Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJNHS <p><strong><img src="/public/site/images/nimda/cover_dpn_full_issn.png" width="208" height="294">Indonesian Journal of</strong> <strong>Nursing and Health Sciences (IJNHS)</strong> is a open access, peer reviewed and refereed international journal. The purpose of the&nbsp;<em>Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences (IJNHS)</em>&nbsp;is to provide a mechanism to share knowledge related to improving health and promoting the development of nursing. The Journal seeks original manuscripts reporting scholarly work on the art and science of nursing and health. Original articles may be empirical and qualitative studies, review articles, methodological articles, brief reports, case studies and letters to the Editor. All research articles in IJNHS will undergone rigorous peer review, based on initial editor screening and anonymized refereeing by an expert reviewer. The topics related to this journal include but are not limited to Quality nursing; Nursing education; Nursing ethics and management; Nursing policy; Continuing nurse education; Continuing nurse training; Diagnostics and prescribing; Patient education and counseling; Health care; Traditional of Medicine; Public health; Health promotion; Clinical aspects related to health; Health policy and management; Food health; Remote health; Community health; Urban health; Reproductive health care; Paediatrics and child health; Health Policy Analysis.&nbsp;<strong>Indonesian Journal of</strong> <strong>Nursing and Health Sciences (IJNHS)&nbsp;</strong>publishes its issue in February, April, June, August, October, and December each year. Journal of Language and Health publishes 5 articels per issue.</p> CV. Global Health Science Group en-US Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences 2746-5497 Asuhan Keperawatan Nyeri Akut pada Ny. W Post Op STSG Ulkus Granulosum dengan Teknik Relaksasi Genggam Jari http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJNHS/article/view/6729 <p>Split Thickness Skin Graft (STSG) merupakan prosedur bedah yang dilakukan dengan memindahkan sebagian lapisan kulit dari area donor ke area resipien tanpa jaringan vaskular untuk menutupi luka atau defek. Prosedur ini dapat menyebabkan rasa nyeri pada pasien, terutama setelah operasi STSG akibat ulkus granulosum. Metode non-farmakologis yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri adalah teknik relaksasi genggam jari. Teknik ini bertujuan untuk mengurangi stres dan nyeri dengan meningkatkan aliran darah, mengurangi kecemasan, serta meningkatkan suplai oksigen ke area nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas teknik relaksasi genggam jari dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien pasca operasi STSG dengan ulkus granulosum. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus deskriptif yang mengacu pada pendekatan evidence-based practice. Sampel dalam penelitian ini adalah satu orang pasien pasca operasi STSG dengan diagnosis ulkus granulosum. Studi kasus dilaksanakan di RSUD Prof. Dr. Margono Purwokerto di ruang Teratai 3, pada tanggal 15–17 Januari 2025. Subjek penelitian adalah Ny. W, pasien post op STSG. Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi. Pengukuran intensitas nyeri dilakukan menggunakan skala numerik. Hasil menunjukkan adanya penurunan skala nyeri setelah intervensi. Sebelum terapi relaksasi genggam jari, nyeri pasien berada pada skala 5, dan setelah dilakukan teknik tersebut, skala nyeri menurun menjadi 3. Hal ini menunjukkan bahwa teknik relaksasi genggam jari efektif dalam mengurangi intensitas nyeri pada pasien post op STSG dengan ulkus granulosum.</p> Desi Nistiani Tri Sumarni Tri Martuti ##submission.copyrightStatement## 2025-07-29 2025-07-29 6 2 101 108 10.37287/ijnhs.v6i2.6729 Risk Factors Associated with Severe Pre-Eclampsia http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJNHS/article/view/7134 <p>PEB (severe pre-eclampsia) is influenced by several variables, including maternal age during pregnancy, parity, gestational age, number of fetuses, frequency of antenatal care (ANC) appointments, and any history of hypertension. Identifying these elements among particular groups helps to direct successful therapeutic interventions and inform public health policies. This study was designed as a case-control study and used analytic observational techniques. Date were collectedfrom the medical records of women giving birth and without preeclampsia at the obstetrics and gynecology departement of Dr. Slamet General Hospital in Garut. The results of bivariate analysis using the chi-square test showed that there was no significant relationship between risk factors, including maternal age, parity, gestational age, number of fetuses, and ANC visits, with p-values greater than 0.05. based on multivariate analysis using logistic regression testing, it was found that pregnant women over the age of 35 had a higher risk of developing severe preeclampsia, with a significance value of p = 0.034. these findings indicate that maternal age over 35 and a history of hypertension play a role in increasing the likelihood of PEB.</p> <p>&nbsp;</p> Liliek Pratiwi ##submission.copyrightStatement## 2025-08-20 2025-08-20 6 2 109 116 10.37287/ijnhs.v6i2.7134 Description of Anxiety Levels of Pregnant Women Before Emergency Caesarean Section http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJNHS/article/view/7199 <p>Anxiety before an emergency cesarean section can negatively impact anesthesia, the surgical procedure, and mother infant bonding. The purpose of this study was to describe the anxiety levels of pregnant women before undergoing an emergency cesarean section. A quantitative descriptive analytic design was utilized. The population consisted of 70 pregnant women with gestational age ≥28 weeks scheduled for an emergency cesarean section. A total sampling technique was applied, involving 70 respondents (June-July 2025). The instrument used was the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) questionnaire. The data analysis was presented in the form of frequency distribution since the data were categorical, describing the levels of anxiety among pregnant women undergoing emergency cesarean section. The results showed that the majority of respondents experienced moderate anxiety levels (62.8%). It can be concluded that pregnant women tend to experience moderate levels of anxiety before undergoing an emergency cesarean section.</p> Naning Tutik Wijaya Tina Mawardika ##submission.copyrightStatement## 2025-10-07 2025-10-07 6 2 117 122 10.37287/ijnhs.v6i2.7199 Rekomendasi Bauran Pemasaran Dilihat Dari Profil Pasien Untuk Menaikan Kunjungan Pasien Rumah Sakit http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJNHS/article/view/7303 <p>Persaingan dunia perumah sakitan semakin pesat menimbulkan&nbsp; terjadinya persaingan produk layanan kesehatan. RS Al Irsyad Surabaya pada laporan kinerja rumah sakit&nbsp; tahun 2023 menunjukkan adanya penurunan kunjungan pasien dibandingkan tahun sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan rekomendasi bauran pemasaran pada dimensi 4C (<em>Customer Solution, Cost to Customer, Convenience, Communication</em>). Turjuran dari pernerlitian ini adalah untuk merngiderntifikasi perlurang pasar sercara karakterristik profil masyarakat merlipurti faktor dermografi, merlakurkan pernilaian dimernsi analisis lingkurngan erksterrnal dan lingkurngan Interrnal serta mernyursurn rerkomerndasi baurran permasaran pada dimernsi <em>4C markerting mix</em> (<em>curstomerr solurtion, cost to curstomerr, convernierncer, commurnication</em>) urnturk merningkatkan kurnjurngan pasiern di Rurmah Sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan metode evaluasi kualitatif untuk mengidentifikasi berbagai aspek dari strategi pemasaran Rumah Sakit. Populasi adalah seluruh pasien rawat inap dan rawat jalan dalam satu bulan. Teknik sampling menggunakan <em>purposive&nbsp; sampling</em> yang dihitung dengan rumus <em>Slovin</em> sehingga didapatkan jumlah sampel sebesar 99 pasien. Data primerr diperrolerh merlaluri wawancara terrstrurkturr (<em>in derpht interrvierw</em>) dan FGD (<em>Focurs Grurp Dsiscurtion</em>) urnturk merndapatkan data pada faktor interrnal dan erksterrnal. Data primerr didapatkan jurga dari pengisian kurersionerr oleh sample penelitian urnturk merngertahuri baurran permasaran di Rurmah Saikt. Data serkurnderr diperrolerh merlaluri obserrvasi lapangan yaitur derngan merngamati aktifitas dan siturasi yang terrjadi dalam kerserharian rurmah sakit serrta dokurmern terrburka yang didapatkan dari pihak manajermern urnit permasaran Rurmah Sakit. Terakhir dilakukan triangurlasi ataur pernggaburngan data yang terrkurmpurl. Hasil penelitian menunjukan bahwa profil pasien penduduk kota Surabaya di dominasi penduduk usia produktif. Berbeda dangan pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit Al Irsyad Surabaya didominasi usia lansia. Jenis kelamin yang berkunjung didominasi oleh Perempuan. Tingkat pendidikan mulai dari Sekolah Menengah Atas dengan tingkat ekonomi cukup yang didominasi pekerja sektor swasta. Potensial pasar berdasarkan sebaran penduduk Surabaya berada pada area lebih dari &gt;3km. Berdasarkan hasil perhitungan SWOT didapatkan pada kuadaran SO (<em>Strenght - Opportunity</em>) dimana <em>Strenght </em>3,27 dan <em>Weaknes</em> -3,01 sedangkan <em>Opportunity </em>2,24 dan <em>Threat</em> -2,20. Analisa <em>Marketing Mix</em> 4C menunjukan nilai cukup baik. Adapun nilai yang memiliki bobot dibawah 5 adalah variabel <em>Customer Statisfaction</em> yaitu lokasi parkir, petunjuk arah yang jelas, kebersihan, prodak unggulan. Variabel <em>Cost to Customer</em> yakni harga yang sesuai dan<em> Communication</em> yakni ketersediaan informasi layanan.</p> Alian Setiawan Aliefety Putu Garnida Dedy Nugroho ##submission.copyrightStatement## 2025-10-07 2025-10-07 6 2 123 132 10.37287/ijnhs.v6i2.7303 Analisis Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Perawat dalam Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJNHS/article/view/7173 <p>Kepemimpinan transformasional diyakini berperan penting dalam peningkatan kinerja perawat yang berdampak terhadap kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja perawat serta implikasinya pada kepercayaan masyarakat di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi. Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional ini melibatkan 178 perawat pelaksana sebagai responden yang dipilih menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara deskriptif serta inferensial (regresi linier berganda, uji Sobel untuk mediasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat (p &lt; 0,05); kinerja perawat berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan masyarakat (p &lt; 0,05), dan kinerja perawat memediasi pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kepercayaan masyarakat (z = 8,69; p &lt; 0,05). Dimensi pengaruh ideal dan stimulasi intelektual menjadi aspek yang paling dirasakan oleh perawat. Temuan ini menegaskan bahwa penguatan kepemimpinan transformasional merupakan strategi penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan citra rumah sakit.</p> Nilakusuma Nilakusuma Ahdun Trigono Enrico Adhitya Rinaldi ##submission.copyrightStatement## 2025-10-21 2025-10-21 6 2 133 138 10.37287/ijnhs.v6i2.7173 Hubungan Tingkat Stres dengan Emotional Eating pada Mahasiswa http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJNHS/article/view/7378 <p>Makan emosional (<em>emotional eating</em>) merupakan pola makan yang dipengaruhi oleh kondisi psikologis seseorang, terutama saat mengalami emosi negatif seperti stres, cemas, atau depresi. Mahasiswa kedokteran termasuk kelompok dengan tingkat stres tinggi akibat beban akademik dan nonakademik yang berat, sehingga berpotensi mengalami&nbsp;<em>emotional eating</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan&nbsp;<em>emotional eating</em>&nbsp;pada peserta didik Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain&nbsp;<em>cross sectional</em>. Sampel berjumlah 269 responden yang dipilih menggunakan teknik&nbsp;<em>proportionate stratified random sampling</em>. Variabel bebasnya adalah tingkat stres yang diukur menggunakan DASS-42 subskala stres, sedangkan variabel terikatnya adalah <em>emotional eating </em>yang diukur menggunakan kuesioner EADES. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dan&nbsp;<em>emotional eating</em>&nbsp;(p=0.000). Sebagai kesimpulan, stres normal hingga sangat berat dapat meningkatkan risiko terjadinya <em>emotional eating </em>pada peserta didik kedokteran.</p> Rizqina Fara Amelia Suharmanto Suharmanto Laisa Azka Fitria Saftarina ##submission.copyrightStatement## 2025-10-31 2025-10-31 6 2 139 146 10.37287/ijnhs.v6i2.7378 Analisis Fungsi Ereksi pada Tikus Jantan Model Hiperglikemia yang Diinduksi Aloksan Setelah Pemberian Ekstrak Lada Hitam (Piper Nigrum L.) http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJNHS/article/view/7374 <p>Disfungsi ereksi pada pria hiperglikemia sering kali disebabkan oleh perubahan mikrovaskuler, neuropati, dan disfungsi endotel. Kondisi ini dapat diatasi dengan pemberian ekstrak lada hitam (<em>Piper nigrum L.</em>). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis fungsi ereksi pada tikus jantan model hiperglikemia yang diinduksi aloksan setelah pemberian ekstrak lada hitam (<em>Piper nigrum L.</em>). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Biomolekuler Fakultas Kedokteran Universitas Lampung bulan Juli-Agustus 2025. Penelitian ini menggunakan tikus putih jantan <em>Rattus norvegicus</em> galur <em>Sprague Dawley</em> sebagai subjek uji, sebanyak 6 ekor dan 5 kelompok (30 ekor). Perlakuan pemberian ekstrak diberikan setiap hari selama 8 hari pada seluruh kelompok. Penentuan dosis ekstrak lada hitam sebesar 122,5mg/KgBB dan 245mg/KgBB selama 8 hari. Fungsi ereksi hewan percobaan dinilai melalui hasil <em>Total Penile Reflex</em> (TPR). Uji statistik yang digunakan adalah Oneway ANOVA. Pemberian ekstrak lada hitam pada tikus hiperglikemia terbukti dapat memperbaiki fungsi ereksi tikus jantan (p&lt;0,001).</p> <p>&nbsp;</p> Exsa Hadibrata Suharmanto Suharmanto ##submission.copyrightStatement## 2025-10-31 2025-10-31 6 2 147 152 10.37287/ijnhs.v6i2.7374 Hubungan antara Ketersediaan Tutup Penampung Air dan Frekuensi Pengurangan Penampung Air dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJNHS/article/view/7377 <p>Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Wilayah kerja Puskesmas Banjarsari Kota Metro mengalami peningkatan signifikan kasus DBD, dari 5 kasus pada tahun 2022 menjadi 87 kasus pada tahun 2024. Faktor lingkungan, khususnya ketersediaan tutup penampung air dan frekuensi pengurasan, diduga menjadi faktor risiko utama kejadian DBD. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara ketersediaan tutup penampung air dan frekuensi pengurasan penampung air dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas Banjarsari Kota Metro tahun 2025. Penelitian ini menggunakan desain <em>cross-sectional</em> dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 389 responden yang dipilih menggunakan teknik <em>proportionate stratified random sampling</em>, terdiri dari 57 kasus positif DBD dan 332 kasus negatif DBD. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang teruji validitas (nilai r berada pada rentang 0,467-0,786) dan reliabilitas nya (alpha Cronbach 0,97) dan observasi lapangan. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak memiliki tutup penampung air (47,8%) dan tidak melakukan pengurasan secara rutin (49,9%). Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara ketersediaan tutup penampung air dengan kejadian DBD (p-value = 0,018; OR = 2,080; 95% CI = 1,165-3,715). Responden yang tidak memiliki tutup penampung air berisiko 2,080 kali lebih tinggi mengalami DBD. Terdapat hubungan signifikan antara frekuensi pengurasan penampung air dengan kejadian DBD (p-value = 0,043; OR = 1,888; 95% CI = 1,057-3,371). Responden yang tidak menguras penampung air minimal satu kali seminggu berisiko 1,888 kali lebih tinggi mengalami DBD. Ketersediaan tutup penampung air dan frekuensi pengurasan penampung air merupakan faktor risiko yang berhubungan signifikan dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Banjarsari Kota Metro. Diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat melalui program promosi kesehatan dan intensifikasi pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 4M Plus.</p> <p>&nbsp;</p> Muhamad Arif Rianto Suharmanto Suharmanto Khairun Nisa Berawi Susianti Susianti Bayu Anggileo Pramesona ##submission.copyrightStatement## 2025-11-02 2025-11-02 6 2 153 160 10.37287/ijnhs.v6i2.7377 Corpus Alienum Conjunctiva Bulbi with Subconjunctival Bleeding Due to Nail Trauma: The Importance of Eye Protection http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJNHS/article/view/7261 <p>Ocular trauma is a significant cause of preventable blindness, with home renovation activities being common contributing factors. This case emphasizes the critical role of comprehensive nursing care in managing corpus alienum conjunctiva bulbi with subconjunctival bleeding. To describe ocular trauma caused by nail fragment resulting in corpus alienum conjunctiva bulbi with subconjunctival bleeding, emphasizing evidence-based nursing interventions and eye protection importance. A 41-year-old male construction worker presented with left eye redness, pain, and foreign body sensation following nail trauma during home renovation. Clinical examination revealed a 2mm iron fragment embedded in the nasal bulbar conjunctiva with extensive subconjunctival bleeding. Data were collected through comprehensive nursing assessment including vital signs monitoring, pain evaluation (numeric rating scale 7/10), visual acuity testing (6/18 improving to 6/12 with pinhole), and anterior segment photography. Data analysis involved reviewing clinical findings, examining sequential photographic evidence, and evaluating patient responses to interventions. The patient underwent successful foreign body extraction under topical anesthesia with systematic nursing care management. Complete foreign body removal was achieved without complications. Pain reduced to 2/10 within 24 hours. The patient demonstrated proper medication administration techniques and understanding of home care instructions. Subconjunctival hemorrhage resolved within 10 days with visual acuity returning to baseline (6/6). No adverse events occurred at follow-up. This case demonstrates nursing care's essential role in optimizing ocular trauma outcomes through systematic assessment, evidence-based interventions, patient education, and continuity of care. The case reinforces eye protection's critical importance during renovation activities and comprehensive nursing care's contribution to successful outcomes.</p> Dewanti Widya Astari Geriska Ayu Prihayanti Yusi Entin Nurhayati ##submission.copyrightStatement## 2025-10-31 2025-10-31 6 2 161 172 10.37287/ijnhs.v6i2.7261 Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat dan Aktivitas Fisik terhadap Kadar Gula Darah Pasien DM Tipe II http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJNHS/article/view/7193 <p>Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi urin, kerja insulin atau keduanya. Tingkat kepatuhan dalam minum obat sangat berpengaruh terhadap kesuksesan pengobatan diabetes melitus, dengan studi menunjukkan kepatuhan DM tipe 1 berkisar 70-83% dan tipe 2 sekitar 64-78%. Aktivitas fisik dapat menurunkan kadar gula darah, penggunaan glukosa dalam otot yang tidak memerlukan insulin. aktivitas fisik teratur, seperti jalan kaki, adalah salah satu cara efektif untuk mengelola diabetes. Mengetahui Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat dan Aktivitas Fisik Terhadap Kadar Gula Darah Pasien DM tipe II di Poli Penyakit Dalam RSUD Hanau Kalimantan Tengah. Jenis Penelitian adalah Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini 67 orang dengan purposive sampling. Populasi yang diambil yaitu pasien dengan diabetes mellitus tipe II.&nbsp; Instrumen yang digunakan adalah MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale-8) dengan validitas konstruk MMAS-8 sebesar r = 0,38 (p &lt; 0,001). Uji reliabilitas internal dengan Cronbach’s Alpha = 0,83. Kuesioner GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire) menunjukkan korelasi moderat dengan accelerometer dan IPAQ (r = 0,48–0,65). Nilai Cronbach’s Alpha GPAQ versi Indonesia = 0,76–0,83 menandakan konsistensi internal yang baik. Berdasarkan hasil Penelitian menggunakan uji spearman Rank menunjukan nilai yang signifikan sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan minum obat terhadap kadar gula darah pasien Diabetes Mellitus di Poli Penyakit Dalam begitu juga dengan aktivitas fisik nilai yang didapat signifikan sebesar 0.003 yang lebih kecil dari 0.05 sebagai taraf yang telah ditentukan (p value &lt; α) sehingga hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik terhadap kadar gula darah pasien Diabetes Mellitus di Poli Penyakit Dalam.</p> Tri Wahyuni Onieqie Ayu Dhea Manto M. Sobirin Mohtar Rifa’atul Mahmudah ##submission.copyrightStatement## 2025-10-31 2025-10-31 6 2 173 180 10.37287/ijnhs.v6i2.7193 Hubungan antara Pengolahan Sampah dan Limbah Rumah Tangga dengan Kejadian Stunting http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJNHS/article/view/7395 <ul> <li> <p>Stunting adalah kondisi panjang atau tinggi badan yang kurang dibandingkan usia pada balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengelolaan sampah dan sampah rumah tangga dengan kejadian stunting. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan kasus kontrol pada bulan Agustus-September 2025. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang terdampak stunting pada usia 0-59 bulan menggunakan total sampling sebanyak 222 sampel. Variabel dalam penelitian ini adalah pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga serta kejadian stunting. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan chi square. Sebanyak 1,8% balita mengalami stunting dari ibu yang memiliki praktik pembuangan sampah yang memadai, sementara 98,2% berasal dari ibu yang memiliki praktik pembuangan sampah yang tidak memadai. Sementara itu, pada kelompok balita yang tidak mengalami stunting, 11,7% berasal dari keluarga dengan praktik pembuangan sampah yang memadai, dan 88,3% berasal dari keluarga dengan praktik pembuangan sampah yang tidak memadai. Nilai-p sebesar 0,006 menunjukkan adanya hubungan antara sampah rumah tangga dan pengelolaan sampah dengan kejadian stunting pada balita usia 0-59 bulan.</p> </li> </ul> Nora Wilya Ovalia Suharmanto Suharmanto Susianti Susianti Fitria Saftarina Endro Prasetyo Wahono ##submission.copyrightStatement## 2025-10-31 2025-10-31 6 2 181 186 10.37287/ijnhs.v6i2.7395 The Role of Nurses in Patient Safety Culture Implementation in the Neonatal and Pediatric Care Intensive Unit http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJNHS/article/view/7296 <p>Patient safety culture plays a vital role in improving the quality of health services, especially in the Neonatal and Pediatric Intensive Care Unit that serves critically ill patients. Evaluation of patient safety culture in NICU and PICU nurses at RSUD X is essential to understand the extent of compliance and challenges in its implementation. This study analyzed patient safety culture in the NICU and PICU of RSUD X from the perspective of nurses using the Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSOPSC) version 2.0, developed by the Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ). This study used a descriptive cross-sectional design involving 52 nurses. Data were collected by filling out the HSOPSC AHRQ 2.0 questionnaire, which consisted of 12 composites that described different aspects of patient safety culture. The HSOPSC 2.0 (AHRQ) instrument was used because its validity and reliability have been tested in measuring patient safety culture globally. The data were analyzed descriptively to identify the dimensions with the highest and lowest values. The survey results suggested that the patient safety culture in nurses working in the NICU and PICU had several strong aspects, including teamwork (77.54%), communication about errors (72.43%), and managerial support (71.15%). However, other elements must be considered more intensively, which are responses to errors (56.24%) and staffing (42.9%). Although the patient safety culture in the NICU and PICU of RSUD X has proven good in some aspects, improvement in incident reporting and workload management is required.</p> Santi Anugrahsari Elys Yulianti Shirley Eleonora Gusmariny Teterissa Dietha Kusumaningrum Safira Cantika Desra Sumidjatun Sumidjatun ##submission.copyrightStatement## 2025-10-31 2025-10-31 6 2 187 196 10.37287/ijnhs.v6i2.7296