Makanan Tradisional dari Ulat Sagu sebagai Upaya Mengatasi Malnutrisi pada Anak
Abstract
Malnutrisi pada anak masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Angka gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia bagian timur jauh di atas rataan nasional. Ulat sagu merupakan salah satu pangan lokal dengan nilai gizi tinggi di beberapa daerah di Indonesia Timur. Tujuan dari artikel ini adalah sebagai upaya mencegah malnutrisi pada anak. Penelusuran literatur dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dilakukan melalui database NCBI, PubMed, dan Google Scholar dengan kata kunci Malnutrisi, Gizi buruk, Gizi kurang, Sistem imun, Ulat sagu, dll. Sehingga didapatkan 29 artikel terpilih yang dianalisa menggunakan metode literature review. Ulat sagu yang tinggi protein dapat diolah menjadi sosis dengan pewarnaan bayam merah dan juga makanan tradisional seperti: nasi gurih, skotel, dadar gulung, roti bakar, tahu isi, bola-bola ubi, kroket, panada, bolu pisang dan lemper. Pemberian makanan tradisional ini pada anak termasuk anak yang mengalami gizi kurang, gizi buruk dan stunting selama 45 hari terbukti meningkatkan kadar protein dalam tubuh. Ulat sagu adalah pangan lokal alternatif yang dapat diolah menjadi berbagai makanan tradisional bernilai gizi tinggi untuk anak di daerah pengkonsumsi sagu dalam upaya mencegah malnutrisi pada anak.
References
Ali, O. M., Chu, K. L., Wang, C. W. (2016). Neutral lipid profile of sago worm, the larva of weevil Rynchophorus ferrugineusthe. Proceeding of the 1st International Conference on Natural Resources Engineering & Technology, Malaysia. 233-6. http://eprints.utm.my/id/eprint/236/
Almatsier, S. (2012). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Anggraeny, O., Dianovita, C., Putri, E. N., Sastrina, M., Dewi, R. S. (2016). Korelasi Pemberian Diet Rendah Protein Terhadap Status Protein, Imunitas, Hemoglobin dan Nafsu Makan Tikus Wistar Jantan. Indonesian Journal of Human Nutrition;. 3(2): 105-22. https://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/view/160
Ariani & Anjani. (2020). Tepung ulat sagu (Rhyinchophorus ferrugineus) imunomodulator Nitric Oxide (NO) sirkulasi mencit terapi antimalaria standar. Jurnal Gizi Indonesia. 6(2):131-8. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgi/article/view/19119/13615
Aryani, L. D., Riyandry, M. A. (2014). Vitamin D sebagai Terapi Potensial Anak Gizi Buruk. Jurnal Penelitian Perawat Profesional.1(1): 61 – 70. https://doi.org/10.37287/jppp.v1i1.24
Baculu, E. P. H., & Jufri, M. (2017). Faktor Resiko Gizi Buruk pada Balita Pesisir Pantai. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 7(2): 123-30.
Bungati., Rosmaha, S., Abidin, Z. (2020). Prosiding dari Seminar Nasional Mewujudkan Kedaulatan Pangan pada Lahan Sub Optimal Melalui Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi View Item. Kementerian Pertanian. Hal 415-23. http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/21
Edrus, I., & Bustaman, S. (2007). Pengkajian budidaya Ulat Sagu sebagai sumber protein pakan ternak. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Tekonologi Pertanian. 10(3):207-210. http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jpengkajian/article/view/1469
Ferazagia, D. V., (2018). Analisis Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Sosiora Humaniora Terapan. (1): 20-6. http://journal.vokasi.ui.ac.id/index.php/jsht/article/view/6
Hasanah, R., & Suyatna, I. (2015). Karakteristik Mutu Produk Ikan Baung (Mystus nemurus) Asap Industri Rumah Tangga Dari Tiga Kecamatan Kutai Barat. Kutai Kartanegara. Jurnal Akuatik. http://jurnal.unpad.ac.id/akuatika/article/view/7478
Hastuty, S., (2016). Pengolahan ulat sagu (Rhynchophorus ferruginenes) di kelurahan Bosso Kecamatan Walenrang Utara Kabupaten Luwu. Jurnal Perspektif. (1): 12-9. https://journal.unismuh.ac.id/index.php/Perspektif/article/view/3
Headey, D., Heidkamp, R., Osendarp, S. (2020). Impacts of COVID-19 on childhood malnutrition and nutrition-related mortality. The Lancet. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)31647-0
Huong, L. T., & Nga, V. T. T. (2013). Nutritional Practices among Ethnic Minorities and Child Malnutrition in Mountainous Areas of Central Vietnam. Food and Nutrition Sciences. 4(1). 82-9. http://dx.doi.org/10.4236/fns.2013.41012
Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2018.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). InfoDATIN: Situasi Kesehatan Anak Balita di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Nirmala, I. R., Trees., Suwarni., Pramono, M. S., (2017). Sago caterpillars as a nutritious traditional and alternative food for rural children in Southeast Sulawesi, Indonesia. Asia Pacific Clin Nutr. (26): 40-9. doi: 10.6133/ apjcn.062017.s4
Nurlila, R., U. (2011). Faktor Penyebab Gizi Buruk pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mata Kota Kendari. Jurnal Studi Ilmu Sosial IAIN Kendari. 102-15. https://ejournal.iainkendari.ac.id/shautut-tarbiyah/article/view/143
Perdana, A. M., Darmawansyih., Faradillah, A., (2019). Gambaran Faktor Risiko Malnutrisi pada Anak Balita di Wilayah Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar Tahun 2019. UMJ Medical Journal (3): 50-6. https://doi.org/10.33096/umj.v5i1.74
Permatasari, D.Y., Ramaningrum, G., Novitasari, A. (2015). Hubungan Status Gizi, Umur, Dan Jenis Kelamin Dengan Derajat Infeksi Dengue Pada Anak. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah. 2(1). https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/1749
Rytter, M. J., Kolte, L., Briend, A., Friis, H., & Christensen, V. B. (2014). The immune system in children with malnutrition--a systematic review. PloS one, 9(8), e105017. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0105017
Setyaningsih, T. A. Y. (2018). protein, antioksidandan uji sensoris sosis ulat sagu (Rhynchophorus ferrugineus) dengan pewarna bayam merah (Amaranthus tricolor). Stikes Muhammadiyah Surakarta [skripsi]. http://repository.itspku.ac.id/200/
Siagian, A. (2010). Gizi, Imunitas, dan Penyakit Infeksi. Medan: Universitas Sumatra Utara. 188–94. http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/15
Taylor, A. K., Cao, W., Vora, K. P., De La Cruz, J., Shieh, W. J., Zaki, S.R., et al. (2020). Protein energy malnutrition decreases immunity and increases susceptibility to influenza infection in mice. J Infect Dis. 207:501–10. https://doi.org/10.1093/infdis/jis527
Tirta, P., Indriyanti, N., Ekafitri, M., (2013). Potensi Tanaman Sagu (Metroxylon sp) dalam Mendukung Ketahanan Pangan di Indonesia. Pangan.22(1):61-76. http://www.jurnalpangan.com/index.php/pangan/article/view/78
Triwahyuni, Mukaromah, Ethica. (2018). Prosiding dari Seminar Nasional dan Internasional Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang. Profil protein berbasis SDS-Page pada Ulat sagu pengasapan dengan dan tanpa penggaraman: 8-14. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/4232
Unicef. (2020). COVID-19 dan Anak-Anak di Indonesia Agenda Tindakan untuk Mengatasi Tantangan Sosial Ekonomi.
Widiastuti & Kisan. (2014). Analisis kadar protein pada Ulat sagu (Rhynchophorus ferrugineus) asal Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara dengan metode Kjeldahl.As-Syifaa. 6(2):206-11. http://jurnal.farmasi.umi.ac.id/index.php/as-syifaa/article/view/50
Widiastuty, H. Kisan, C. M. (2014). Analisis kadar protein pada ulat sagu asal kabupaten Halmahera Timur Maluku Utara dengan metode kjeldahl. Asy-syifa 06(02): 206-11. https://jurnal.farmasi.umi.ac.id/index.php/as-syifaa/article/view/50
World Health Organization. (2020). Fact Sheets: Malnutrition. Tersedia di: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition