dengan <em>offline. </em>Variabel independen kelekatan ibu dan anak dan variable dependen perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun. Data dianalisis menggunakan uji korelasi <em>Chi Square</em>. Hasil dari penelitian didapatkan Dari hasil analisis uji <em>Chi Square </em>dengan nilai kemaknaan α = 0,05 didapatkan nilai <em>p </em>(<em>v</em>alue) = 0,004<0,05 yang berarti berarti ada hubungan antara kelekatan ibu dan anak dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun. Simpulan dalam penelitian ini adalah kelekatan ibu dan anak memiliki hubungan yang signifikan terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun.</p>2025-03-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/5371Hubungan antara Depresi dan Kelelahan pada Pasien Kanker Payudara2025-01-31T15:59:50+00:00Reanita Anggis Derayaanggisderaya@gmail.comDwi Retnaningsihdwiretnaningsih81@yahoo.co.id<p>Kelelahan akibat kemoterapi secara signifikan memengaruhi aktivitas harian dan kualitas hidup pasien. Gejala yang sering dilaporkan meliputi kelelahan fisik, hilangnya minat, perasaan bersalah, gangguan tidur dan nafsu makan, serta penurunan konsentrasi. Objective: Penelitian ini meneliti korelasi antara depresi dan kelelahan pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Method: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan instrumen HADS untuk mengukur depresi dan FAS untuk mengukur tingkat kelelahan. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling, melibatkan 55 responden yang memenuhi kriteria sebagai pasien kanker dengan kemoterapi. Seluruh responden memberikan persetujuan yang telah diinformasikan sebelumnya, dengan peneliti menjamin kerahasiaan dan anonimitas mereka. Results: Uji Rank Spearman menunjukkan korelasi kuat antara depresi dan kelelahan pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi (p=0,000, rho=0,744) yang berarti ada hubungan antara depresi dan kelelahan pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.</p> <p> </p>2025-03-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/5610Terapi CBT untuk Mengurangi Insomnia pada Pasien Dewasa yang Mengalami Low Back Pain2025-01-31T19:37:29+00:00Devin Mahendikadmahendika@gmail.comJoseph Izmardha Couteaujosephicouteau@gmail.comDian Mutiasaridianmutiasari@gmail.comNurul Fathimahnurulfathimah1@gmail.com<p><em>Low back pain</em> (LBP) merupakan salah satu gangguan yang menyerang sistem muskuloskeletal. Terjadinya NBB dapat menyebabkan gangguan tidur karena sifat nyeri yang progresif. Saat ini, terapi perilaku kognitif (CBT) telah muncul sebagai intervensi yang dapat digunakan untuk mengatasi insomnia pada pasien LBP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah manajemen CBT dapat mengurangi insomnia pada pasien dewasa dengan LBP. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain telaah pustaka. Metode pencarian penelitian yang disertakan dalam telaah ini melibatkan kata kunci seperti "CBT," "Nyeri punggung bawah," dan "Insomnia" di Google Scholar, PubMed, JSTOR, dan ScienceDirect. Kriteria inklusi adalah desain penelitian observasional dan eksperimental, aksesibilitas teks lengkap, dan artikel yang ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Kriteria eksklusi meliputi abstrak konferensi, telaah pustaka, opini, protokol eksperimental, laporan kasus, dan rangkaian kasus. Intervensi CBT dilakukan selama 4–8 minggu, dengan setiap sesi berlangsung selama 40–90 menit. Di semua studi yang ditinjau, terapi CBT meningkatkan kualitas hidup pasien hingga 70–80% dalam 6–12 bulan pengamatan, termasuk perbaikan suasana hati, gangguan tidur, dan manajemen nyeri bagi mereka yang memiliki gangguan dan disabilitas (p=0,01; p<0,05). Namun, penerapan intervensi terapeutik ini memerlukan eksplorasi lebih lanjut, dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti pengalaman pasien, persepsi dan harapan, partisipasi aktif selama terapi, dan modalitas rehabilitasi sebagai umpan balik setelah terapi. Intervensi CBT efektif dalam meningkatkan kinerja dan kualitas hidup pada pasien dewasa dengan LBP dan insomnia komorbid.</p>2025-03-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/5736Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Escherichia Coli (E. Coli) pada Makanan dan Minuman2025-02-11T05:13:44+00:00San Maulina Sihaloholivana.ph@gmail.comTugiyono Tugiyonolivana.ph@gmail.comSuharmanto Suharmantosuharmanto741@gmail.comEty Aprilianalivana.ph@gmail.comBayu Anggileo Pramesonalivana.ph@gmail.com<p>Bakteri Escherichia coli (E. coli) merupakan salah satu indikator untuk menilai penerapan sanitasi pangan. Infeksi bakteri E. coli meningkat setiap tahunnya. Tujuan literature review ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keberadaan E. coli pada makanan dan minuman. Literature review ini dilakukan dengan menelusuri artikel menggunakan search engine seperti Google Scholar dan PubMed. Artikel yang digunakan adalah artikel 10 tahun terakhir dari tahun 2015-2025. Kata kunci yang digunakan adalah keberadaan bakteri E. coli, makanan dan minuman dan penjamah makanan. Peneliti mendapatkan 300 artikel, dan 8 artikel yang memenuhi syarat untuk dilakukan analisis. Peneliti melakukan analisis hasil dan melakukan interpretasi hasil penelitian. Hasil penelitian mendapatkan bahwa adanya bakteri E.coli dalam makanan dapat disebabkan banyak faktor antara lain, air bersih yang mengandung E.coli, penjamah makanan yang kurang higienis, alat yang digunakan, bahan makanan, atau cara pengolahan makanan. Faktor yang berhubungan dengan keberadaan bakteri E. coli meliputi jarak sumber pencemar, kondisi dan konstruksi sumur yang tidak memenuhi syarat, serta higiene penjamah makanan. Ketidakberhasilan dalam menjaga kebersihan dapat menyebabkan kontaminasi, sehingga E. coli menjadi indikator adanya pencemaran, terutama dalam air minum dan makanan.</p>2025-03-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/5904Keluhan Low Back Pain (LBP) pada Pekerja Perempuan Pembuat Kasur2025-03-05T21:43:10+00:00Pertiwi Pertiwieenpertiwi44@gmail.comLusia Salmawatilusiasamawati@gmail.comMarselina Marselinamarselina@gmail.comTri Yuliana Putriyulianaputri@gmail.com<p>Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang terjadi pada punggung bagian bawah dan sering dialami oleh pekerja dengan aktivitas fisik berulang. Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi LBP di Indonesia mencapai 31,6% pada perempuan. Pekerja perempuan pembuat kasur kapuk memiliki risiko tinggi mengalami LBP akibat faktor usia, durasi kerja, dan postur tubuh saat bekerja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan LBP pada pekerja perempuan pembuat kasur kapuk di Desa Dalaka, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 68 orang, yang diperoleh menggunakan teknik Slovin sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan observasi langsung. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square pada taraf kepercayaan 95% (ρ<0.05). Hasil: Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p=0.001) dan masa kerja (p=0.001) dengan keluhan LBP. Faktor lain seperti postur tubuh saat bekerja dan beban kerja perlu diteliti lebih lanjut. Kesimpulan: Usia dan masa kerja berhubungan secara signifikan dengan keluhan LBP pada pekerja perempuan pembuat kasur kapuk.</p>2025-03-05T21:43:10+00:00##submission.copyrightStatement##http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JLH/article/view/5905Faktor Risiko Keterlibatan Masyarakat terhadap Kejadian Malaria2025-03-05T21:52:11+00:00Bruce Mehuemehueepidemiology@gmail.comMuhamad Abasmuhamadabas@gmail.comAndreas C. Ayomiayomipoltek@gmail.com<p><em>Annual Parasite Index (API)</em> Malaria di Provinsi Papua tahun 2021 adalah 81,22 per 1.000 penduduk dan endemisitas malaria di lokasi penelitian ini yaitu Kabupaten Jayapura berada pada klasifikasi Tinggi-III (level tertinggi). Malaria sebagai penyakit serius dan fatal yang disebabkan oleh parasit <em>Plasmodium sp </em>yang menginfeksi species nyamuk Anopheles betina yang menghisap darah manusia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menargetkan eliminasi malaria di Papua pada tahun 2030 (target API=1 per 1.000 penduduk). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berkontribusi terhadap keterlibatan masyarakat dalam kejadian malaria di Sentani, Kabupaten Jayapura. Penelitian ini menganalisis faktor risiko keterlibatan masyarakat terhadap kejadian malaria dengan penelusuran retrospektif 56 penderita malaria sesuai rekam medik di Puskesmas Sentani sebagai kelompok kasus dan membandingkan dengan 56 tetangga terdekat yang tidak menderita malaria sebagai kelompok kontrol tanpa matching sampling yang keseluruhannya berjumlah 112 responden telah diwawancarai dan dianalisis secara <em>mixed method</em> yaitu studi observasional subjek kasus dan kontrol (case-control study) dan menggali informasi mendalam dengan wawancara <em>(indepth interview).</em> Penelitian ini membuktikan bahwa tidak pernah dilibatkannya responden pada kegiatan pencegahan, pengendalian dan pengobatan malaria merupakan faktor risiko kejadian malaria <em>(</em><em>ρ</em><em>=0.002; OR=3,82; 95%CI=1,693-8,603)</em>. Penanganan malaria disarankan untuk melibatkan masyarakat setempat yaitu kepemimpinan tokoh adat (ondofolo-kose/big man), tokoh agama, tokoh perempuan dan tokoh masyarakat lainnya dalam perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan pencegahan, pengendalian dan pengobatan malaria.</p>2025-03-05T21:52:10+00:00##submission.copyrightStatement##